Polemik Penghidupan Kembali Pengamanan Swakarsa: Dilema antara Community Policing dan Vigilantisme [Controversy Surrounding the Reestablishment of Civil Security Forces (Pam Swakarsa): a Dilemma Between Community Policing and Vigilantism]

Rafi Damar Bungsadewo, Nabila Indah Chairunnisa, Shofiyah Adila Farhana
| Abstract views: 0 | views: 0 | views: 0

Abstract

Currently, the issue of civil security forces Pam Swakarsa has been raised in public discourse and becomes the Indonesian National Police’s primary program as an effort to implement community policing, a paradigm that emphasizes partnership between national police and the community as an element of voluntary security. However, the bad reputation of Pam Swakarsa in 1998 as a group of lawless vigilantes behind some of the human rights violations has posed a challenge for the police to revive Pam Swakarsa. The Indonesian Pasukan Pengamanan Swakarsa, better known as Pam Swakarsa, played an important role in securing the Special Session of the People’s Consultative Assembly (MPR RI) in 1998. Historically, prior to the formation of Pam Swakarsa, voluntary security forces had been attached to the culture of the community as part of its endeavor to maintain independence as soldiers and defense lines. The current upcoming challenge for the National Police of the Republic of Indonesia is to revitalize the concept of voluntary security through PAM Swakarsa that makes no room for social and political violence the group’s members and civilians without going through the proper judicial process, which goes against the values of patriotism, as well as the principles of Indonesia as a state based on the rule of law.

Abstrak

Saat ini, tajuk mengenai Pam Swakarsa kembali diangkat ke permukaan dan jadikan sebagai program andalan Polri sebagai usaha untuk mengimplementasikan paradigma community policing atau paradigma kemitraan antara polisi dan masyarakat sebagai elemen pengamanan swakarsa. Akan tetapi, momok dari Pam Swakarsa pada tahun 1998 yang kerap dilekatkan dengan pasukan yang tidak terikat hukum dan sumber dari pelaku-pelaku pelanggaran HAM, menjadi halangan terbesar di dalam badan kepolisian untuk menghidupkan kembali Pam Swakarsa di tengah-tengah masyarakat. Pasukan Pengamanan Swakarsa atau Pam Swakarsa pernah memainkan peran penting di dalam mengamankan Sidang Istimewa MPR RI yang diselenggarakan pada tahun 1998 silam. Secara historis, sebelum terbentuknya Pam Swakarsa, pasukan pengamanan sukarela telah melekat menjadi kultur di dalam masyarakat sebagai bagian dari unsur masyarakat untuk mempertahankan kemerdekaan sebagai laskarlaskar dan barisan-barisan pertahanan. Menjadi tantangan selanjutnya bagi Kepolisian Republik Indonesia untuk menciptakan konsep pengamanan sukarela Pam Swakarsa yang tidak membuka peluang bagi terjadinya kekerasan sosial dan politik antara unsur-unsur di dalam Pam Swakarsa dengan masyarakat sipil tanpa melalui proses hukum dan bertentangan dengan nilai-nilai nasionalisme dan kebangsaan serta bertentangan dengan asas Indonesia sebagai negara hukum.

Keywords

Pam Swakarsa; Voluntary Security; Civil Society; Police of the Republic of Indonesia; the State of Law; Pam Swakarsa; Pengamanan Sukarela; Masyarakat Sipil; Kepolisian Republik Indonesia; Negara Hukum

References

Adimaja, Muhammad. “Kilas Balik 22 Tahun Tragedi Semanggi I” CNN Indonesia.13 November 2020. Diakses 7 Februari 2021. https://www.cnnindonesia.com/nasional/20201113100140-12-569302/kilasbalik-22-tahun-tragedi-semanggi.

Akbar, J. “Jangan Berpaling dari Siskamling” Historia. 20 Oktober 2010. Diakses 8 Februari 2021. https://historia.id/kultur/articles/jangan-berpaling-dari-siskamling-P3R4v.

Amindoni, Ayomi. “Preman Ikut Menata Tanah Abang? Siapa Sebenarnya Mereka?”. BBC Indonesia, 14 November 2017. Diakses 9 Februari 2021 https://www.bbc.com/indonesia/majalah-41964940.

