PERAN DPR DALAM MENJALANKAN KONTROL DEMOKRATIS ATAS PEMBARUAN SEKTOR KEAMANAN

Poltak Partogi Nainggolan
| Abstract views: 261 | views: 259

Abstract

Reform movement has not not only brought down the Soeharto authoritarian
regime but also strengthened Indonesian people’s pressure for better military
reform and parliamentary role. As parts of democratic transition, the reforms of both state institutions started with the amendments of constitution. Afterward, DPR becomes a ‘superbody,’ and the pressure for security sector reform (SSR) was further conducted. These studies revealed that parliament’s strong position still, however, in reality could not comprehensive- and significantly push SSR as has been previously voiced by the reform movement.

Full Text:

Untitled

References

“Agustadi Prioritaskan Pembinaan Personel”, Seputar Indonesia, 1 Januari 2008: 3.

“Alih Tugas Militer ke Sipil Picu Kontroversi”, Republika, 23 Januari 2008: 3.

“Aturan Pelibatan Tidak Jelas Ciptakan Konflik”, Kompas, 9 Maret 2006: 1.

Backgrounder, “Tata Pemerintahan dan Reformasi Sektor Keamanan: Komisi-Komisi Parlemen untuk Pertahanan dan Keamanan”, DCAF, Maret

“Bentrok Antarkampung di Maluku Tengah, 2 Tewas”, Kompas, 4 Pebruari

: 15.

Budianto, Arif dan Eko Budiono. “Eks TNI Masih Berpengaruh”, Seputar

Indonesia, 22 Maret 2008: 3.

“Cegah ‘Dwifungsi ABRI’ Jilid II „, Republika, 22 Januari 2008 : 12.

“DCAF Backgrounder: Parliament’s Role in Defence Budgeting 09/2006,”

Geneva: DCAF, 2006.

”Dephan Percepat Evaluasi Alutsista TNI”, Seputar Indonesia, 13 Maret 2008:12.

”Dephan Tetap Pegang Kendali”, Republika, 15 January 2007: 3.

Diamond, Larry, Marc F. Plattner, Yun-han Chu, and Hung-mao Tien,

Consolidating the Third Wave Democracies, 1997.

Dhyatmika, Wahyu. “Undang-undang Pengadilan HAM MInta Diminta Direvisi”, Koran Tempo, 14 Maret 2006: A6.

“Dikecam, Penjabat dari Militer Aktif”, Kompas, 21 Januari 2008 : 4.

Diskusi “Meretas Jalan Reformasi”, Metro TV, January 1, 2008.

”Draft RUU Kamnas Kembalikan Dominasi TNI”, Republika, 9 Pebruari 2007: 3.

“Endriartono Minta Hak Pilih TNI Direalisasikan”, Media Indonesia, 12

November 2006: 3.

Gofar, Fajrimei A. “Sengkarut Kasus Trisakti-Semanggi”, Kompas, 24 Pebruari 2006: 6.

“Helikopter AU Dipotong”, Kompas, 11 Januari, 2008: 24.

“Indonesia: Keeping the Military Under Control,” 5 September 2000, ICG Asia Report No. 9, Jakarta and Brussels: ICG.

“Indonesia: Next Steps In Military Reform ,” 11 October 2001, ICG Asia

Report No. 24, Jakarta and Brussels: ICG.

“Jenderal TNI Djoko Santoso Resmi Panglima TNI”, Seputar Indonesia, 8

Januari 2008: 1.

Jemadu, Aleksius (ed.), “Praktek-praktek Intelijen dan Pengawasan Demokratis--Pandangan Praktisi Kelompok Kerja Intelijen DCAF,” Jakarta: FES dan DCAF, 2007: 5.

“Kajian Kritis Paket Perundangan di Bidang Pertahanan dan Keamanan”,

Monograph No.7, 12 September 2006, Jakarta: Pro-Patria.

“Kasus Helikopter Mi-17, TNI-AD Bantah Terlibat,” Jawa Pos, 28 Februari 2006, Antikorupsi.Org, http://m.antikorupsi. org/ ?q=node/7516, diakses pada 1 Juni 2011.

“Kegagalan Pimpinan TNI-Polri”, Kompas, 9 Pebruari 2008: 2.

“Kejagung Pelajari Laporan Komnas HAM”, Suara Pembaruan, 14 Maret 2008: 3.

”Kesejahteraan Penyebab Bentrok: TNI dan Polisi Timpang,” Media Indonesia, 26 September 2007: 2.

“Ketua DPR Panggil Pimpinan Pansus Orang Hilang”, Republika, 19 Oktober

: 12.

Kompas, 3 Januari 2008: 11.

Kompas, 18 Januari 2008: 5.

Kompas, 18 Pebruari 2006.

“Korps Berebut Kekayaan”, Media Indonesia, 11 Pebruari 2008: 2.

“KSAD Tegaskan, Pernyataannya soal Pemilu 2004 merupakan Bentuk Kehatihatian,” Kompas, 26 December 2003: 8.

“KSAU akan Tambah Kekuatan Senjata”, Media Indonesia, 30 Desember 2007: 12.

Laporan Indonesian Working Group on Security Sector Reform.

Maslan, M. Rizal. “Komisi I Pertanyakan Mobil Ambulans ke Calon Panglima

TNI,” Detik.com, 5 Desember 2007, http://www. infoanda.com/id/link.php?lh=AlgEAlJUUVdV diakses pada 31 Mei 2011.

Media Indonesia, 30 Desember 2007: 12.

Media Indonesia, 5 Januari 2008: 3.

Media Indonesia, 16 Januari 2008: 6.

“Menhan Anggap Tak Langgar UU: Anggota DPR Nilai “Akal-akalan”, Kompas,22 Januari 2008 : 3.

