Kinerja Ekonomi Pangan Nasional: Dinamika dan Reformulasi Kebijakan

Lukman Adam
| Abstract views: 1490 | views: 537

Abstract

Pasca Undang-Undang Nomor 18 Tahun 2012 tentang Pangan, paradigma penyelenggaraan pangan berubah menjadi upaya untuk mewujudkan kedaulatan pangan, kemandirian pangan, dan ketahanan pangan. Paradigma tersebut berbeda dengan paradigma penyelenggaraan pangan dalam undang-undang sebelumnya, yang lebih menekankan pada upaya memenuhi kebutuhan dasar manusia berdasarkan kemandirian dan tidak bertentangan dengan keyakinan masyarakat. Pada periode tahun 2009 sampai tahun 2014, target swasembada dan swasembada berkelanjutan terhadap lima komoditas pangan strategis tidak tercapai. Oleh karena itu, perlu dilakukan kajian untuk mengetahui keragaan produksi, ekspor, dan impor pangan di Indonesia, dan kebijakan yang diperlukan untuk mewujudkan tujuan penyelenggaraan pangan. Rata-rata pertumbuhan produktivitas padi pada periode tahun 2009 sampai tahun 2013 masih sangat rendah, bahkan untuk tebu terjadi penurunan pertumbuhan. Sedangkan komoditas jagung dan kedelai terjadi peningkatan rata-rata pertumbuhan produktivitasnya, namun dalam jumlah yang belum signifikan. Pada periode tahun 2009 sampai tahun 2012, neraca perdagangan komoditas pangan terjadi defisit dan pertumbuhan rata-rata impor beras mencapai 111,21 persen dan untuk jagung mencapai 104,22 persen. Kebijakan yang diperlukan untuk dapat mencapai kedaulatan pangan, kemandirian pangan, dan ketahanan pangan adalah (a) peningkatan kapasitas produksi pangan, melalui ketersediaan lahan dan inovasi teknologi, (b) panen dan pascapanen, melalui penurunan kehilangan hasil, manajemen stok dan stabilisasi harga, (c) perbaikan infrastruktur pertanian, melalui pembangunan dan perbaikan sarana irigasi di seluruh Indonesia secara merata, (d) alokasi anggaran, melalui subsidi pupuk dan benih unggul, dan (e) dukungan kelembagaan, melalui reformulasi Bulog dan perbaikan koordinasi antar kementerian.

Keywords

kapasitas produksi pangan; panen dan pascapanen; infrastruktur pertanian; alokasi anggaran; kelembagaan

Full Text:

Untitled

References

Buku:

Arifin, Bustanul. Ekonomi Kelembagaan Pangan. Jakarta: Pustaka LP3ES Indonesia, 2005.

____________. Ekonomi Pembangunan Pedesaan. Bogor: Penerbit IPB Press, 2013.

Chow, Gregory C. Interpreting China’s Economy. Singapore: World Scientific Publishing Co. Pte. Ltd., 2010.

Suhanda, Irwan (ed.). India: Bangkitnya Raksasa Baru Asia. Jakarta: Penerbit Buku Kompas, 2007.

Sugiyono. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R & D. Bandung: Penerbit Alfabeta, 2009.

Artikel dalam Jurnal, Working Paper, Majalah, dan Surat Kabar:

Dewi, Galuh Prila dan Ari Mulianta Ginting. “Antisipasi Krisis Pangan Melalui Kebijakan Diversifikasi Pangan”. Jurnal Ekonomi dan Kebijakan Publik, 2012, hal. 65-78.

Hanani, Nuhfil. “Strategi Pencapaian Ketahanan Pangan Keluarga”. Jurnal Ekonomi Pertanian, 1 (1), 2012, hal. 1-10.

Hermawan, Iwan dan Rasbin. “Analisis Penggunaan Luas Lahan Tebu dan Padi Terkait dengan Pencapaian Swasembada Gula di Indonesia”. Jurnal Ekonomi dan Kebijakan Publik, 2012, hal. 47-63.

Ilham, Nyak dan I Wayan Rusastra. “Daya Saing Komoditas Pertanian: Konsep, Kinerja dan Kebijakan Pengembangan”. Pengembangan Inovasi Pertanian, 2009, hal. 38-51.

Irawan, Bambang. “Konversi Lahan Sawah: Potensi Dampak, Pola Pemanfaatannya, dan Faktor Determinan”. Forum Penelitian Agro Ekonomi, 2005, hal. 1-18.

