PELAKSANAAN KEBIJAKAN MORATORIUM PEMBUKAAN HUTAN ALAM PRIMER DAN LAHAN GAMBUT: STUDI DI PROVINSI KALIMANTAN TENGAH DAN PROVINSI SULAWESI TENGAH

. Hariyadi
| Abstract views: 929

Abstract

Kebijakan penundaan pemberian izin baru pembukaan hutan alam dan lahan gambut berdasarkan Inpres Nomor 10 Tahun 2011 adalah sebuah terobosan kebijakan dalam rangka tata kelola sektor kehutanan secara terencana, terukur, dan merespon peran aktif Indonesia dalam penurunan gas rumah kaca (GRK) secara global. Studi dengan metode kualitatif berbasis sumber data primer dan sekunder yang dilakukan di Provinsi Kalimantan Tengah dan Provinsi Sulawesi Tengah, ditujukan untuk melihat sejauh mana efektivitas pelaksanaan kebijakan moratorium yang hanya berjalan selama dua tahun. Hasil studi ini menunjukkan bahwa dilihat dari sejumlah parameter seperti rentang waktu, dasar hukum, dukungan semua pemangku kepentingan, dan capaian, kebijakan moratorium ini belum mencapai hasil yang diharapkan. Dalam konteks besarnya persoalan pengelolaan tata kelola kehutanan dan terbatasnya kemauan politik pemerintah dalam menggalang dan memobilisasi dukungan semua pemangku kepentingan serta segenap instrumen implementasi kebijakan, penguatan orientasi kebijakan moratorium yang berbasis output dan dengan dasar hukum yang lebih kuat menjadi prasyarat penting keberhasilan kebijakan moratorium ke depan. Dalam konteks ini, perpanjangan kebijakan moratorium selama dua tahun berikutnya sampai tahun 2015 menjadi penting untuk dioptimalkan pelaksanaannya.

Keywords

kebijakan moratorium, deforestasi, degradasi hutan; emisi GRK; implementasi kebijakan

References

Buku:

Angelsen, Arild, et al. (ed.). Mewujudkan REDD+, Strategi Nasional dan Berbagai Pilihan Kebijakan. Bogor: Cifor, 2011.

Angelsen, Arild dan Stibniati Atmadja (ed). Melangkah Maju dengan REDD: Isu, Pilihan dan Implikasi.Bogor: Cifor, 2010.

Badan Pusat Statistik Sulawesi Tengah. Sulut dalam Angka 2012. Palu: BPS, 2013.

Badan Pusat Statistik Kalimantan Tengah. Kalimantan Tengah dalam Angka 2012. Palangkaraya: BPS, 2013.

Howlett, Michael and M. Ramesh. Studying Public Policy: Policy Cycles and Policysubsistems.USA: Oxford Univ. Press, 1995.

Nugroho, Riant. Public Policy, Edisi Revisi. Jakarta: Elex Media Komputindo, 2011.

Sharkansky, Ira. Politics and Policy Making.USA: Lynne Rienner, 2002.

Makalah:

Forest Peoples Programme, Yayasan Pusaka dan Yayasan Merah Putih Sulawesi Tengah. “Sulawesi Tengah: Provinsi Uji Coba UN-REDD Indonesia. Seri Briefing Hak-hak, Hutan dan Iklim”, 2011. (http://www.forestpeoples.org/sites/fpp/files/publication/2012/ 05/sulawesi-tengah-briefing-4-edited.pdf, diakses 11 Desember 2013).

Hetsch, Sebastian and Juan Chang. “Key Concepts for Carbon Accounting of REDD+ Projects”, Patways for Implementing REDD+. Perspectives Series, UNEP, 2010, hal 29-39.

Mattangkilang, Tunggadewa. “Palm Oil Planters Bid to End Deforestation Moratorium”. (http://www.thejakarta globe.com/news/palm-oil-planters-bid-to-end-deforestation-moratorium/, diakses 10 Mei 2013).

Pemda Sulawesi Tengah. “Kondisi Geografis, Topografi, Geologi, Hidrologi dan Klimatologi”. (http://Sulawesi Tengah.go.id/pub3/index.php?option=com_content&view=article&id=47&Itemid=54, diakses 20 November 2013).

Satgas REDD+. “PIPPIB Revisi Keempat: Pemutakhiran Setelah Perpanjangan Moratorium”. (http://www.satgasreddplus.org/component/k2/item/94-pipib-revisi-keempat-pemutakhiran-setelah-perpanjangan-moratorium, diakses 12 Desember 13).

Sawit Watch. “Sawit Watch: Moratorium Hutan Harus Diperpanjang”. (http://www.satgasreddplus.org/component/k2/item/87-sawit-watch-moratorium-hutan-harus-diperpanjang, diakses 11 Desember 2013).

