Dampak Spillover Pusat-Pusat Pertumbuhan di Kalimantan

Ernawati Pasaribu, Dominicus Savio Priyarsono, Hermanto Siregar, Ernan Rustiadi
| Abstract views: 909 | views: 1136

Abstract

Dampak spillover terhadap kinerja pusat-pusat pertumbuhan di Indonesia yang diamati selama ini belum pernah sampai kepada pengujian secara statistik. Padahal, pembuktian ada tidaknya dampak spillover secara empiris sangat diperlukan mengingat penerapan teori pusat pertumbuhan yang telah dilakukan baik oleh negara-negara maju maupun negara-negara berkembang masih menimbulkan pro dan kontra. Pengujian dampak spillover pusat-pusat pertumbuhan di Kalimantan secara khusus dilakukan untuk mengetahui apakah peranannya sebagai lumbung energi nasional seperti yang tertuang dalam Program MP3EI tidak akan menimbulkan backwash effect bagi daerah sekitarnya. Pendeteksian awal akan adanya hubungan ketergantungan spasial (spatial lag dependent) antara pusat-pusat pertumbuhan di Kalimantan dan daerah sekitarnya diuji menggunakan Lagrange Multiplier Spatial Lag Dependent. Hasilnya ternyata membuktikan bahwa pertumbuhan output, pertumbuhan tenaga kerja, dan pertumbuhan investasi yang terjadi pada pusat-pusat pertumbuhan di Kalimantan secara signifikan memberikan dampak spillover negatif (backwash effect) terhadap wilayah sekitarnya. Pusat-pusat pertumbuhan secara signifikan berdampak spillover positif (spread effect) terhadap wilayah sekitarnya apabila pertumbuhan output, pertumbuhan tenaga kerja, dan pertumbuhan investasi pada pusat-pusat pertumbuhan disertai dengan aliran ekonomi ke wilayah sekitarnya. Dengan demikian, pengembangan wilayah pusat-pusat pertumbuhan di Kalimantan di masa mendatang harus diarahkan pada upaya peningkatan transaksi perdagangan antarwilayah agar dampak spillover positif dapat terjadi seperti yang diharapkan dan pertumbuhan yang diikuti pemerataan antarwilayah di Kalimantan niscaya akan terwujud.

Keywords

spillover effect; pusat pertumbuhan; spatial lag dependent

Full Text:

Untitled

References

Buku:

Adisasmita, R. Pengembangan Wilayah: Konsep dan Teori. DI. Yogyakarta: Graha Ilmu, 2008.

Anselin, L. Spatial Econometrics: Methods and Models. Dordrecht: Academic Publishers, 1988.

Capello, R. Regional Economics. New York: Routledge, 2007.

Gujarati, D. Basic Econometrics. New York: McGrawHill., 2003.

Hirschman, A. O. The Strategy of Economic Development. New Haven, Conn.: Yale University Press, 1958.

Myrdal, G. Economic Theory and Underdeveloped Regions. Methuen, London, 1957.

Artikel dalam jurnal, working paper, majalah, dan

surat kabar:

Anselin, L., and Bera. ”Spatial Dependence in Linear Regression Models with an Introduction to Spatial Econometrics”. In A Ullah and D. Ed, Handbook of Applied Economic Statistics. Giles: Marcel Dekker, 1998.

Anselin, L., dan Rey S. ”Properties of Test for Spatial Econometrics: Introduction”. In Anselin L. Florax J. G. M. (eds). “New Directions in Linear Regression Models”. Geographic Analysis, 23, 1991, pp. 112-131.

Capello, R. “Spatial Spillover and Regional Growth: A Cognitive Approach”. European Planning Studies, 17(5), 2009, pp. 639-658.

Demurger, S. “Infrastructure Development and Economic Growth: An Explanation for Regional Disparities in China?”. Journal of Comparative Economics 29, 2001, pp. 95-117.

Moseley, Malcolm J. “Growth Centres: A. Shibboleth?”. Area, 5(2), 1973, pp. 143-150.

Perroux, F. “Economic Space: Theory and Application”. Quarterly Journal of Note 64, 1950, pp. 89-104.

Rustiadi, E., Setiahadi, dan Pribadi, D. O. “Penentuan Lokasi Optimal Pusat-Pusat Pertumbuhan Baru Berbasis Model LGP-IRIO untuk Mengatasi Ketimpangan Pembangunan Wilayah di Indonesia”. Bogor: LPPM-IPB, 2010.

Ke, Shanzi and Feser E. “Count on the Growth Pole Strategy for Regional Economic Growth? SpreadBackwash Effects in Greater Central China”. Regional Studies Association, Vol 44. 2010, pp.1131-1147.

Solow, R. M. “A Contribution to the Theory of Economic Growth”. Quarterly Journal of Economics, 70(1), 1956, pp. 65-94.

Wood, Lawrence E. “Spread Effects From Growth Centers in and Around Appalachia: 1960-1990”. Middle State Geographer, 32, 1999, pp. 1-10.

Thesis/Disertasi:

Gebremariam, G. H. “Modeling Small Business Growth, Migration Behavior, Local Public Services and Household Income In Appalachia: A Spatial Simultaneous Equations Approach”. Dissertation. Agricultural and Resource Economics Program Division of Resource Management, West Virginia University, Morgantown, 2006.

Marsono. “Pemodelan Pengangguran Terbuka di Indonesia dengan Pendekatan Ekonometrika Spasial Data Panel”. Tesis. Fakultas MIPA, ITS, Surabaya, 2013.

Pasaribu, Ernawati. “Evaluasi Penetapan Kawasan Pengembangan Ekonomi Terpadu: Studi Empiris di Kawasan Timur Indonesia 1994-2003”. Tesis. Magister Perencanaan dan Kebijakan Publik, Universitas Indonesia, Depok, 2005.

Artikel dalam Internet:

KAPET. ”Bahan Rakernas Kapet 2011”. (http://www.kapet.net, diakses 12 April 2012).

Dokumen:

Badan Perencanaan Pembangunan Nasional. RPJMN 2010-2014, Buku III. Jakarta: Badan Perencanaan Pembangunan Nasional, 2010.

Badan Pusat Statistik. Statistik Indonesia. Jakarta: Badan Pusat Statistik, 2008, 2009, 2010, 2011, 2012.

Badan Pusat Statistik. Daerah dalam Angka. Jakarta: Badan Pusat Statistik, 2008, 2009, 2010, 2011, 2012.

Peraturan Perundang-undangan:

Keputusan Presiden RI No. 9 Tahun 1998 tentang Pembentukan Kawasan Pengembangan Ekonomi Terpadu (KAPET).

Peraturan Presiden RI No. 32 Tahun 2011. Lampiran Masterplan Percepatan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia, 2011-2025.


Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.

Refbacks

  • There are currently no refbacks.