Dampak Konsumsi Hasil Produksi Sendiri (Own Produced Consumption) terhadap Pola Konsumsi Pangan Rumah Tangga Perdesaan

Ajeng Tri Wardhani
| Abstract views: 507 | views: 564

Abstract

Dalam menyikapi kenaikan harga bahan pangan yang tidak stabil, terdapat perubahan pola perilaku petani di negara berkembang untuk memenuhi kebutuhan pangan rumah tangganya melalui swasembada pangan. Dalam hal ini, konsumsi bahan pangan di rumah tangga perdesaan dapat berasal dari hasil produksinya sendiri. Untuk menjamin ketahanan pangan rumah tangganya, petani sengaja mengalokasikan sebagian dari lahan yang dibudidayakan untuk menghasilkan tanaman pangan yang akan mereka konsumsi nantinya. Penelitian ini berusaha mempelajari apakah mengonsumsi hasil produksi sendiri menjadi strategi rumah tangga perdesaan dalam memenuhi kebutuhan pangan keluarganya, yaitu dengan menambahkan variabel konsumsi bahan pangan hasil produksi sendiri ke dalam sistem permintaan Linearly Approximated Almost Ideal Demand System (LA/AIDS). Peneliti juga membagi rumah tangga ke dalam tiga kelompok pendapatan yaitu rendah, menengah, dan tinggi untuk menangkap heterogenitas di tingkat rumah tangga perdesaan. Dari data Susenas 2008 dan 2011, variabel konsumsi bahan pangan hasil produksi sendiri terbukti memengaruhi share (proporsi) konsumsi rumah tangga di semua kelompok komoditas. Pada tahun 2011, semakin rendah pendapatan rumah tangga, maka konsumsi dari hasil produksi sendiri untuk kelompok umbi-umbian dan buah-buahan menjadi semakin tinggi, sedangkan konsumsi dari hasil produksi sendiri untuk kelompok padi-padian, telur dan susu, serta kelompok makanan lainnya menjadi semakin rendah. Hal ini menunjukkan bahwa rumah tangga perdesaan masih bergantung pada hasil produksi sendiri dalam memenuhi kebutuhan konsumsi pangan keluarganya. Bila perilaku mengonsumsi hasil produksi sendiri dapat menjadi indikasi adanya ketidakpercayaan petani terhadap pasar (kegagalan pasar/pasar persaingan tidak sempurna) untuk komoditas pangan tersebut, maka pemerintah perlu memberi perhatian khusus agar pemenuhan gizi di perdesaan tidak terganggu.

Keywords

konsumsi hasil produksi sendiri; swasembada pangan; Linearly Approximated Almost Ideal Demand System; rumah tangga perdesaan; pasar persaingan tidak sempurna.

Full Text:

PDF

References

Buku:

Badan Pusat Statistik (BPS). (2012). Konsumsi kalori dan protein penduduk Indonesia dan provinsi 2011 (Berdasarkan hasil Susenas September 2011). Maret 2012. Jakarta: BPS-Statistics Indonesia.

Nicholson, Walter. (2005). Microeconomic theory: Basic principles and extention. Ninth Edition. Thomson South – Western.

Nicholson, Walter dan Snyder, Christopher. (2011). 10th edition microeconomic theory basic principles and extention. Thomson South - Western.

Sadoulet, Elisabeth dan Alain de Janvry. (1995). Quantitative development policy analysis. The John Hopkins University Press: Baltimore and London.

United Nations Development Programme. (2011). Human development report 2011, sustainability and equity: A better future for all. New York: UNDP.

Jurnal:

Alexandri, Cecilia, Bianca Păuna, dan Lucian Luca. (2015). An estimation of food demand system in Romania – implications for population’s food security. Procedia Economics and Finance 22, 577 – 586. Elsevier.

Alexandri, Cecilia, Lucian Luca, dan Cristian Kevorchian. (2015). Subsistence economy and food security – the case of rural households from Romania. Procedia Economics and Finance 22, 672 – 680. Elsevier.

Bala, B. K, E.F. Alias, Fatimah M. Arshad, K.M. Noh, dan A.H.A. Hadi. (2014). Modelling of food security in Malaysia. Simulation Modelling Practice and Theory 47, 152–164. Elsevier.

