Efektivitas Pengukuran Kompetensi Guru

Elga Andina

Abstract

Competence is the basis for describing teacher quality. Unlike the potential test, competency assessment must snapshot the behavior samples displayed in the work situation. The Teacher and Lecturer Law requires 4 competencies to be possessed by the teacher, namely pedagogic competence, professional competence, personal competence, and social competence. However, the government is only capable of testing pedagogic and professional competencies yet. The writer found that (1) the concept of teacher competence doesn’t fit the real cases; and (2) the existing measurement methods are improper. This study challenges the competency concept ruled in the Teacher and Lecturer Law to match the actual needs. Data obtained from interviews and discussions with the government, teacher training institutions, and teachers during the drafting of the academic draft law on the teacher. By analyzing teacher’s tasks as educator and administrator, the writer propose 3 competencies needed in next policy: (1) individual; (2) collective; and (3) organizational.


Abstrak

Kompetensi merupakan landasan untuk mengetahui gambaran kualitas guru. Berbeda dengan tes potensi, penilaian kompetensi harus memotret sampel perilaku yang ditampilkan pada situasi kerja. Undang-Undang Guru dan Dosen mensyaratkan 4 kompetensi yang perlu dimiliki guru yaitu kompetensi pedagogik, kompetensi profesional, kompetensi kepribadian, dan kompetensi sosial. Namun, pemerintah hanya mampu menguji kompetensi pedagogik dan profesional. Penulis menemukan bahwa (1) konsep kompetensi yang digunakan dalam kebijakan saat ini tidak sesuai dengan kasus nyata; dan (2) metode pengukuran saat ini yang tidak tepat. Penelitian ini menantang konsep kompetensi yang diatur dalam Undang-Undang Guru dan Dosen untuk mencocokkan kebutuhan yang sebenarnya. Data diperoleh dari wawancara dan diskusi dengan pemerintah, lembaga pendidikan tenaga kependidikan (LPTK), dan guru selama penyusunan naskah akademik rancangan undang-undang tentang guru. Dengan menganalisis tugas guru sebagai pendidik dan administrator, maka penulis mengusulkan 3 kompetensi yang dibutuhkan dalam kebijakan berikutnya yaitu kompetensi: (1) individu; (2) kolektif; dan (3) organisasional.

Keywords

competence; teacher competency; assessment

Full Text:

pdf

References

Buku

Hurlock, E. B.(1976). Perkembangan Anak Jilid 2, Edisi Keenam. Jakarta: Penerbit Erlangga.

Mudhofir, Ali.(2012). Pendidik Profesional: Konsep, Strategi, Dan Aplikasinya Dalam Peningkatan Mutu Pendidikan Di Indonesia. Jakarta: Raja Grafindo Persada. ISBN 9789797694630.

Sardiman, A.M.(2005). Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta: Raja Grafindo.

Spencer, Lyle & Spencer, Signe M. (1993). Competence at Work, Models For Superior Performance. Canada : John Wiley & Sons, Inc.

Susanto, Ahmad.(2016). Konsep, Strategi, dan Implementasi Manajemen Peningkatan Kinerja Guru. Jakarta: Prenadamedia Group.

Jurnal

Albanese, M. A., Mejicano, G., Mullan, P., Kokotailo, P., & Gruppen, L. (2008). Defining Characteristics of Educational Competencies. Medical Education, 42, 248–255. https://doi.org/10.1111/j.1365-2923.2007.02996.x.

Chouhan, V. S., & Srivastava, S. (2014). Understanding Competencies and Competency Modeling-A Literature Survey. IOSR Journal of Business and Management, 16(1), 14–22. https://doi.org/10.9790/487X-16111422.

Evangelista, L. (2009). Competence, Competencies and Career Guidance. Coherence, Co-Operation and Quality in Guidance and Counselling Research, 1–6.

Gür, Ç., Koçak, N., Demircan, A., Uslu, B. B., Şirin, N., & Şafak, M. (2015). The Study of 48-60 Month-old Preschool Children’s Social Competence and Behavior Evaluation Conditions. Education and Science, 40(180), 13–23. https://doi.org/10.15390/EB.2015.4563.

Guillén, L., & Saris, W. E. (2013). Competencies, Personality Traits, and Organizational Rewards of Middle Managers: A Motive-Based Approach. Human Performance, 26, 66–92. https://doi.org/10.1080/08959285.2012.736898

Ilanlou, M., & Zand, M. (2011). Professional Competencies of Teachers and the Qualitative Evaluation. Procedia-Social and Behavioral Sciences, 29, 1143–1150. https://doi.org/10.1016/j.sbspro.2011.11.348.

Inayah, R., Martono, T., & Sawiji, H. (2013). Pengaruh Kompetensi Guru, Motivasi Belajar Siswa dan fasilitas Belajar Terhadap Prestasi Belajar Mata Pelajaran Ekonomi pada Siswa Kelas XI IPS SMA Negeri 1. Jurnal Pendidikan Insan Mandiri, 1(1), 1–13. Retrieved from http://jurnal.fkip.uns.ac.id/index.php/s2ekonomi/article/view/1899.

Kovač, V., Rafajac, B., & Buchberger, I. (2014). Croatian Teacher Competencies Related to the Creation and Implementation of Education Policy. C.E.P.S Journal, 4(4), 51–73.

Libânio, C. D. S., Amaral, F. G., & Migowski, S. A. (2017). Classification of competencies in Design Management: Individual, Collective and Organizational Levels. Strategic Design Research Journal, 10(3), 195–203. https://doi.org/10.4013/sdrj.2017.103.01.

Maharoh, E. (2005). Persepsi Masyarakat Terhadap Profesionalitas Guru Pasca Sertifikasi. Jurnal Ilmiah PPKN IKIP Veteran Malang, (20), 21–32.