Anggraini, Dian Ayu. “Pandemi Bikin Kesenjangan Ekonomi Hingga Kejahatan Meningkat”. Okezone, 8 Desember 2020. Diakses 8 Februari 2021 https://economy.okezone.com/read/2020/12/08/320/2323962/pandemibikin-kesenjangan-ekonomi-hinggakejahatan-meningkat.

Baker, J. “State of Fear: Controlling the Criminal Contagion in Suharto’s New Order” Journal Indonesia. No. 66 (Oktober 1998): 7-43.

“Di Bawah Kuasa Preman”. Tempo, 1 Agustus 2020. Diakses 9 Februari 2021 https://kolom.tempo.co/read/1371381/dibawah-kuasa-preman.

“Definition of Policing by Consent” Uk Government”. 10 Desember 2012. Diakses 31 Januari 2021. https://www.gov.uk/government/publications/policing-byconsent/definition-of-policing-by-consent.

DPR RI. “Live Streaming - Komisi III DPR RI Menyelenggarakan Fit and Proper Test Calon Kapolri”. Youtube Video. 20 Januari 2021. Diakses 20 Januari 2021. https://www.youtube .com/watch?v=mNe-DLptanA&t=11588s.

Gill, Charlotte et al. “Community-oriented policing to reduce crime, disorder and fear and increase satisfaction and legitimacy among citizens: a systematic review”. Journal of Experimental Criminology 10 (2014): 399–428.

Halim, Devina. “Ini Alasan Angka Kriminalitas Meningkat Pekan Lalu Menurut Polri”. Kompas, 16 Juni 2020. Diakses 8 Februari 2021 https://nasional.kompas.com/read/2020/06/16/18244421/ini-alasanangka-kriminalitas-meningkat-pekan-lalumenurut-polri?page=all.

Hendrawati, Heni dan Johny Krisnan. “Main Hakim Sendiri (Eigenrichting) dalam Perspektif Kriminologis”. The 10th University Research Colloqium (2019).

Indarti, Erlyn. “Community Policing sebagai Democratic Policing: Konteks di Indonesia”. Jurnal Ilmu Kepolisian 13 No. 2 (2019): 152.

Johnston, Les. “What Is Vigilantism?” The British Journal of Criminology 36, No. 2 (1996): 222-230.

Junaedi, Habin, Moh. Taufik Hidayat, dan Tajudin Faza. “Program Siaran Berita Kriminal Televisi sebagai Pemicu Timbulnya Modus Kejahatan Baru”. Jurnal Signal 1, No. 1 (Januari 2013).

Kappeler, Victor and Larry Gaines. Community Policing: A Contemporary Prespective. Massechuset: Anderson Publishing, 2011.

Kocak, Deniz. Rethinking Community Policing in International Police Reform. London: Ubiquity Press, 2018.

“Konsep Pam Swakarsa Komjen Sigit Berbeda dengan Tahun 1998”. Antara, 26 Januari 2021. Diakses 31 Januari 2021. https://www.antaranews.com/berita/1968804/polri-konsep-pam-swakarsa-komjen-sigitberbeda-de ngan-tahun-1998.

“Komisi Hukum DPR Kritik Pengaktifan Pam Swakarsa Oleh Polri”. Kompas. 30 September 2021. Diakses 31 Januari 2021. https://nasional.tempo.co/read/1391655/komisi-hukum-dpr-kritikpengaktifan-pam-swakarsa-oleh-polri/full&view=ok.

“MUI Tolak Pam Swakarsa Cemas Premanisme dijamin Aparat”. CNN Indonesia. 22 Januari 2021. Diakses 31 Januari 2021. https://www.cnnindonesia.com/nasional/20210122111852-12-597060/muitolak-pam-swakarsa-cemas-p remanismedijamin-aparat.

Nurjannah. “Faktor Pemicu Munculnya Radikalisme Islam Atas Nama Dakwah”. Jurnal Dakwah XIV, No. 2 (2013).

“Pakar Forensik Minta Calon Kapolri Jelaskan Tujuan Penghidupan Pam Swakarsa”. Merdeka. 25 Januari 2021. Diakses 31 Januari 2021. https://www.merdeka.com/peristiwa/pakar-forensik-minta-calonkapolri-jelaskantujuan-menghidupkanpam-swakarsa.html.

