Assessing the Consistency of Political Attitude and Position of Melanesian Countries on the Papua Issue in International Forums [Memahami Konsistensi Sikap Politik Negara-Negara Melanesia mengenai Isu Papua di Forum Internasional]

Andreas Brian Bagaskoro Bayuseno, Reni Windiani
| Abstract views: 182 | views: 109

Abstract

Melanesian countries such as Vanuatu, Solomon Island, Tonga, New Caledonia, Tuvalu, Nauru, and Marshall Islands often raise the Papua human rights issue in international forums. While Indonesia has already explained and provided a clear statement about Papua, Melanesian countries remain firm in their solidarity with Papua. This research seeks to find the answer why Melanesian countries keep raising the Papua human rights issue in international forums and denouncing Indonesia. The author employs the Non-Western International Relations Theory from Ibn Khaldun, particularly on the asabiyyah concept with 3 variables -- tribe, human needs or something to fight for, and religion -- to analyze the study case. The research finds that Melanesian countries’ conducts are based on the sense of unity and collective consciousness between Papua and Melanesian countries. The bond of association and religion between Papua and Melanesian people also plays a critical role in this regard. Human needs that is identified as Human Rights for the Papuan people is the shared human needs that Melanesian people fight for.

Abstrak

Negara-negara Melanesia seperti Vanuatu, Kepulauan Solomon, Tonga, Kaledonia Baru, Tuvalu, Nauru, dan Kepulauan Marshall kerap kali membawa permasalahan HAM Papua dalam forum-forum internasional. Meskipun Indonesia sudah menjelaskan dan memberikan clear statement terkait isu di Papua, namun negara-negara Melanesia tetap solid untuk membantu Papua dan membawa isu Papua. Penelitian ini berusaha untuk mencari jawaban mengapa negara-negara Melanesia terus-menerus membawa isu Papua dalam forum-forum internasional dan mengecam Indonesia. Penulis menganalisis studi kasus dengan menggunakan Non-Western International Relations Theory dari Ibn Khaldun, khususnya konsep asabiyyah dengan 3 (tiga) variabel yakni kesukuan, kebutuhan atau apa yang diperjuangkan, dan agama. Penelitian ini menemukan bahwa tindakan negara-negara Melanesia tersebut didasari oleh rasa persatuan dan kesadaran kolektif antara Papua dengan negara-negara Melanesia. Adanya ikatan rasa persaudaraan dan agama antara masyarakat Papua dan Melanesia juga turut berpengaruh. Kebutuhan manusia yang diidentifikasikan sebagai Hak Asasi Manusia bagi orang Papua adalah kebutuhan bersama yang diperjuangkan oleh orang Melanesia.

Keywords

Asabiyyah; Melanesia; Papua’s Human Rights Issues; Melanesia; Non-Western International Relations Theory; Permasalahan HAM Papua.

References

Acharya, Amitav and Barry Buzan, Non-Western International Relations Theory: Perspective on and beyond Asia. New York: Routledge, 2010.

Anira, Rita. “JK: Vanuatu Selalu Munculkan Isu Tak Benar soal HAM di Papua.” News Detik, 28 September 2018. Diakses 13 Januari 2019. https://news.detik.com/berita/d-4232491/jk-vanuatu-selalu-munculkan-isu-tak-benar-soal-ham-di-papua.

Bowling, Mark. “Almost Two Million People Calling For A Vote On Independence From Indonesia.” The Catholic Leader, 7 Oktober 2019. Diakses 30 Maret 2019. https://catholicleader.com.au/news/almost-two-million-people-calling-for-a-vote-on-independence-from-indonesia.

Budiarjo, Miriam. Dasar-Dasar Ilmu Politik, Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama. 2016.

Elisabeth, Adriana. “Dimensi Internasionali Kasus Papua.” e-journal penelitian politik LIPI, (2006): 43-65.

Elmslie, Jim, Webb-Gannon, Camellia, “A slow-motion genocide: Indonesia rule in West Papua”, Griffith Journal of Law and Human Dignity, Vol.1, No.2 (2014): 142-166.

Gada, Mohamed Yassen, “Ethnic Violence and Conflict: The Dynamics of Ibn Khaldun’s Theory of Asaibyyah (Social Feeling)”, Ibn Haldun Calismalari Dergisi, Vol.3, No.2 (2018): 189-202.

Garae, Lee. “Churches urged to pray for West Papua”, Daily Vu, 30 November 2019. Diakses 21 Januari 2019. https://dailypost.vu/news/churches-urged-to-pray-for-west-papua/article_c430ca0e-1554-11ea-9ef3-476aa316322a.html.

Geissler, Wim. “Mencermati Pertemuan Uskup-Uskup Pasifik di PNG Bahas Isu Papua. ”Qureta, 24 Maret 2018. Diakses 16 Februari 2020. https://www.qureta.com/post/uskup-uskup-pasifik-kembali-soroti-isu-papua.

Global Church Author. “Pope’s number two joins Bishops of Oceania Assembly in Port Moresby to discuss climate changes and human rights.” Global Church, 19 Maret 2018. Diakses 11 Maret 2020. https://www.catholic.org.nz/news/media-releases/popes-number-two-joins-bishops-of-oceania-at-assembly-in-port-moresby-to-discuss-climate-change-and-human-rights/.

Government of Vanuatu, “Statement of The Prime Minister during the opening of the MSG Leader.” 15 Februari 2018. Diakses 17 Desember 2019. https://www.gov.vu/en/public-information/501-statement-of-the-prime-minister-during-the-opening-of-the-msg-leader-summit

Halim, Mohammad Nor, Ibrahim, B (eds.), “Ibn Khaldun’s Theory of ‘Asabiyyah and its Application in Modern Muslim Society”, Middle-East Journal of Scientific Research, Vol.11, No.9 (2012): 1232-1237.

