Efektivitas Program Bantuan Pangan Nontunai di Kota Yogyakarta

Dr. Iwan Hermawan, S.P., M.Si, Izzaty Izzaty S.T., M.E., Eka Budiyanti, S.Si., M.S.E., Rafika Sari, S.E., M.S.E., Yuni Sudarwati, S.IP., M.Si., Mohammad Teja, S.Sos., M.Si.
| Abstract views: 0 | views: 0

Abstract

Non-Cash Food Assistance (BPNT) aims to help the poor in accessing some of their food. Unfortunately, various obstacles and challenges are still found in the implementation that can potentially reduce the full benefits of BPNT. This research aims to analyze the effectiveness of BPNT implementation in Yogyakarta City as a pilot area. A qualitative approach is used to answer it, supplemented by a variety of primary and secondary data. The primary data comes from a questionnaire based on an e-warong perspective and indepth interviews with relevant stakeholders, namely Ministry of Social Affairs, academics, social service, and other. Secondary data comes from the publication of the Coordinating Ministry for Human Development and Cultural Affairs, Non-Governmental Institutions observing public policy, Statistics Indonesia, the Ministry of Social Affairs, the National Logistics Agency, and other. The Importance Performance Analysis (IPA) approach is specifically applied to measure the effectiveness characteristics of the BPNT implementation. The results showed that the implementation of BPNT in Yogyakarta City was generally effective but with a note when viewed from 6 accuracy indicators. The administrative dimension has not performed better than the others. Moreover, according to the interviews, the established dimensions still have a chance to decrease its performance due to various factors. Based on that finding, the government needs to improve food supply, infrastructure, and data collection mechanism. In addition, other suggestions are to improve BPNT based on beneficiary and region, and to increase the National Logistics Agency’s involvement and performance to support BPNT and national food affairs.

Keywords: Non-Cash Food Assistance, effectiveness, food, e-warong, Importance Performance Analysis

Abstrak

Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT) bertujuan untuk membantu masyarakat miskin mengakses sebagian pangannya. Namun sayang, berbagai kendala dan tantangan masih jamak ditemukan dalam pelaksanaannya sehingga berpotensi mengurangi manfaat utuh dari adanya BPNT. Tujuan penelitian ini untuk menganalisis efektivitas pelaksanaan BPNT, khususnya di Kota Yogyakarta sebagai salah satu daerah percontohan BPNT di Indonesia. Untuk menjawabnya, digunakan pendekatan kualitatif dengan dilengkapi data primer dan sekunder. Sumber data primer berasal dari kuesioner berdasarkan perspektif e-warong dan juga wawancara mendalam dengan narasumber dari Kementerian Sosial, akademisi, dinas sosial, dan lainnya. Sedangkan data sekunder berasal dari publikasi Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan, Lembaga Swadaya Masyarakat pemerhati kebijakan publik, Badan Pusat Statistik, Kementerian Sosial, dan Perum Bulog. Selanjutnya secara khusus pendekatan Importance-Performance Analysis (IPA) diaplikasikan guna mengukur karakteristik efektivitas dari pelaksanaan BPNT. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pelaksanaan BPNT di Kota Yogyakarta secara umum berjalan efektif namun dengan catatan jika dilihat berdasarkan indikator prinsip 6T. Dimensi administrasi menjadi dimensi yang belum berperforma baik dibandingkan dimensi lainnya. Apalagi dimensi-dimensi lain yang sudah efektif ternyata masih berpotensi menurun kinerjanya karena berbagai faktor berdasarkan hasil dari wawancara yang dilakukan. Berdasarkan temuan tersebut, berbagai rekomendasi kebijakan disarankan, antara lain penyempurnaan pasokan, perbaikan infrastruktur, dan menyempurnakan mekanisme pendataan. Selain itu, saran lainnya adalah menyempurnakan BPNT sesuai karakteristik masyarakat dan wilayah serta meningkatkan intensitas keterlibatan dan kinerja Bulog untuk mendukung BPNT dan urusan pangan nasional.

