ANALISIS PENGGUNAAN LUAS LAHAN TEBU DAN PADI TERKAIT DENGAN PENCAPAIAN SWASEMBADA GULA DI INDONESIA

Iwan Hermawan, . Rasbin
| Abstract views: 1227 | views: 923

Abstract

Lahan tebu menjadi salah faktor produksi yang penting bagi kegiatan budidaya tanaman tebu, kesejahteraan petani tebu, dan pencapaian ketahanan pangan. Namun demikian kompetisi penggunaan sumber daya, termasuk lahan, menjadi tidak terhindarkan. Jika kondisi ini tidak dikelola dengan baik, maka akan menganggu capaian sasaran swasembada gula dan swasembada komoditas lainnya, khususnya padi. Bagaimanapun juga padi masih menjadi makanan pokok terpenting bagi sebagian besar masyarakat Indonesia. Penelitian ini secara umum bertujuan untuk menganalisis penggunaan lahan untuk tebu dan padi terhadap pencapaian sasaran swasembada gula. Pendekatan ekonometrika digunakan untuk menjawab tujuan penelitian tersebut. Hasil temuan menunjukkan bahwa (1) penggunaan luas lahan tebu, salah satu upaya mencapai keberhasilan swasembada gula, dipengaruhi harga gula dan tebu dan harga padi, (2) harga gula dan tebu belum menjadi insentif bagi perluasan pengusahaan tanaman tebu. Oleh sebab itu apabila hal tersebut tidak didukung oleh keberpihakan Pemerintah melalui regulasi dan infrastruktur, dikhawatirkan swasembada gula sulit tercapai, (3) komoditas padi menjadi komoditas yang sangat dominan dalam menentukan pergeseran penggunaan lahan tebu, khususnya di pulau Jawa, dan (4) harga padi lebih menstimulasi penggunaan lahan padi dibandingkan dengan harga gula dan tebu serta harga kedelai.

Keywords

luas lahan tebu; luas lahan padi; swasembada gula; pendekatan ekonometrika

Full Text:

Untitled

References

Buku:

Badan Perencanaan Pembangunan Nasional. Indonesia Climate Change Sectoral Roadmap, Sektor Pertanian. Jakarta: Badan Perencanaan Pembangunan Nasional-Kementerian Pertanian, 2010.

Coelli, T., D. S. P. Rao, and G. E. Battese.An Introduction to Efficiency and Productivity Analysis. Dordrecht: Kluwer Academic Publisher, 1998.

Kamar Dagang dan Industri Indonesia.Roadmap Pembangunan Ekonomi Indonesia 2009-2014 dalam Sumbangsih Pemikiran Dunia Usaha di Indonesia untuk

Pemerintah Republik Indonesia Masa Bakti 2009-2014.

Jakarta: Kamar Dagang dan Industri Indonesia, 2009.

Kementerian BUMN. Revitalisasi Industri Gula BUMN Tahun 2010-2014. Jakarta: Kementerian BUMN, 2011.

Kementerian Pertanian. Rencana Strategis Kementerian Pertanian Tahun 2010-2014. Jakarta: Kementerian Pertanian, 2010.

Komisi Pengawas Persaingan Usaha Republik Indonesia. Position Paper Komisi Pengawas Persaingan Usaha terhadap Kebijakan dalam Industri Gula. Jakarta: Komisi Pengawas Persaingan Usaha Republik Indonesia, 2010.

Koutsoyiannis, A. Theory of Econometrics: An Introductory Exposition of Econometric Methods, Second Edition. London: The MacMillan Press Ltd, 1977.

Labys, C. W. Dynamic Comodity Models: Specification. Estimation and Simulation. Lexington: C. Health and Company, 1973.

Penson. J. B. Jr., O. T. Capps Jr., C. P. Rosson III, and R. Woodward. Introduction to Agricultural Economics, Fifth Edition. Boston: Prentice Hall, 2010.

Suryana, A. Ringkasan Hasil Diskusi dalam Ekonomi Gula, 11 Negara Pemain Utama Dunia, Kajian Komparasi dari Perspektif Indonesia. Jakarta: Sekretariat Dewan Ketahanan Pangan, 2004.

Disertasi/Tesis/Skripsi:

Abidin, Z. “Dampak Liberalisasi Perdagangan terhadap Keragaan Industri Gula Indonesia: Suatu Analisis Kebijakan”. Disertasi Doktor. Bogor: Institut Pertanian Bogor, 2000.