Hasyim, M. Musa Al.“Diplomasi Indonesia Dalam Melanesian Spearhead Group (MSG) Terhadap Penjagaan Kedaulatan NKRI di Papua Barat Periode 2013-2016”, Skripsi Hubungan Internasional UIN Syarif Hidayatullah, (2017):1-147.

Ilham, Muhammad, “Konsep “Ashabiyah” dalam Pemikiran Politik Ibnu Khaldun”, Jurnal Politik Profetik, Vol.4, No.1 (2016):1-13.

Lahitani, Sulung. “5 Fakta Nara Masista, Diplomat Muda yang Jadi Singa Podium di PBB.” SCTV, 30 September 2016. Diakses 10 Oktober 2019. https://www.liputan6.com/citizen6/read/2614820/5-fakta-nara-masista-diplomat-muda-yang-jadi-singa-podium-di-pb.

Mote, Octovianus. “United Liberation Movement on West Papua.” United Liberation Movement on West Papua. 20 Juni 2015. Diakses 18 Januari 2020. https://www.msgsec.info/wp-content/uploads/Statements/2015-Jun-20th-MSG-Leaders-Summit-Statement-by-Octovianus-Mote-Sec.-General-ULMWP.pdf.

Narokobi, Bernard, “The Melanesian Way”, University of Melanesia, (1970): 3-17.

NN Author.“7 Negara Pasfik Desak PBB Selidiki Pelanggaran HAM di Papua.” Deutsche Welle, 3 Maret 2017. Diakses 14 Januari 2019. https://www.dw.com/id/7-negara-pasifik-desak-pbb-selidiki-pelanggaran-ham-di-papua/a-37777030.

NN Author. “Africa Caribbean Pacific Group Seeks Action on Papua Right Abuse.” Radio New Zeeland, 16 Desember 2019. Diakses 3 Januari 2020. https://www.rnz.co.nz/international/pacific-news/405595/africa-caribbean-pacific-group-seeks-action-on-papua-rights-abuses.

NN Author. “Fiery debate over West Papua at UN General Assembly.” Radio New Zeeland, 17 September 2017. Diakses 30 April 2019. https://www.rnz.co.nz/international/programmes/datelinepacific/audio/201860156/fiery-debate-over-west-papua-at-un-general-assembly.

NN Author. “Pacific Leader Push for UN Right Commissioner Visit to Papua.” Radio New Zeeland, 16 Agustus 2019. Diakses 14 Februari 2020. https://www.rnz.co.nz/international/pacific-news/396833/pacific-leaders-push-for-un-rights-commissioner-visit-to-papua.

PMC Editor. “PIANGO welcomes World Churches call for West Papua solidarity visit.” Asia Pacific Report, 9 Juli 2016. Diakses 5 Januari 2020 https://asiapacificreport.nz/2016/07/09/piango-welcomes-world-churches-call-for-west-papua-solidarity-visit/.

Rosyidin, Mohammad. Pedoman Skripsi Mahasiswa.Semarang: Departemen Hubungan Internasional, 2016.

Say, Seyfi. İbn Haldun’un Düşünce Sistemi ve Uluslararası İlişkiler Kurami. İstanbul: İlk Harf Yayınlari, 2012.

Sune, Engin, “Non-Western International Relations Theory and Ibn Khaldun”, All Azimuth, Vol.5, No.1 (2016):79-88.

Temaluru, Thomas Bagus Putera, “Kepentingan Vanuatu Dalam Usaha Pemerdekaan Papua”, Jurnal Analisis Hubungan Internasional, Vol.5, No.2 (2016): 572-583.

Thamrin, Mahandis Yoanata. June 6th, 2019, “Migrasi Manusia dan Perjalanan Melanesia di Indonesia.” National Geographic, 6 Juni 2019. Diakses 10 Februari 2020. https://nationalgeographic.grid.id/read/131736895/migrasi-manusia-dan-perjalanan-sejarah-melanesia-di-indonesia?page=2.Theo P.A Van Den Broek dan Hernawan, J. Budi, Memoria Passionis di Papua. Jayapura: Sekretariat Keadilan dan Perdamaian Keuskupan Jayapura, 2001.

Utama, Abraham, “Pemerintah Indonesia ‘tak bisa’ cegah negara Pasifik angkat isu Papua di PBB.” BBC, 13 Desember 2018. Diakses 23 Februari 2020. https://www.bbc.com/indonesia/indonesia-41764268.

Webb-Gannon, Camelia, “Merdeka in West Papua: Peace, Justice and Political Independence, Anthropologica, Vol. 56, No.2 (2014):353-367.

Webb-Gannon and Webb, “Musical Melanesianism: Imagining and Expressing Regional Identity and Solidarity in Popular Song and Video”, Contemporary Pacific, Vol.28, No.1 (2016): 59-95.

Widjojo, Muridam S., Adriana Elisabeth, Rosita Dewi, et all. Papua Road Map: Menegosiasikan Masa Lampau, Memperbaiki Masa Kini, dan Mengamankan Masa Depan. Jakarta: Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia, 2008.

Worabay, David. “Bishops from New Zealand and Polynesia issue joint protest on West Papua abuses.”Anglican Communion News Service, 17 Desember 2018. Diakses 27 Februari 2020. https://www.anglicannews.org/news/2018/12/bishops-from-new-zealand-and-polynesia-issue-joint-protest-on-west-papua-abuses.aspx

Copyright (c) 2020 Jurnal Politica Dinamika Masalah Politik Dalam Negeri dan Hubungan Internasional
Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.

Refbacks

  • There are currently no refbacks.