McClelland, D. C. (1973). Testing for Competence rather than for Intelligence. The American Psychologist, 28(1), 1–14. https://doi.org/10.1037/h0034092.

McClelland, D. C. (1998). Identifying Competencies with Behavioral Event Interviews. Psychological Science, 9(5), 331–339. https://doi.org/ 10.1111/1467-9280.00065.

Novauli, Feralys. (2012). Pengaruh Kompetensi Guru Terhadap Peningkatan Prestasi Belajar Pada SMP Negeri di Kota Banda Aceh. Jurnal Pencerahan Vol 6(1) Maret 2012. Hal 17-32.

Prasojo, L. D., Wibowo, U. B., & H, A. D. (2017). Manajemen Kurikulum Program Profesi Guru untuk Curriculum Management of Teacher Professional Program for Frontier, Outermost, and Least Developed Regions. Jurnal Pendidikan Dan Kebudayaan, 2(1), 39–53.

Sammons, P., & Bakkum, L. (2011). Effective Schools, Equity and Teacher Effectiveness: A Review to the Literature. Profesorado, 15(3), 9–26. Retrieved from http://www.ugr.es/~recfpro/rev153ART2en.pdf.

Sobandi, A. (2010). Pengaruh Kompetensi Guru Terhadap Kinerja Mengajar Guru SMKN Bidang Keahlian Bisnis dan Manajemen di Kota Bandung. Jurnal Manajerial, 9, 25–34.

Soemantri, Hermana.(2010). Kompetensi Sebagai Landasan Konseptual Kebijakan Kurikulum Sekolah di Indonesia. Jurnal Pendidikan dan Kebudayaan, Vol. 16, Nomor 6, November 2010.

Sutardi, S., & Sugiharsono, S. (2016). “Pengaruh Kompetensi Guru, Motivasi Belajar, Dan Lingkungan Keluarga Terhadap Hasil Belajar Mata Pelajaran Ekonomi.” Harmoni Sosial: Jurnal Pendidikan IPS, 3(2), 188–198.

Suratno, T. (2011). The Education System in Indonesia at a Time of Significant Changes. Revue Internationale d’éducation de Sèvres, 58(décembre 2011), 12–15. Retrieved from http://ries.revues.org/2131.

Skripsi

Azzahra, Aroma Fatima. (2015). Pengaruh Kompetensi Guru terhadap Hasil Belajar Siswa pada Mata Pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial di SMP Plus Al-Kautsar Blimbingan Malang. Skripsi, tidak diterbitkan. http://etheses.uin-malang.ac.id/3108/1/11130078.pdf.

Internet

Sri Mulyani Sindir Tunjangan Guru: Besar tapi Tak Berkualitas, https://bisnis. tempo.co/read/1105459/sri-mulyani-sindir-tunjangan-guru-besar-tapi-tak-berkualitas, diakses 17 September 2018.

Teacher-certification-competency-detraction, http://www.thejakarta post.com/news/ 2015/ 03/14/teacher-certification-competency-detraction.html, diakses tanggal 20 Mei 2018.

Laporan

Advisory Committee on Teacher Education and Qualifications. (2003). Towards a Learning Profession The Teacher Competencies Framework and The CPD of Teachers, 1–51. https://doi.org/10.1017/CBO9781107415324.004.

Direktorat Jenderal Guru Dan Tenaga Kependidikan.(2015). Pedoman Pelaksanaan Uji Kompetensi Guru. Jakarta: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.

Dirjen Peningkatan Mutu Pendidik dan Tenaga Kependidikan. (2010). Pedoman Pelaksanaan Penilaian Kinerja Guru. Jakarta: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.

Direktorat Tenaga Kependidikan. (2008). Penilaian Kinerja Guru. Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional.

Ismail, Tengku. (2018,25 September). Paparan Dirjen GTK, disampaikan dalam Seminar Nasional Urgensi Perubahan Undang-Undang NO 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen, Jakarta.

Larsson, M. (2004). The INNOMET Taxonomy of Competences and Skills, 1–22.

Listyarti, Retno. (2018, 26 Juli). Trend Masalah Pendidikan Dari Perspektif Perlindungan Anak di Indonesia, disampaikan dalam FGD Mencari Solusi Permasalahan Pendidikan Nasional, Jakarta.

Kantor Staf Presiden Republik Indonesia. (2017). Kajian Anggaran Pendidikan. Tidak diterbitkan.

Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. (2017). Rangkuman Statistik Persekolahan 2017/2018 (edisi Revisi). Jakarta: Setjen, Kemendikbud.

Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. (2016). Analisis Sumber Daya Manusia Pendidikan Dasar dan Menengah 2015/2016. Jakarta: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.

Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, The World Bank, & Australian Aid. (2014). Sistem Pendidikan Tinggi Indonesia: Seberapa Responsif Terhadap Pasar Kerja? (No. 89222). Jakarta: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, The World Bank, & Australian Aid.

OECD. (2003). The definition and selection of key competencies - Executive summary. DeSeCo. https://doi.org/ 10.1080 /2159676X.2012.712997.

Pusat Perancangan Undang-Undang.23 Juli 2018. Laporan Pengumpulan Data ke UPI Bandung. Jakarta: Badan Keahlian DPR RI, tidak diterbitkan.

PISA.(2014). PISA 2012 Results in Focus What 15-year-olds know and what they can do with what they know.OECD.

Putusan MK Nomor 6/PUU-XV/2017.

UNESCO. (2011). ICTs and Teacher Competencies, (66), 124–125. https://doi.org/10.1177/0022146513479002.


DOI: https://doi.org/10.46807/aspirasi.v9i2.1103

Refbacks

  • There are currently no refbacks.