Cahyani, U. E. “Analisis Dayasaing dan Strategi Pengembangan Agribisnis Gula di Indonesia”. Skripsi Program Studi Manajemen Agribisnis. Bogor: Institut Pertanian Bogor, 2008.

Siagian, V. “Analisis Efisiensi Biaya Produksi Gula di Indonesia: Pendekatan Fungsi Biaya Multi-Input Multi-Output”. Disertasi Doktor. Bogor: Institut Pertanian Bogor, Bogor, 1999.

Makalah:

Arifin, B. “Ekonomi Swasembada Gula Indonesia”, Economic Review No. 211. (http://www.scribd.com/doc/77004759/GULA, diakses 24 Februari 2012).

Dewan Gula Indonesia. “Realisasi Produksi Gula Tahun 2009 dan Target Produksi Gula Tahun 2010”. Disampaikan pada Rapat Koordinasi Kebijakan Gula, Jakarta, Tanggal 15 Februari 2010.

Iham, N., Y. Syaukat, dan S. Friyatno. “Perkembangan dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Konversi Lahan Sawah serta Dampak Ekonominya”. Bogor:Pusat Penelitian dan Pengembangan Sosial Ekonomi Pertanian dan Institut Pertanian Bogor, 2003.

Indraningsih, K. S. dan A. H. Malian. “Perspektif Pengembangan Industri Gula di Indonesia”. Bogor: Pusat Analisis Sosial Ekonomi dan Kebijakan Pertanian, Kementerian Pertanian, 2005.

Irawan, B. dan S. Friyatno. “Dampak Konversi Lahan Sawah di Jawa terhadap Produksi Beras dan Kebijakan Pengendaliannya”. Bogor: Pusat Analisis Sosial Ekonomi dan Kebijakan Pertanian, Kementerian Pertanian, 2002.

Kementerian Pertanian. “Percepatan Pelaksanaan Kegiatan 2012 untuk Suksesnya Swasembada Gula 2014”. Jakarta: Direktorat Jenderal Perkebunan-Kementerian Pertanian, 2012.

Maria. “Analisis Kebijakan Tataniaga Gula terhadap Ketersediaan dan harga Domestik Gula Pasir di Indonesia”. Disampaikan dalam Seminar Nasional Peningkatan Daya Saing Agribisnis Berorientasi Kesejahteraan Petani. Bogor, Pusat Analisis Sosial Ekonomi dan Kebijakan Pertanian, 14 Oktober 2009.

Nerlove, M. “The Dynamics of Supply: Retrospect and Prospect”. Discussion Paper No. 34. Milwaukee: American Agricultural Economics Association. 1979.

Sawit, M. H., Erwidodo, T. Kuntohartono, dan H. Siregar. “Penyehatan dan Penyelamatan Industri Gula Nasional”. Bogor: Pusat Penelitian dan Pengembangan Sosial Ekonomi Pertanian, 2003.

Simatupang, P., Soentoro, dan Erwidodo. “Reformasi Industri Gula dan Dampaknya terhadap Pemantapan Swasembada Beras dalam Analisis dan Perspektif Kebijkan Pembangunan Pertanian Pasca Krisis Ekonomi”. Bogor: Pusat Penelitian Sosial Ekonomi Pertanian, 1999.

Soentoro. “Implikasi Undang-Undang Sistem Budidaya Tanaman terhadap Pengembangan Industri Gula”. Dalam Prosiding Perspektif Pengembangan Agribisnis di Indonesia. Jakarta: Pusat Penelitian Sosial Ekonomi Pertanian, Kementerian Pertanian, 1993.

Sumaryanto, S. Friyatno, dan B. Irawan. “Konversi Lahan Sawah ke Penggunaan Non Pertanian dan Dampak Negatifnya”. Prosiding Seminar Nasional Multifungsi Lahan Sawah. Bogor: Pusat Penelitian dan Pengembangan Sosial Ekonomi Pertanian, 2002.

Susilowati, S. H., B. Hutabarat., M. Rachmat, A. Purwoto., Sugiarto, Supriyatim Supadi, A. Kadar Zakaria., B. Winarso, H. Supriyadi., T. Bastuti Purwantini., R. Elizabeth., D. Hidayat., T. Nurasa., C. Muslim., M. Maulana., M. Iqbal, dan R. Aldillah. “Indikator Pembangunan Pertanian dan Pedesaan: Karakteristik Sosial Ekonomi Pertanian dan Usahatani Padi”. Penelitian Akhir TA 2010. Bogor: Pusat Analisis Sosial Ekonomi dan Kebijakan Pertanian, Kementerian Pertanian, 2010.

