Perlukah Mengatur Prinsip Exclusionary Rules of Evidence dalam RUU Hukum Acara Pidana? (Should We Regulate Exclusionary Rule Principle in the Criminal Procedural Bill?)
Abstract
Illegal obtaining of evidence is still common in Indonesia. To prevent the repetition of this practice, the criminal procedural law recognizes the exclusionary rules of the evidence principle, which serve to eliminate evidence obtain illegally during trial examinations. This principle has become a worldwide common practice. This article examines the principles of exclusionary rules in the United States and the Netherlands. It examines whether the principles of exclusionary rules need to be regulated in Indonesian criminal procedural law. The exclusionary rules of evidence in the United States is regulated in the Mapp v Ohio, 367 U.S. 643 (1961), while in the Netherlands, it is regulated in Article 359a WvSv. In Indonesia, the existence of the principle of exclusionary rules is an interpretation of the phrase “valid evidence” so that evidence must be valid for both the type of evidence and the way it was obtained. To minimize illegal obtaining of evidence in Indonesia, the principle of the exclusionary rules needs to be regulated in the Criminal Procedural Bill to be effectively enforced in trials throughout Indonesia. In addition, the recognition for exclusionary rules in the Criminal Procedural Bill needs to delegate an authority to examine and validate evidence and determine what actions can be taken to illegal evidence.
Abstrak
Perolehan alat bukti secara ilegal masih sering ditemui di Indonesia. Untuk mencegah pengulangan praktik tersebut, hukum acara pidana mengenal prinsip the exclusionary rules of evidence (exclusionary rules) yang berfungsi untuk mengeliminasi alat bukti yang diperoleh secara ilegal dalam pemeriksaan persidangan. Penerapan exclusionary rules telah menjadi praktik yang umum dilakukan secara internasional. Artikel ini mengkaji pengaturan prinsip exclusionary rules di Amerika Serikat dan Belanda, serta mengkaji apakah prinsip exclusionary rules perlu diatur dalam hukum acara pidana Indonesia melalui RUU Hukum Acara Pidana. Artikel ini menggunakan metode pendekatan yuridis normatif yang kemudian dianalisis secara kualitatif. Pengaturan exclusionary rules di Amerika Serikat diatur dalam Putusan Mapp v. Ohio, 367 U.S. 643 (1961), sedangkan di Belanda diatur dalam Pasal 359a WvSv. Di Indonesia, keberadaan prinsip exclusionary rules merupakan tafsir dari frasa “alat bukti yang sah” sehingga alat bukti harus sah, baik jenis dan perolehannya. Untuk meminimalisasi perolehan bukti secara ilegal di Indonesia, prinsip exclusionary rules perlu diatur dalam batang tubuh RUU HAP agar dapat diberlakukan secara efektif dalam persidangan di seluruh Indonesia. Selain itu, pengaturan exclusionary rules pada RUU HAP perlu dilengkapi dengan pihak yang berwenang menguji dan mengesahkan alat bukti, serta menetapkan tindakan apa yang dapat diterapkan terhadap alat bukti yang tidak sah.
Keywords
Full Text:
PDFReferences
Jurnal
Aulia, Farihan dan Sholahuddin Al-Fatih. “Perbandingan Sistem Hukum Common Law, Civil Law dan Islamic Law dalam Perspektif Sejarah dan Karakteristik Berpikir”. Legality. Vol. 25. No. 1. Maret-Agustus 2017.
Borgers, M.J. dan L. Steven. “The Use of Illegally Gathered Evidence in the Dutch Criminal Trial”. E-Journal of Comparative Law. Vol. 14. No. 3. December 2010. http://www.ejcl.org, diakses tanggal 5 Januari 2021.
Haryanti, Dilla. “Peranan Visum Et Refertum sebagai Salah Satu Alat Bukti di Persidangan dalam Tindak Pidana Perkosaan”. Jurnal Constitutum.Vol. 13. No.1. 2013.
Ilyas, Adam. “Praktik Penerapan Exclusionary Rules di Indonesia”. Jurnal Masalah-Masalah Hukum. Jilid 50. No.1. Januari 2021.
Levine, Kay L. Jenia I. Turner and Ronald F. Wright. “Evidence Laundering in A Post-”Herring” World”. The Journal of Criminal Law and Criminology. Vol. 106. No. 4. Fall 2016.
Noho, Muhammad Dzikirullah H. “Mendudukan Common Law System dan Civil Law System melalui Sudut Pandang Hukum Progresif di Indonesia”. Rechtvinding Online. September 2020.https://rechtsvinding.bphn.go.id/jurnal_online/%20MENDUDUKAN%20COMMON%20LAW%20%20SYSTEM%20DAN%20CIVIL%20LAW%20SYSTEM%20MELALUI%20SUDUT%20PANDANG%20HUKUM%20PROGRESIF%20DI%20%20INDONESIA%20.pdf. diakses tanggal 5 Januari 2021.
Novikoff, Harold S. “The Inevitable Discovery Exception to the Constitutional Exclusionary Rules”. Columbia Law Review. Vol. 74. No. 1. Januari 1974.
Orucu, Esin. “What is a Mixed Legal System: Exclusion or Expansion”. Electronic Journal of Comparative Law. Vol.12. No.1. May 2008.
Pandiangan, Hendri Jayadi. “Perbedaan Hukum Pembuktian dalam Perspektif Hukum Acara Pidana dan Perdata”. Jurnal Hukum tô-râ. Vol. 3. No. 2. Agustus 2017.
