Evaluasi dan Validasi Hukum Wagner Pada Belanja Pendidikan Indonesia Tahun 1991-2021


Abstract
The increase in the allocation of education expenditure in accordance with the mandate of the 1945 Constitution article 31 paragraph 4 in 2009 has not been optimal to improve Indonesia's low PISA score in 2022. On the other hand, efforts to maintain economic growth amid the challenges of global uncertainty have made spending allocation increasingly scrutinized. Wagner's law explains the linkages of growth that drive government spending. As a developing country, growth and government spending are important to be evaluated together. This study examines the relationship between the two and evaluates the factors that affect Indonesia's education expenditure in 1991-2021 using the Error Correction Model (ECM) analysis method. The results of the study validate Wagner's law on Indonesia's education spending. The level of welfare and the average length of schooling have a positive effect on Indonesia's education expenditure in the long term, while population growth has a positive effect on Indonesia's education expenditure in the short term. In this case, the government must reprioritize the allocation of education expenditure on infrastructure development to increase the distribution of access and benefits to education, central-regional education integration, and improve the welfare of educators.
Abstrak
Peningkatan alokasi belanja pendidikan sesuai amanat UUD 1945 Pasal 31 ayat 4 di tahun 2009 belum optimal memperbaiki skor PISA Indonesia yang rendah di tahun 2022. Di sisi lain, upaya pemeliharaan pertumbuhan ekonomi di tengah tantangan ketidakpastian global membuat alokasi belanja semakin dicermati. Hukum Wagner menjelaskan keterkaitan pertumbuhan yang mendorong belanja pemerintah. Sebagai negara berkembang, pertumbuhan dan belanja pemerintah menjadi hal penting untuk dievaluasi bersama. Penelitian ini menguji keterkaitan keduanya dan mengevaluasi faktor yang memengaruhi belanja pendidikan Indonesia pada tahun 1991-2021 menggunakan metode analisis Error Correction Model (ECM). Hasil penelitian memvalidasi hukum Wagner pada belanja pendidikan Indonesia. Tingkat kesejahteraan dan rata-rata lama sekolah berpengaruh positif terhadap belanja pendidikan Indonesia pada jangka panjang, sedangkan pertumbuhan populasi berpengaruh positif terhadap belanja pendidikan Indonesia pada jangka pendek. Dalam hal ini, pemerintah harus memprioritaskan kembali alokasi belanja pendidikan pada pembangunan infrastruktur untuk meningkatkan distribusi akses dan manfaat pendidikan, integrasi pendidikan pusat-daerah, dan meningkatkan kesejahteraan tenaga pendidik.
Keywords
Full Text:
PDF (Bahasa Indonesia)References
Buku
Gujarati, D. (2003). Ekonometri Dasar Terjemahan: Sumarno Zain. Jakarta: Erlangga.
Mangkoesoebroto, G. (1997). Ekonomi Publik. Yogyakarta: BPFE.
Mankiw, N. Gregory. (2010). Macroeconomics, 7th edition. New York: Worth Publisher.
Kemdikbud. (2021). Program Indonesia Pintar. Jakarta: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia.
Kemdikbud. (2024). Buku Panduan Merdeka Belajar-Kampus Merdeka 2024. Jakarta: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia.
Musgrave & Musgrave. (1989). Public Finance in Theory and Practice, 5th ed., International Edition. Singapore: Mc. Graw-Hill Book Co.
Sukirno, S. (2006). Ekonomi Pembangunan: Proses, Masalah, dan Dasar Kebijakan. Jakarta: Kencana.
Jurnal
Almadin, H., Antiporda, J. M. Q., & Suin, K. A. S. (2022). An Empirical Analysis on the Determinants of Public Education Expenditure in the Philippines. Journal of Economics, Finance and Accounting Studies, 4(1), 505-518.
Anisah, A. & Soesilowati, E. (2018). Efektivitas Program Kartu Jakarta Pintar Tingkat Sekolah Menengah Atas Negeri di Kecamatan Pesanggrahan. Efficient: Indonesian Journal of Development Economics, 1(1), 44-50.