Kata kunci: Bantuan Pangan Non Tunai, efektivitas, pangan, e-warong, Importance-Performance Analysis

Keywords

Non-Cash Food Assistance; effectiveness; food; e-warong; Importance Performance Analysis; Bantuan Pangan Non Tunai; efektivitas; pangan

Full Text:

PDF

References

Buku:

Badan Ketahanan Pangan. (2018). Indeks ketahanan pangan Indonesia 2018. Jakarta: BKP Kementerian Pertanian.

Badan Ketahanan Pangan. (2019). Indeks ketahanan pangan Indonesia 2019. Jakarta: BKP Kementerian Pertanian.

Sugiyono. (2011). Metode penelitian kuantitatif, kualitatif dan R&D. Bandung: Afabeta.

Jurnal dan Working Paper:

Chen, Y.C. (2018). Applying importance-performance analysis to assess student employability in Taiwan. Journal of Applied Research in Higher Education, 10(1), 76-86.

Fadlurrohim, I., Nulhaqim, S.A., & Sulastri, S. (2019). Implementasi Program Bantuan Pangan Non Tunai (Studi kasus di Kota Cimahi). Share: Social Work Jurnal, 9(2), 122-129.

Gultom, H., Kindangen, P., & Kawun, G.M.V. (2020). Analisis pengaruh Program Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT) dan Program Keluarga Harapan (PKH) terhadap kemiskinan di Kabupaten Minahasa Tenggara. Jurnal Pembangunan Ekonomi dan Keuangan Daerah, 21(1), 39-53.

Gustin. (2019). Analisis kebijakan transformasi Rastra menjadi BPNT sebagai upaya penanganan kemiskinan. Jurnal Dakwah dan Pengembangan Sosial Kemanusiaan, 10(2), 376-397.

Hafizah, D., Hakim, D.B., Harianto, & Nurmalina, R. (2019). Analisis dampak Kebijakan Beras Sejahtera dan Kebijakan Program Bantuan Non Tunai terhadap titik ekuilibrium rumah tangga miskin di Indonesia. Jurnal Ekonomi Pertanian dan Agribisnis (JEPA), 3(4), 799-808.

Hannan, M. (2016). Implementasi kebijakan Program Beras Miskin (Raskin) di Kelurahan Sulewatang Kecamatan Polewali Kabupaten Polewali Mandar. Jurnal Ilmu Pemerintahan & Ilmu Komunikasi, 1(1), 67-80.

Hasimi, D.M. (2020). Analisis Program Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT) guna meningkatkan kesejahteraan masyarakat dalam perspektif ekonomi Islam. Revenue: Jurnal Manajemen Bisnis Islam, 1(1), 61-72.

Hjelm, L., Mathiassen, A., & Wadhwa, A. (2016). Measuring poverty for food security analysis: Consumption-versus asset-based approaches. Food and Nutrition Bulletin, 37(3), 275-289.

Ilman, A.S. (2019). Dampak tingginya harga pangan terhadap Bantuan Pangan Non-Tunai (BPNT) di Indonesia, Studi kasus di Nusa Tenggara Timur. Makalah Kebijakan No. 26. Jakarta: Center for Indonesian Policy Studies.

Izadi, A., Jahani, Y., Rafiei, S., Masoud, A., & Vali, L. (2017). Evaluating health service quality: Using importance performance analysis. International Journal of Health Care Quality Assurance, 30(7), 656-663.

Junaidi, M.S., Setiawan, B.M., & Prastiwi, W.D. (2017). The satisfaction comparison of Bantuan Pangan Non Tunai recipients and Rastra recipients in Cakung District, East Jakarta. Jurnal Ilmiah Econosains, 15 (2), 273-288.

Kharismawati, I.S., & Rosdiana, W. (2018). Implementasi Bantuan Pangan Non-Tunai (BPNT) melalui e-warung di Kelurahan Sidosermo Kecamatan Wonocolo Kota Surabaya. Publika, 6(8), 1-7.

Lin, S.-P., Chan, Y.-H., & Tsai, M.-C. (2009). A transformation function corresponding to IPA and gap analysis. Total Quality Management & Business Excellence, 20(8), 829-846.

Martilla, J.A. & James, J.C. (1977). Importance performance analysis. Journal of Marketing, 41(1), 77-79.