Tambunan, T. “Ketahanan Pangan di Indonesia: Mengidentifikasi Beberapa Penyebab”. Jakarta: Pusat Studi Industri dan UKM, Univesritas Trisakti, 2008.

Jurnal:

Adnyana, Made O. “Penerapan Model Penyesuain Parsial Nerlove dalam Proyeksi Produksi dan Konsumsi Beras”. Soca, 4(1), 2004, hal. 57-71.

Irawan, B. “Konversi Lahan Sawah: Potensi Dampak, Pola Pemanfaatannya, dan Faktor Determinan”. Forum Penelitian Agro Ekonomi, 23(1), 2005, hal. 1-19.

Mardianto S., P. Simatupang, P. U. Hadi, H. Malian, dan A. Susmiadi. “Peta Jalan (Road Map) dan Kebijakan Pengembangan Industri Gula Nasional”. Forum Penelitian Agro Ekonomi, 23(1), 2005, hal. 19-37.

Sawit, M. H. “Kebijakan Swasembada Gula: Apanya yang Kurang?”. Analisis Kebijakan Pertanian, 8(4), 2010, hal. 285-302.

Surono, S. “Kebijakan Swasembada Gula di Indonesia”. Jurnal Ekonomi dan Pembangunan Indonesia, 7(1), 2006, hal. 65-81.

Suryana, A. dan K. Kariyasa. “Ekonomi Padi di Asia: Suatu Tinjauan Berbasis Kajian Komparatif”. Forum Penelitian Agro Ekonomi, 26(1), 2008, hal. 17-31.

Susila, W. R. dan M. Antara. “Esensi dan Dampak Liberalisasi Perdagangan pada Sub Sektor Perkebunan”. Soca, 4(1), 2004, hal. 27-33.

dan B. M. Sinaga. “Analisis Kebijakan Industri Gula Indonesia”. Jurnal Sosial-Ekonomi Pertanian dan Agribisnis Soca, 23(1), 2005, hal. 30-53.

Artikel dalam Internet:

Arifin, B. “Swasembada Gula 2014 Sulit Tercapai”. (http://www.metrotvnews.com/metromain/analisdetail/2012/01/20/242/Swasembada-Gula-2014-Sulit-Tercapai, diakses 24 Februari 2012).

Badan Litbang Pertanian. “Prospek dan Arah Pengembangan Agribisnis: Kedelai”. (http://www.litbang.deptan.go.id/special/komoditas/b2kedelai, diakses 5 Juni 2012).

Echa. “Sinyal untuk Geser Produksi Padi ke Luar Jawa”. (http://118.97.186.221/index.php/subMenu/informasi/berita/detailberita/539, diakses 5 Juni 2012).

Hatanto, A. A. “Lahan untuk Tebu perlu Ditambah”. (http://jaringnews.com/ekonomi/umum/ 9963/lahan-untuk-gula-perlu-ditambah, diakses 15 Februari 2012).

Khudori. “Mengapa Tata Niaga Gula Kebobolan?”. (http://www.suaramerdeka.com/harian/0305 /01/kha2.htm, diakses 24 Februari 2012).

Meryana, E. dan G. K. Wadrianto. “Kualitas Lahan di Jawa dan Luar Jawa tak Sebanding”. (http://bisniskeuangan.kompas.com/read/2011/11/27/12203654/Kualitas.Lahan.di. Jawa.dan.Luar.Jawa.Tak.Sebanding, diakses 5 Juni 2012)

Mustaidah, A. dan A. A. Hidayah. “Budidaya Tebu Makin Mahal”. (http://www.beritasatu.com/ekonomi/31119-budidaya-tebu-makin-mahal.html, diakses 24 Februari 2012).

Prabowo, H. E. dan R. A. Ksp. “Perlu Moratorium Konversi Lahan Pertanian”. (http://bisniskeuangan.kompas.com/read/2011/09/19/11171230/Perlu.Moratorium.Konversi.Lahan. Pertanian, diakses 23 Februari 2012).


Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.

Refbacks

  • There are currently no refbacks.