Kariyasa, Ketut, dan Achmad Suryana. “Memperkuat Ketahanan Pangan Melalui Pengurangan Pemborosan Pangan”. Analisis Kebijakan Pertanian, 2012, hal. 269-288.

Machfoedz, Mochammad Maksum. “Pedesaan Sebagai Sumber Pangan: Dalam Cengkeraman Gurita Neoliberalisme”. Agricola, 2010, hal. 53–70.

Nuhung, Iskandar Andi. “Kedelai dan Politik Pangan”. Forum Penelitian Agro Ekonomi, 2013, hal. 123–135.

Ratmini, Sri. “Karakteristik dan Pengelolaan Lahan Gambut Untuk Pengembangan Pertanian”. Jurnal Lahan Suboptimal, 2012, hal. 197–206.

Rusastra, I Wayan, Sumaryanto, and P. Simatupang. “Agricultural Development Policy Strategies for Indonesia: Enhancing the Contribution of Agriculture to Poverty Reduction and Food Security”. Forum Penelitian Agro Ekonomi, 2005, pp. 84-101.

Sakti, Melulosa Andhytya, Bambang H. Sunarminto, Azwar Maas, Didik Indradewa, dan Bambang D. Kertonegoro. “Kajian Pemetaan Lahan Pertanian Pangan Berkelanjutan (LP2B) di Kabupaten Purworejo”. Jurnal Ilmu Tanah dan Agroklimatologi, 2013, hal. 55-70.

Simatupang, Pantjar, “Analisis Kritis Terhadap Paradigma dan Kerangka Dasar Kebijakan Ketahanan Pangan Nasional”. Forum Penelitian Agro Ekonomi, 2007, hal. 1–18.

Supartha, I Nyoman Yogi, Gede Wijana, dan Gede Menaka Adnyana, “Aplikasi Jenis Pupuk Organik pada Tanaman Padi Sistem Pertanian Organik”. Jurnal Agroekoteknologi Tropika, 2012, hal. 98–106.

Suradisastra, Kedi. “Revitalisasi Kelembagaan Untuk Mempercepat Pembangunan Sektor Pertanian dalam Era Otonomi Daerah”. Pengembangan Inovasi Pertanian, 2011, hal. 118-136.

Susanto, I Wayan , M. Ruslin Anwar, dan Soemarno. “Analisis Daya Dukung Lingkungan Sektor Pertanian Berbasis Produktivitas di Kabupaten Bangli”. Jurnal Bumi Lestari, 2013, hal. 115-123.

Swastika, Dewa Ketut Sadra. “Membangun Kemandirian dan Kedaulatan Pangan untuk Mengentaskan Petani dari Kemiskinan”. Pengembangan Inovasi Pertanian, 2011, hal. 103-117.

Syahyuti. “Paradigma Kedaulatan Pangan dan Keterlibatan Swasta: Ancaman Terhadap Pendekatan Ketahanan Pangan (?)”. Analisis Kebijakan Pertanian, 2011, hal. 1-18.

Zakaria, Amar K., dan Benny Rachman. “Implementasi Sosialisasi Insentif Ekonomi dalam Pelaksanaan Program Perlindungan Lahan Pertanian Pangan Berkelanjutan (PLP2B)”. Forum Penelitian Agro Ekonomi, 2013, hal. 139-149.

Artikel dalam Seminar/Pertemuan:

Effendi, Tadjuddin Noer. “Membangun Budaya dan Menguatkan Kearifan Pangan Lokal Berbasis Spirit Kultural Bangsa Indonesia”. Makalah disampaikan pada Seminar Akselerasi Pemantapan Ketahanan Pangan Melalui Sinergi Pemberdayaan Potensi Eksisting dan Budaya Lokal Menuju Kemandirian dan Kedaulatan Pangan, 29 November 2012.

Fischer, Gunther. “World Food and Agriculture to 2030/50: How do Climate Change and Bioenergy After the Long-Term Outlook for Food, Agriculture, and Resource Availability?”, Expert Meeting on How to Feed the World in 2050, Food and Agriculture Organization of The United Nations, Economic and Social Development Department, 24-26 June 2009.