Mohebifar, R., Hasani, H., Barikani, A., & Rafiei, S. (2016). Evaluating service quality from patients’ perceptions: Application of importance performance analysis method. Osong Public Health and Research Perspectives, 7(4), 233-238.

Nain, U. (2018). Transformasi lumbung desa: Evaluasi Program Raskin dan Rastra di Kabupaten Bulukumba. Jurnal Pemikiran Sosiologi, 5(1), 85-104.

Nasution, A., Krisnamurthi, B., & Rachmina, D. (2020). Analisis permintaan pangan rumah tangga penerima manfaat Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT) di Kota Bogor. Forum Agribisnis (Agribusiness Forum), 10(1), 1-10.

Nurfadilah, D., Samidi, S., & Subagja, I.K. (2018). A service quality of Islamic microfinance institutions in Indonesia: An importance performance analysis approach. Tazkia Islamic Finance and Business Review, 12(1), 100-114.

Oh, H. (2001). Revisiting importance-performance analysis. Tourism Management, 22, 617-627.

Ormanovic, Š., Ćirić, A., Talović, M., Alić, H., Jelešković, E., & Čaušević, D. (2017). Importance performance analysis: Different approaches. Acta Kinesiologica, 11(20), 58-66.

Pertiwi, R.A., Qonita, R.R.A., & Sutrisno, J. (2019). The effectiveness of rice for the prosperous population program and Non-Cash Food Assistance (Case study in Sikayu Village, Buayan Sub-district, Kebumen District). Caraka Tani: Journal of Sustainable Agriculture, 34(2), 140-149.

Rachman, B., Agustian, A., & Wahyudi. (2018). Efektivitas dan perspektif pelaksanaan Program Beras Sejahtera (Rastra) dan Bantuan Pangan Non-Tunai (BPNT). Analisis Kebijakan Pertanian, 16(1), 1-18.

Ramadhan, T., & Bahri, S. (2018). Efektivitas Program BPNT terhadap peningkatan kesejahteraan masyarakat Kecamatan Tampan Pekanbaru. Jurnal Online Mahasiswa FISIP, 5(2), 1-14.

Risnandar & Broto, A.W. (2018). Implementasi program bantuan sosial non tunai di Indonesia. Sosio Konsepsia, 7(3), 146-161.

Rusono, N. (2019). Kebijakan penguatan pengelolaan stok beras pemerintah. Pangan, 28(3), 227-238.

Simpson, G.D., Patroni, J., Teo, A.C.K., Chan, J.K.L., & Newsome, D. (2020). Importance-performance analysis to inform visitor management at marine wildlife tourism destinations. Journal of Tourism Futures, 6(2), 165-180.

Susanti, E.N., Rindayati, W., & Sahara. (2014). Permintaan pangan hewani rumah tangga di Provinsi Jawa Barat. Jurnal Ekonomi dan Kebijakan Pembangunan, 3(1), 42-63.

Tailab, M.M.K. (2020). Using importance performance analysis to evaluate the financial performance of American Banks during the financial crisis. SAGE Open, 10(1), 1-17.

Taufiqo, F.U.K. (2018). Dampak Bantuan Pangan Non Tunai terhadap distribusi pendapatan rumah tangga, Analisis sistem neraca sosial ekonomi Indonesia. Journals of Economics Development Issues (JEDI), 1(2), 26-32.

Timmer, P.C., Hastuti, & Sumarto, S. (2016). Evolution and implementation of the Rastra Program in Indonesia. MPRA Paper No. 81018.

Wiwit, Sulistyaningsih, T., & Kamil, M. (2020). Monitoring dan evaluasi kebijakan Program Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT) dalam penanggulangan kemiskinan di Kota Batu. Government: Jurnal Ilmu Pemerintahan, 13(1), 1-12.

Wiyadi. (2009). Pengukuran Indeks daya saing Industri Kecil Menengah (IKM) di Jawa Tengah. Jurnal Siasat Bisnis, 1(13), 77-92.

Yunus, E.Y. (2019). Implementasi Program Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT) di Kecamatan Kanigaran Kota Probolinggo. Reformasi, 9(2), 138-152.

Zainollah & Wahjudi, F. (2018). Analisis efektivitas kebijakan Program Rastra terhadap tingkat kesejahteraan masyarakat. Jurnal Penelitian Ipteks, 3(2), 163-175.