“Pak RW Penelanjang Sejoli di Tangerang Divonis 1,5 Tahun”. Detik. 12 April 2018. Diakses 1 Februari 2021. https://news.detik.com/berita/d-3968131/pak-rwpenelanjang-sejoli-di-tangerang-divonis-15-tahun.

“Pam Swakarsa: Aktor atau Korban”. Tempo, 23 November 1998. Diakses 31 Januari 2021. https://majalah.tempo.co/read/investigasi/97771/pam-swakarsa-aktoratau-korban.

“Polemik Pam Swakarsa Kapolri Baru”.Tempo. 23 Januari 2021. Diakses 31 Januari 2021. https://majalah.tempo.co/read/nasional/162388/ringkasan-beritapolemik-pam-swakarsa-kapolri-baru-dan-perekrutan-komponen-cadangan.

“Polri Beberkan Konsep Pam Swakarsa Versi Listyo Sigit Prabowo”, CNN Indonesia, 27 Januari 2021. Diakses 8 Februari 2021 https://www.cnnindonesia.com/nasional/20210126191759-12-598712/polri-beberkan-konsep-pam-swakarsa-versilistyo-sigit-prabowo.

Pujayanti, Nur dan Harry Soeskandi. “Pelaku Persekusi dan Tindakan Main Hakim Sendiri”. Mimbar Keadilan 14, No. 28 (Agustus 2018).

Purnamasari, Dian Dewi. “Pam Swakarsa dan Memori Kelam Masa Lalu”. Kompas (29 Januari 2021).

Rosenbaum, H. Jon dan Peter C. Sederberg. “Vigilantism: An Analysis of stablishment Violence”. Comparative Politics 6, No. 4 (July 1974).

Santoso, M.A.F. “Kontribusi Etika Islam pada Pendidikan Politik : Solusi bagi Problema Civil Society Indonesia Era Reformasi.” Jurnal Peradaban Islam Tsaqafah 9. No.2 (2013): 233.

Sarwono, Sarlito Wirawan. Terorisme di Indonesia: Dalam Tinjauan Psikologi, cet. 1. Jakarta: Pustaka Alvabet, 2012.

Simanjuntak, Rico Afrido. “YLBHI: Pam Swakarsa Seperti Mempersenjatai Masyarakat”. Sindonews. 16 September 2020. Diakses 9 Februari 2021. https://nasional.sindonews.com/read/166638/14/ylbhi-pam-swakarsaseperti-mempersenjatai-masyarakat-1600250957?showpage=all.

Siregar, Sarah Nuraini. “Evaluasi Sepuluh Tahun Reformasi Polri”. Jurnal Penelitian Politik 5 No.1 (2016): 47-58.

Weisburd, David. “Vigilantism as Community Social Control: Developing a Quantitative Criminological Model”. Journal of Quantitative Criminology 4, No. 2 (June 1988).

Wirayuda, A.W, dan K. Srimulyo. “Praktik Sistem Keamanan Swakarsa pada Masa Pascakolonial di Jawa Timur.” Jurnal Mozaik Humaniora 18 . No. 2 (2018): 137-148.

Yahya, Achmad Nasrudin. “Kompolnas: Pengaktifan PAM Swakarsa Diatur Undang- Undang”. Kompas, 24 Januari 2021. Diakses 8 Februari 2021 https://nasional.kompas.com/read/2021/01/24/12500381/k o m p o l n a s - p e n g a k t i f a n -p a m - s w a k a r s a - d i a t u r - u n d a n g -u n d a n g # : ~ : t e x t = D a l a m % 2 0a t u r a n n y a % 2 C % 2 0 P a m % 2 0Swakarsa%20merupakan,tentang%20Kepolisian%20Negara%20Republik%20Indonesia.&text=Kemudian%2C%20Polri%20membuat%20aturan%20turunannya,Tahun%202020%20tentang%20Pengamanan%20Swakarsa.

Copyright (c) 2021 Jurnal Politica Dinamika Masalah Politik Dalam Negeri dan Hubungan Internasional
Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.

Refbacks

  • There are currently no refbacks.