Nusyirwan, Iwan. “Peran Sektor Sumber Daya Air dalam Mendukung Ketahanan Pangan Berkelanjutan”. Makalah disampaikan pada Seminar Sehari, Peringatan 40 Tahun Fraksi Partai Golongan Karya, Program Terobosan Mencegah Krisis dan Menjamin Ketahanan Pangan Berkelanjutan, 11 Februari 2008.

Susilowati, Sri Hery, dan Reni Kustiari, “Strategi Penumbuhan dan Proteksi Sektor Pertanian”. Makalah disampaikan pada Seminar Nasional, Peningkatan Daya Saing Agribisnis Berorientasi Kesejahteraan Petani, 14 Oktober 2009.

Tim Peneliti Pangan IPSK-LIPI. “Penerapan Kebijakan Ketahanan Pangan Bagi Pencapaian Kedaulatan Pangan”. Makalah disampaikan pada Kongres KIPNAS, 7–9 November 2001.

Witoro. “Menemukan Kembali dan Memperkuat Sistem Pangan Lokal”. Makalah disampaikan pada Lokakarya Forum Pendamping Petani Regio Gedepahala, 2–4 September 2003.

Laporan Penelitian:

Project, Konsorsium Central Kalimantan Peatlands (CKPP). “Tanya dan Jawab Seputar Gambut di Asia Tenggara Khususnya di Indonesia”. Jakarta: BOS Foundation, CARE International Indonesia, Universitas Palangka Raya, Wetlands International, WWF-Indonesia, 2008.

Rachmat, Muchjidin, Benny Rachman, Reni Kustiari, Supriyati, Gelar Satya Budhi, Wahyuning, Deri Hidayat. “Kajian Sistem Kelembagaan Cadangan Pangan Masyarakat Perdesaan Untuk Mengurangi 25% Resiko Kerawanan Pangan”. Bogor: Pusat Analisis Sosial Ekonomi dan Kebijakan Pertanian, Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian, Kementerian Pertanian, 2010.

Tulisan dalam Koran:

“Pemerintah Akan Bangun 47 Dam”. Kompas, 31 Oktober 2014.

“Impor Pertanian Memprihatinkan”. Media Indonesia, 13 Agustus 2014.

“Daya Gunakan Keunggulan”. Kompas, 22 Juli 2014.

“Tahun 2014 Produksi Kedelai Ditargetkan 1,5 Juta Ton”. Business News, 16 Juli 2014.

Tulisan dalam Internet:

“Target Swasembada Pangan Sulit Tercapai”. (http://bisnis.liputan6.com/read/2078282/target- swasembada-pangan-sulit-tercapai, diakses 7 Agustus 2014).

“Wabah Penyakit Ini Hambat Target Swasembada Sapi RI”. (http://bisnis.news.viva.co.id /news/read/505455-wabah-penyakit-ini-hambat-target-swasembada-sapi-ri, diakses 7 Agustus 2014).

“Visi Misi Pertanian Jokowi-JK Bisa Perbaiki Kehidupan Petani” (http://www.jpnn.com/read/2014 /07/06/244493/Visi-Misi-Pertanian-Jokowi-JK-Bisa-Perbaiki-Kehidupan-Petani-, diakses 11 Agustus 2014).

“52 Persen Saluran Irigasi Indonesia Rusak”(http://www.antaranews.com/berita/378967/52-persen-saluran-irigasi-indonesia-rusak, diakses 12 Agustus 2014).

“Irigasi Pertanian Terancam Konversi Lahan”(http://www.republika.co.id/berita /nasional/daerah/14/05/20/n5vcqh-irigasi-pertanian-terancam-konversi-lahan, diakses 12 Agustus 2014).

Dokumen:

Badan Pusat Statistik. Laporan Hasil Sensus Pertanian 2013 (Pencacahan Lengkap). Jakarta: BPS, 2013.

Badan Pusat Statistik. Pertumbuhan dan Persebaran Penduduk Indonesia: Hasil Sensus Penduduk 2010. Jakarta: BPS, 2010.

Kementerian Pertanian. Bahan Rapat Kerja Menteri Pertanian RI dengan Komisi IV DPR RI. Jakarta, 27 Januari 2014.

Kementerian Pertanian. Statistik Pertanian 2013. Jakarta: Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian, Kementerian Pertanian, 2013.

Peraturan Perundang-Undangan:

Republik Indonesia. Undang-Undang Nomor 8 Tahun 2012 tentang Pangan.


Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.

Refbacks

  • There are currently no refbacks.