Arestis, P, Şen, H., & Kaya, A. (2021). On the linkage between government expenditure and output: empirics of the Keynesian view versus Wagner’s law. Economic Change and Restructuring, 54(2), 265-303.
Arham, M. A. & Rauf, H. A. T. U. (2020). Does village fund transfer address the issue of inequality and poverty? A lesson from Indonesia. The Journal of Asian Finance, Economics and Business (JAFEB), 7(10), 433-442.
Bawono, A. D. B., Fauzan, F., Kusumawati, E., & Purbasari, H. (2017). Analisis Indeks Kapasitas Fiskal Terhadap Pengalokasian Belanja Wajib Bidang Pendidikan dan Kesehatan. Proceeding 6th University Research Colloqium 2017, URECOL, 87-92.
Chatterji, M., Mohan, S., & Dastidar, S. G. (2015). Determinants of public education expenditure: Evidence from Indian states. International Journal of Education Economics and Development, 6(1), 1-19.
Günay, E. K. & Aygun, B. (2022). The impact of economic growth on government expenditures in Sub-Saharan African Countries: A panel data analysis for wagner law and keynesian approach. JOEEP: Journal of Emerging Economies and Policy, 7(1), 297-304.
Hanushek & L. Woessmann. (2020). The Economic Impacts of Learning Losses. OECD Education Working Papers, 225.
Idris, M. (2018). The Impact of Education and Training, Work Discipline and Organizational Culture on Employee‘s Performance: The Study of Disaster Management and Fire Department in Palembang City, Indonesia, International Journal of Human Resource Studies, 8(3), 1-18.
Inchauspe, J., MacDonald, G., & Kobir, M. A. (2022). Wagner’s Law and the Dynamics of Government Spending on Indonesia. Bulletin of Indonesian Economic Studies, 58(1), 79-95.
Jobarteh, M. (2020). Testing Wagner's Law for sub-Saharan Africa: A panel cointegration and causality approach. Theoretical & Applied Economics, 27(1), 125-136.
Evaluasi Program Indonesia Pintar dalam Upaya Pemerataan Pendidikan. The Indonesian Journal of Public Administration (IJPA), 8(2), 72-84.
Kouassi, K. B. (2018). Public Spending and Economic Growth in Developing Countries: a Synthesis. Financial Markets, Institutions and Risks, 2(2), 22– 30.
Maharda, J. B. & Aulia, B. Z. (2020). Government expenditure and human development in Indonesia. Jambura Equilibrium Journal, 2(2), 81-94.
Millin, D & Dorian, O. (2020). Education spending and Wagner’s law: New international evidence. Economics Discussion Papers Series, 2293(2002), 1-31
Permana, Y & Wika, G. (2013). Testing the Existence of Wagner Law and Government Expenditure Volatility in Indonesia Post-Reformation Era. Available at SSRN: https://ssrn.com/abstract=2314712 or http://dx.doi.org/10.2139/ssrn.2314712
Rambe, R. A., & Ekaputri, R. A. (2021). Wagner's Law Vs Keynes'hypothesis: Empirical Evidence from Java and Sumatra, Indonesia. International Journal of Economics, Business and Management Research. 5(7), 2456-7760
Rathanasiri, R. A. (2020). Impact of Public Education Expenditure on Economic Growth in Sri Lanka: Evidence from Economterics Analysis. Journal of Management Matters. 7(1), 51–71.
Rifa‘i, A. & Moddilani, G. (2021). Analisis Dampak Pengeluaran Pemerintah Di Bidang Pendidikan Terhadap Pdb Per Kapita: Spending More or Spending Better. Indonesian Treasury Review: Jurnal Perbendaharaan, Keuangan Negara Dan Kebijakan Publik, 6(3), 211–226.
Widarni, E. L. & Bawono, S. (2021). Human Capital, Technology, and Economic Growth: A Case Study of Indonesia. The Journal of Asian Finance, Economics and Business, 8(5), 29–35.
Yun & Yusoff. (2018). The Determinants of Public Education Expenditure in Malaysia. Jurnal Ekonomi Malaysia, 52(2), 109–122.
Yusri, A. (2022). Does Government Expenditure Affect Poverty, Health, and Education? Evidence from Aceh, Indonesia. Jurnal Perencanaan Pembangunan: The Indonesian Journal of Development Planning, 6(1), 1–20.