”Menhan Usulkan Gaji Terendah Rp. 8 Juta”, Media Indonesia, 27 September 2007: 2.

“Monitoring and Invesigating the Security Sector,” UNDP and DCAF, 2007.

M. Rizal Maslan, “Penggunaan Anggaran Pertahanan Akan Diawasi Ketat”,

http:// www.detiknews.com/index.php/detik.read/tahun/2007/bulan/01/tg l/09/ time/ 2040..., diakses 26 January 2007: 1-3.

Mutiah, Dinny. “Menhan, TNI Tuntut Keadilan Kompensasi”, Media Indonesia, 6 Nopember 2008: 2.

Nainggolan, Poltak Partogi. “The Indonesian Military and the 2004 Elections”, Jentera, 2006:

O’Donnell, Guillermo, Philippe C. Schmitter, and Laurence Whiteheads (eds.),Transition form Authoritarian Rule, Prospect for Democracy, Vol. 4,

Baltimore: Johns Hopkins University Press, 1986

“Panglima Sanggah Reformasi TNI Berhenti”, Kompas, January 8, 2008: 2.

“Panglima TNI dan Kepala Staf Harus Jaga Netralitas”, Republika, January 3, 2008: 9.

”Panglima Yakin bukan Terkait Kesejahteraan”, Media Indonesia, 8 Maret 2006: 4.

“Pansus DPR Nilai Pemerintah tidak Seriua,” Media Indonesia, 28 September 2006: 8.

Parliamentary Oversight of the Security Sector: Principles, Mechanism And

Practices,Geneva: Geneva Center for the Democratic Control of Armed Forces and IPU,2003.

“Pasal Kudeta Jilid Dua: Rancangan Undang-undang Keamanan Nasional

Dinilai Menguatkan Peran Tentara”, Tempo, 18 Pebruari 2007:26-28.

“Pemerintah Minta Masa Transisi di Atas 3 Tahun”, Media Indonesia, 21

September 2006: 6.

“Penentu Hak Pilih TNI tidak Jelas”, Media Indonesia, 23 September 2006: 5.

“Pengadaan Alutsista Rentan Penyimpangan,” Bataviase.co.id, 11 Desember 2009, http://bataviase.co.id/ detailberita-10390629. html, diakses pada 31 Mei 201.

”Perpres Mengenai Bisnis TNI Masih Harus Mengalah”, Republika, 1 September 2007: 3.

“Polisi tidak Mungkin Sidik Anggota Militer”, Media Indonesia, 27 Oktober

: 2.

Prasetyono, Edy. Kompas, 2008: 6.

Prihatono, T. Hari (ed.), Penataan Kerangka Regulasi Keamanan Nasional. Jakarta:

ProPatria Institute, 2006.

Republika, 16 Januari 2008: 3.

“Presiden Harus Berani Tunjukkan Ketegasan”, Kompas, 19 Januari 2008: 2.

Sahid, Rahmat. “Abaikan Menhan, Komnas HAM Tetap Panggil Mantan Petinggi TNI”, Seputar Indonesia, 20 Maret 2008: 8.

__________“DPR Minta Klarifikasi Menhan Soal Pemanggilan Kasus HAM”,

Seputar Indonesia, 21 Maret 2008: 8.

Suara Pembaruan, 17 Januari 2008: 4.

Samego, Indria. “Reformasi Masih Hadapi 75 Persen TNI yang Konservatif”,

Kompas, 19 Desember 2006.

“Sejumlah Anggota Batalyon 731 Terancam Dipecat”, Media Indonesia, 4

Pebruari 2008: 27.

“Simalakama Hak Memilih Anggota TNI,”Republika, 23 September 2006: 12.

“Sudah Banyak yang Dijual, Sekarang Sisa Rp. 1 Trilyun”, Rakyat Merdeka, 17 Maret 2008: 4.

Sukadis, Beni. Almanak Reformasi Sektor Keamanan Indonesia. Jakarta: Lesperssi dan DCAF, 2007.

“Tentara dan Polisi Bentrok lagi”, Media Indonesia, 3 Pberuari 2008: 1.

“TNI Akan Netral di Pemilu 2004, ”http://www.detik.com/peristiwa/2003/

/19/20030919162950s html, diakses pada 19 September 2003.

“TNI Bantah Sewakan Alutsista”, Seputar Indonesia, January 11, 2008: 3.

“TNI bukan Alat Politik”, Media Indonesia, 19 Januari 2008: 9.

”TNI dan Polri di Ternate Masuk Asrama”, Kompas,26 September 2007: 23.

“TNI Jangan Dibawa ke Politik”, Republika, 29 Desember 2008: 3.

Ula, Mutammimmul. “Menata Anggaran Pertahanan”, Seputar Indonesia, 7 Maret 2008: 6.

Yunanto, S, Moch. Nurhasim, dan Iskhak Fatonie. Security Sector Reform In

Indonesia: A Collective Evaluation On Armed Forces and Police Force of

Indonesia, Jakarta: FES and The Ridep Institute, 2005.

Ziegenhain, Patrick. The Indonesian Parliament and Democratization, Singapore: Institute of Southeast Asian Studies, 2011.

Zulkarnaen, Happy Bone. “Pengelolaan Anggaran Militer”, Seputar Indonesia, 31 December 2007: 7.

__________. “Alutsista Tua dan Tugas Pokok TNI”, Suara Karya, 31 Maret

: 1.

”2008 Jadi Momentum Percepatan Reformasi”, Media Indonesia, 2 Januari

: 2.

Copyright (c) 2016 Jurnal Politica Dinamika Masalah Politik Dalam Negeri dan Hubungan Internasional
Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.

Refbacks

  • There are currently no refbacks.