Benfica, Rui. (2014). Welfare and distributional impacts of price shocks in Malawi: A non-parametric approach. Food Security 6,131-145.

Bilgic, Abdulbaki, dan Steven T. Yen. (2013). Household food demand in Turkey: A two-step demand system approach. Food Policy 43, 267–277. Elsevier.

Fafchamps, Marcel (1992). Cash crop production, food price volatility, and rural market integration in the third world. Oxford University Press on behalf of the Agricultural & Applied Economics Association. American Journal of Agricultural Economics, Vol. 74, No. 1 (Feb., 1992), 90-99.

Han, Tong, Thomas I. Wahl, dan Ron C. Mittelhammer. (2001). The effect of self-sufficiency on fruit and vegetable consumption of China’s rural households. Oxford University Press on behalf of Agricultural & Applied Economics Association. Review of Agricultural Economics, Vol. 23, No. 1 (Spring - Summer, 2001), 176-184.

Taylor, J. E., & Adelman, I. (2003). Agricultural household models: Genesis, evolution, and extensions. Review of Economics of the Household, 1(1), 33–58.

Tekgüç, Hasan (2011). Separability between own food production and consumption in Turkey. Rev Econ Household (2012) 10,423–439.

Verpoorten, Marijke, Abhimanyu Arora, Nik Stoop, dan Johan Swinnen. (2013). Self-reported food insecurity in Africa during the food price crisis. Food Policy 39, 51–63.

Vu, Linh dan Paul Glewwe. (2011). Impacts of rising food proces on poverty and welfare in Vietnam. Journal of Agricultural and Resource Economics 36(1), 14-27.

Wu, Yanrui, Elton Li, dan S. Nicholas Samuel. (1995). Food consumption in urban China: An empirical analysis. Applied Economics 27:6 (June 1995),509-515.

Sumber Digital:

Badan Pusat Statistik. (2008). Survei sosial ekonomi nasional 2008. Diperoleh tanggal 25 Maret 2016, dari http://sirusa.bps.go.id/webadmin/kuesioner/VSE N2008M.pdf

Conference Paper Tidak Dipublikasikan:

Aragie, Emerta A. dan Scott McDonald (2014). Semi-subsistence farm households and their implications for policy response. Department of Accounting Finance & Economics Oxford Brookes University. Paper. Prepared for the 17th Annual Conference on Global Economic Analysis Dakar, Senegal.

Tzouvelekas, Vangelis. (2011). Production and consumption decisions of rural households under price risk: A mean-variance approach. Working Paper. 5th Conference on Research in Economic Theory and Econometrics (CRETE).

Tesis/ Disertasi/ Laporan Penelitian Ilmiah:

De Janvry, Alain dan Elisabeth Sadoulet. (2009). The Impact of rising food prices on household welfare in India. Working Paper. UC Berkeley.

Indriyana, Rina. (2016). Dampak perubahan harga pangan pokok terhadap kesejahteraan rumah tangga di Indonesia. Tesis. Universitas Indonesia.

Kahar, Muhardi. (2010). Analisis pola konsumsi daerah perkotaan dan pedesaan serta keterkaitannya dengan karakteristik sosial ekonomi di Provinsi Banten. Tesis. Institut Pertanian Bogor.

Löfgren, Hans & Sherman Robinson. (1999). To trade or not to trade: Non-separable farm household models in partial and general equilibrium. Tmd Discussion Paper No. 37. International Food Policy Research Institute. Washington, D.C.

Suharno. (2010). An almost ideal demand system for food based on cross section data: Rural and urban East Java, Indonesia. Disertasi. Georg- August Universitaet Goettingen.

Sumaryanto (2002). Masalah pertanahan di Indonesia dan implikasinya terhadap tindak lanjut pembaruan agraria. Paper. Puslitbang Sosek Pertanian, Badan Litbang Pertanian.

Yan, Wenye. (2007). Food demand in rural China: A study of rural household models. Dissertation. Graduate School of The Ohio State University.


Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.

Refbacks

  • There are currently no refbacks.