Sumber Digital
Kementerian Keuangan. (1989). Jakarta: Nota Keuangan dan RAPBN tahun 1989-1990. Diakses tanggal Februari 10, 2023, dari web.kemenkeu.go.id.
Kementerian Keuangan. (1990). Jakarta: Nota Keuangan dan RAPBN tahun 1990-1991. Diakses tanggal Februari 10, 2023, dari web.kemenkeu.go.id.
Kementerian Keuangan. (1991). Jakarta: Nota Keuangan dan RAPBN tahun 1991-1992. Diakses tanggal Februari 10, 2023, dari web.kemenkeu.go.id.
Kementerian Keuangan. (1992). Jakarta: Nota Keuangan dan RAPBN tahun 1992-1993. Diakses tanggal Februari 10, 2023, dari web.kemenkeu.go.id.
Kementerian Keuangan. (1993). Jakarta: Nota Keuangan dan RAPBN tahun 1993-1994. Diakses tanggal Februari 10, 2023, dari web.kemenkeu.go.id.
Kementerian Keuangan. (1994). Jakarta: Nota Keuangan dan RAPBN tahun 1994-1995. Diakses tanggal Februari 10, 2023, dari web.kemenkeu.go.id.
Kementerian Keuangan. (1995). Jakarta: Nota Keuangan dan RAPBN tahun 1995-1996. Diakses tanggal Februari 10, 2023, dari web.kemenkeu.go.id.
Kementerian Keuangan. (1996). Jakarta: Nota Keuangan dan RAPBN tahun 1996-1997. Diakses tanggal Februari 10, 2023, dari web.kemenkeu.go.id.
Kementerian Keuangan. (1997). Jakarta: Nota Keuangan dan RAPBN tahun 1997-1998. Diakses tanggal Februari 10, 2023, dari web.kemenkeu.go.id.
Kementerian Keuangan. (1998). Jakarta: Nota Keuangan dan RAPBN tahun 1998-1999. Diakses tanggal Februari 10, 2023, dari web.kemenkeu.go.id.
Kementerian Keuangan. (1999). Jakarta: Nota Keuangan dan RAPBN tahun 1999-2000. Diakses tanggal Februari 10, 2023, dari web.kemenkeu.go.id.
Kementerian Keuangan. (2000). Jakarta: Nota Keuangan dan RAPBN tahun 2000. Diakses tanggal Februari 10, 2023, dari web.kemenkeu.go.id.
Kementerian Keuangan. (2001). Jakarta: Nota Keuangan dan RAPBN tahun 2001. Diakses tanggal Februari 10, 2023, dari web.kemenkeu.go.id.
Kementerian Keuangan. (2002). Jakarta: Nota Keuangan dan RAPBN tahun 2002. Diakses tanggal Februari 10, 2023, dari web.kemenkeu.go.id.
Kementerian Keuangan. (2003). Jakarta: Nota Keuangan dan RAPBN tahun 2003. Diakses tanggal Februari 10, 2023, dari web.kemenkeu.go.id.
Kementerian Keuangan. (2004). Jakarta: Nota Keuangan dan RAPBN tahun 2004. Diakses tanggal Februari 10, 2023, dari web.kemenkeu.go.id.
Kementerian Keuangan. (2005). Jakarta: Nota Keuangan dan RAPBN tahun 2005. Diakses tanggal Februari 10, 2023, dari web.kemenkeu.go.id.
Kementerian Keuangan. (2006). Jakarta: Nota Keuangan dan RAPBN tahun 2006. Diakses tanggal Februari 10, 2023, dari web.kemenkeu.go.id.
Kementerian Keuangan. (2007). Jakarta: Nota Keuangan dan RAPBN tahun 2007. Diakses tanggal Februari 10, 2023, dari web.kemenkeu.go.id.
Kementerian Keuangan. (2008). Jakarta: Nota Keuangan dan RAPBN tahun 2008. Diakses tanggal Februari 10, 2023, dari web.kemenkeu.go.id.
Kementerian Keuangan. (2009). Jakarta: Nota Keuangan dan RAPBN tahun 2009. Diakses tanggal Februari 10, 2023, dari web.kemenkeu.go.id.