Skripsi dan Tesis:

Astuti, E.M. (2018). Evaluasi Program Beras Sejahtera (Rastra) di Kecamatan Mersam Kabupaten Batang Hari Provinsi Jambi. Skripsi. Universitas Islam Negeri: Jambi.

Dini, A.R. (2019). Efektivitas pelaksanaan Program Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT) di Kelurahan Gulak Galik Kecamatan Teluk Betung Utara Kota Bandar Lampung. Skripsi. Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Lampung.

Madziakapita, A. (2008). An evaluation of the impact of food aid on food security: The case of Ngabu Area in Malawi. Thesis. Pretoria: University of South Africa.

Nurhayati. (2019). Analisis komparasi evaluatif atas Program Bantuan Pangan di Desa Sojomerto Kecamatan Gemuh Kabupaten Kendal. Skripsi. Semarang: Universitas Diponegoro.

Sakyi, P. (2012). Determinants of food accessibility of rural households in the Limpopo Province, South Africa. Thesis. Ghent: Ghent University.

Siregar, A.A. (2019). Implementasi Program Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT) melalui e-Warong di Kecamatan Rantau Utara Kabupaten Labuhanbatu. Tesis. Medan: Universitas Sumatera Utara.

Laporan:

Belanawane, S., M., Huruswati, I., Sabarisman, M., Purwanto, A.B., Muhtar, Syawie, M., Pudjianto, B., Suyanto, Jayaputra, A., & Amalia, A.D. (2018). Aksesibilitas layanan sosial dasar bagi keluarga penerima manfaat bantuan sosial fakir miskin di daerah perdesaan. Laporan Penelitian. Jakarta: Pusat Penelitian dan Pengembangan Kesejahteraan Sosial, Kementerian Sosial.

MSC. (2019). BPNT operations assessment. Jakarta: MicroSave Consulting.

Prosiding:

Juwono, V., & Vedy, N.K. (2019). Analysis of the implementation of Non-cash Food Assistance (BPNT) Program for reducing poverty in Subdistrict Panjang, Bandar Lampung 2018. Proceedings of the 3rd International Conference on Administrative Science, Policy, and Governance Studies, ICAS-PGS 2019, October 30-31, Universitas Indonesia, Depok. Indonesia.

Sumber Digital:

Candra, S.A. (2017, 18 Juli). Ketimpangan Yogya tertinggi, Ekonom: Akibat banyak mal. Diperoleh tanggal 24 Mei 2021, dari https://www.republika.co.id/berita/ot9yf6382/ketimpanganyogya-tertinggi-ekonom-akibat-banyak-mal.

Miftahudin, H. (2021, 15 Februari). BPS: Garis kemiskinan Rp458.947 per kapita, habis untuk beli beras dan rokok. Diperoleh tanggal 12 Oktober 2021, dari https://www.medcom.id/ekonomi/bisnis/ZkeYxJqk-bps-gariskemiskinan-rp458-947-per-kapita-habis-untukbeli-beras-dan-rokok.

Primasiwi, A. (2019, 17 Mei). Skema bansos lewat BPNT lebih efektif ketimbang Rastra. Diperoleh tanggal 03 Februari 2020, dari https://www.suaramerdeka.com/news/baca/184131/ skemabansos-lewat-bpnt-lebih-efektif-ketimbangrastra.

Rachmani, A.P. (2019, 18 Oktober). Tiga tahun berjalan, Program Bantuan Pangan Nontunai dinilai berhasil. Diperoleh tanggal 3 Februari 2020, dari https://news.detik.com/berita/d-4751176/tiga-tahun-berjalan-programbantuan-pangan-nontunai-dinilai-berhasil.

Wijana, E.P.E. (2019, 09 Desember). Yogyakarta disebut provinsi miskin tapi bahagia, Begini respons Kominfo DIY. Diperoleh tanggal 25 Mei 2021, dari https://jogja.suara.com/read/2019/12/09/162402/yogyakarta-disebutprovinsi-miskin-tapi-bahagia-begini-responskominfo-diy?page=all.


Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.

Refbacks

  • There are currently no refbacks.