Ramadhan, Choky R. “Konvergensi Civil Law dan Common Law di Indonesia dalam Penemuan dan Pembentukan Hukum”. Mimbar Hukum. Vol. 30. No. 2. Juni 2018.
Re, Richard M. “The Due Process Exclusionary Rule”. Harvard Law Review. Vol. 127. No. 7. May 2014.
Rozi, Fachrul. “Sistem Pembuktian dalam Proses Persidangan pada Perkara Tindak Pidana”. Jurnal Yuridis Unaja. Vol. 1. No. 2. 2018.
Setiyadi, Faisal, Fitter Trisna Wardana, dan Aji Dian Utama. “Tinjauan Yuridis Pengajuan Kasasi oleh Terdakwa atas Dasar Yudex Facti Mengabaikan Asas Exclusionary Rules dalam Perkara Narkotika (Studi Kasus Putusan Mahkamah Agung No. 417 K/Pid.Sus/2011)”. Jurnal Verstek, Vol. 2. No. 3. 2014.
Simanjuntak, Enrico. “Peran Yurisprudensi dalam Sistem Hukum di Indonesia”. Jurnal Konstitusi. Vol. 16. No. 1. Maret 2019.
Thaman, Stephen C. “Constitutional Rights in the Balance: Modern Exclusionary Rules and the Toleration of Police Lawlessness in the Search for Truth”. The University of Toronto Law Journal. Vol. 61. No. 4. Constutionalism and the Criminal Law (Fall 2011).
Tulkens, Francois. “the Paradoxical Relationship between Criminal Law and Human Rights”. Journal of International Criminal Justice. Vol. 9. 2011.
Turner, Jenia Iontchev. “The Exclusionary Rule as a Symbol of the Rule of Law”. Southern Methodist University Law Review. Vol. 67. Issue 4. 2014.
Buku
Atmasasmita, Romli. Perbandingan Hukum Pidana. Bandung: Mandar Maju. 2000.
Dennis, Ian. The Law of Evidence 6th edition. London: Sweet and Maxwell. 2017.
Dressler, Joshua dan Alan Michael. Encyclopedia of Crime and Justice. New York: Routledge-Cavendish. 2002.
Gless, Sabine dan Thomas Richter. Do Exclusionary Rules Ensure a Fair Trial: A Comparative Perspective on Evidentiary Rules. New York: Springer International Publishing. 2019.
Hails, Judy. Criminal Evidence Sixth Edition. USA: Wadsworth Cengage Learning. 2009.
Hamzah, Andi. Hukum Acara Pidana Indonesia. Jakarta: Sinar Grafika. 2008.
Hiariej, Eddy OS. Teori dan Hukum Pembuktian. Jakarta: Penerbit Erlangga. 2012.
Mulyadi, Lilik. Hukum Acara Pidana, Normatif, Teoritis, Praktik, dan Permasalahannya. Bandung: PT. Alumni. 2007.
Pangaribuan, Aristo M, dkk. Pengantar Hukum Acara Pidana di Indonesia. Depok: PT RajaGrafindo Persada. 2018.
Soekanto, Soerjono dan Sri Mamudji. Penelitian Hukum Normatif Suatu Tinjauan Singkat. Jakarta: Kencana Prenada Media Grup. 2010.
Lain-lain (makalah, internet, laporan, putusan pengadilan)
Alkostar, Artidjo. “Kebutuhan Responsifitas Perlakuan Hukum Acara Pidana dan Dasar Pertimbangan Pemidanaan serta Judicial Immunity”. Makalah. Rakernas Mahkamah Agung dengan Pengadilan Seluruh Indonesia. Jakarta. 18-22 September 2011.
Firmansyah, Manda. 26 Juni 2020. “ICJR: Penyiksaan terhadap Terdakwa dan Saksi Masih Subur”. https://www.alinea.id/nasional/icjr-penyiksaan-terhadap-terdakwa-dan-saksi-masih-subur-b1ZOO9vq8. diakses tanggal 18 April 2021.
ICJR. 9 Juli 2020. “Penyiksaan di Kepolisian Terus Bermunculan, Revisi KUHAP Harus Segera”. https://icjr.or.id/penyiksaan-di-kepolisian-terus-bermunculan-revisi-kuhap-harus-segera/. diakses tanggal 5 Januari 2021.
Kontras. Laporan Situasi dan Kondisi Praktik Penyiksaan di Indonesia Periode Juni 2019-Mei 2020.
Groenhuijsen, M.S. Illegally Obtained Evidence: An Analysis of New Trends in the Criminal Justice System of the Netherlands. in the XIIIth World Congress of Procedural Law: the Belgian and Dutch Reports. 2008.
US Supreme Court. Mapp v. Ohio, 367 U.S. 643 (1961). https://supreme.justia.com/cases/federal/us/367/643/, diakses tanggal 5 Januari 2021.
Nathania, Carla. “Perlindungan Hak Tersangka Melalui Penerapan Exclusionary Rules dalam Sistem Peradilan Pidana di Indonesia”. Skripsi: Universitas Gadjah Mada. 2014.
Putusan Mahkamah Agung No. 545 K/Pid.Sus/2011.
Zikri, Ichsan. 20 Oktober 2014, “Mengenal Exclusionary Rules”. Pusat Dokumentasi Elsam. 2014. http://referensi.elsam.or.id/wp-content/uploads/2014/12/Mengenal-â€oeExclusionary-Rulesâ€%C2%9D.pdf. diakses tanggal 14 Januari 2021.
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.
Refbacks
- There are currently no refbacks.