Kementerian Keuangan. (2010). Jakarta: Nota Keuangan dan RAPBN tahun 2010. Diakses tanggal Februari 10, 2023, dari web.kemenkeu.go.id.
Kementerian Keuangan. (2011). Jakarta: Nota Keuangan dan RAPBN tahun 2011. Diakses tanggal Februari 10, 2023, dari web.kemenkeu.go.id.
Kementerian Keuangan. (2012). Jakarta: Nota Keuangan dan RAPBN tahun 2012. Diakses tanggal Februari 10, 2023, dari web.kemenkeu.go.id.
Kementerian Keuangan. (2013). Jakarta: Nota Keuangan dan RAPBN tahun 2013. Diakses tanggal Februari 10, 2023, dari web.kemenkeu.go.id.
Kementerian Keuangan. (2014). Jakarta: Nota Keuangan dan RAPBN tahun 2014. Diakses tanggal Februari 10, 2023, dari web.kemenkeu.go.id.
Kementerian Keuangan. (2015). Jakarta: Nota Keuangan dan RAPBN tahun 2015. Diakses tanggal Februari 10, 2023, dari web.kemenkeu.go.id.
Kementerian Keuangan. (2016). Jakarta: Nota Keuangan dan RAPBN tahun 2016. Diakses tanggal Februari 10, 2023, dari web.kemenkeu.go.id.
Kementerian Keuangan. (2017). Jakarta: Nota Keuangan dan RAPBN tahun 2017. Diakses tanggal Februari 10, 2023, dari web.kemenkeu.go.id.
Kementerian Keuangan. (2018). Jakarta: Nota Keuangan dan RAPBN tahun 2018. Diakses tanggal Februari 10, 2023, dari web.kemenkeu.go.id.
Kementerian Keuangan. (2019). Jakarta: Nota Keuangan dan RAPBN tahun 2019. Diakses tanggal Februari 10, 2023, dari web.kemenkeu.go.id.
Kementerian Keuangan. (2020). Jakarta: Nota Keuangan dan RAPBN tahun 2020. Diakses tanggal Februari 10, 2023, dari web.kemenkeu.go.id.
Kementerian Keuangan. (2021). Jakarta: Nota Keuangan dan RAPBN tahun 2021. Diakses tanggal Februari 10, 2023, dari web.kemenkeu.go.id.
Our World in Data. (2023). Average years of schooling. Diakses tanggal Januari 13, 2023, dari web https://ourworldindata.org.
World Bank. (2020). Education. Washington, D.C: Indonesia Public Expenditure Review. Diakses tanggal Mei 13, 2023, dari https://www.worldbank.org.
World Bank. (2022). Education. Diakses tanggal Januari 10, 2023, dari https://www.data.worldbank.org
World Bank. (2023a). GDP per capita (current US$) - Indonesia. Diakses tanggal Januari 13, 2023, dari https://www.data.worldbank.org.
World Bank. (2023b). Labor force participation rate, total (% of total population ages 15-64) (modeled ILO estimate) - Indonesia. Diakses tanggal Januari 13, 2023, dari https://www.data.worldbank.org.
World Bank. (2023c). Population ages 15-64 (% of total population). Diakses tanggal Januari 13, 2023, dari https://www.data.worldbank.org
World Economics. (2023). Average years of schooling. Diakses tanggal Januari 13, 2023, dari web https://worldeconomics.com/Indicator-Data/ESG/Social/Mean-Years-of-Schooling/.
Sumber Lain
Oktavilia, S., Setyadharma, A., Wahyuningrum, I. F. S., & Damayanti, N. (2021). Analysis of government expenditure and environmental quality: an empirical study using provincial data levels in Indonesia. In IOP Conference Series: Earth and Environmental Science (Vol. 623, No. 1, p. 012071). IOP Publishing
Sani, S. R., Syahnur, S., Masbar, R., & Majid, M. S. A. (2019). Dynamic Causal Relationship between Government Expenditures and Revenues in Indonesia. In 1st Aceh Global Conference (AGC 2018) (pp. 553-557). Atlantis Press.

This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.
Refbacks
- There are currently no refbacks.