Walhi Sulawesi Tengah. “Catatan Akhir Tahun 2008 Kondisi Lingkungan Sulawesi Tengah”, 2008. (http://walhiSulawesiTengah.blogspot.com/2009/01/catatan-akhir-tahun-2008-kondisi.html, diakses 21 November 2013).

Jurnal dan Working Paper:

Angelsen, Arild. “Forest Cover Change in Space and Time: Combining von Thunen and the Forest Transition”.World Bank Policy Research Working Paper, 4117, Washington DC., 2007.

Caiden, Gerald E. “What Really is Public Maladministration?”.Public Administration Review, 51(6), (Nov.-Dec. 1991), pp. 486-492.

Gasper, Des. “The Human Security Approach as A Frame for Considering Ethics of Global Environmental Change”, IHDP Update, Issue 2, June 2009, pp. 14-18.

Okereke, Chukwumerije. “Climate Justice and the International Regime”. WIREs Climate Change, Vol. 1 (May/June 2010), pp.462-474.

Laporan:

Kementerian Kehutanan. “Statistik Kehutanan 2011”. (http://www.dephut.go.id/files/Statistik_kehutanan_2011.pdf, diakses 8 Januari 2012).

Kementerian Kehutanan. “Rekapitulasi Permohonan dan Realisasi Pelepasan Kawasan Hutan untuk Perkebunan per Januari s.d. Juli 2013”. (http://www.dephut.go.id/uploads/files/ 65a614fc379f7ea9e9937e03596f2f76.pdf, diakses 4 Desember 2013).

Koran dan Majalah:

“Ini 3 Masalah Industri Kelapa Sawit di Tahun 2012”.Kontan, 8 Januari 2013.

Kompas.com. “Target Moratorium Tak Jelas, Perbaikan Tata Kelola Sulit Tercapai”. (http://sains.kompas.com/read/2013/05/23/14250477/Target.Moratorium.Tak.Jelas.Perbaikan.Tata.Kelola.Sulit.Tercapai, diakses 12 Desember 2013).

“Moratorium Tak Hambat Pertumbuhan”. Kompas, Harian Umum, 12 April 2013.

“Rencana Induk Tetap Berada di Jalur”. Kompas, Harian Umum, 12 Juni 2013.

Sekber REDD+. 2013. “Proyek REDD+ Bersama Masyarakat”. Informasi Proyek, Vol. 2.(http://www.satgasreddplus.org/download/INFO%20Proyek%20Masyarakat%20Sekber%20REDD+%20Kalteng_April%202013%20%28low%20res%29.pdf, diakses 11 Desember 2013).

Peraturan Perundang-Undangan:

Undang-Undang Nomor 41 Tahun 1999 tentang Kehutanan.

Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2009 tentang Pengelolaan Lingkungan Hidup.

Peraturan Presiden Nomor 61 Tahun 2011 tentang Rencana Aksi Nasional, Penurunan Emisi GRK.

Instruksi Presiden Nomor 10 Tahun 2011 tentang Penundaan Pemberian Izin Baru dan Penyempurnaan Tata Kelola Hutan Alam Primer dan Lahan Gambut.

Instruksi Presiden Nomor 6 Tahun 2013 tentang Perpanjangan Penundaan Pemberian Izin Baru dan Penyempurnaan Tata Kelola Hutan Alam Primer dan Lahan Gambut.

Letter of Intent between the Government of the Kingdom of Norway and the Government of the Republic of Indonesia on Cooperation on reducing greenhouse emissions from deforestation and forest degradation.

Artikel dalam Website:

“Soal Hilangnya 5 Juta Ha Hutan, Staf Khusus Presiden Bantah Greenpeace”. (http://www.setkab.go.id/berita-4327-soal-hilangnya-5-juta-ha-hutan-staf-khusus-presiden-bantah-greenpeace.html. diakses 9 April 2013).

www.greenpeace.org/international/en/campaigns/forests/asia-pacific, diakses 11 Mei 2013.

http://www.merriam-webster.com/dictionary/moratorium, diakses 9 Mei 2013.

http://www.greenpeace.org/international/en/campaigns/forests/asia-pacific,diakses 11 Mei 2013.

http://www.merriam-webster.com/dictionary/moratorium, diakses 9 Mei 2013.

http://kehutanan.kalbarprov.go.id/joomla15/index.php?option=com_content&view=article&id=49:sekilas-tentang-dishut&catid=67:sekilas-tentang-dishut&Itemid=40, diakses 8 Januari 2013.


Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.

Refbacks

  • There are currently no refbacks.