PERAN MASYARAKAT DALAM PENGELOLAAN EKOSISTEM MANGROVE UNTUK MITIGASI BENCANA: Studi di Segara Anakan, Kab. Cilacap
Abstract
Keywords
Full Text:
PDFReferences
Buku
Bruntland, Go. Harlem. (1987). Report of the World Commission on Environment and Development: Our Common Future. Oslo: WCED.
Balai Data dan Informasi SDA, Dinas PSDA Provinsi Jabar. (tanpa tahun). Segara Anakan: Konservasi dan Pengendalian Daya Rusak Laguna Segara Anakan. Bandung: Dinas PSDA Provinsi Jabar.
Cooper, J.A.G., T.D. Harrison, and A.E.L. Ramm. (1995). The role of estuaries in large marine ecosystems: examples from the Natal coast, South Africa. In: Okemwa, E. & Sherman, K. (eds), Switzerland: Large Marine Ecosystems, IUCN, Gland.
Dahuri, Rokhmin. (2003). Keanekaragaman hayati laut: aset pembangunan berkelanjutan Indonesia. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.
Dinas Kelautan dan Perikanan Kab. Cilacap. (1987). Segara Anakan, Laguna Unik di Pantai Selatan Jawa.
Dudley, Richard G. (2001). Segara Anakan Conservation and Developmen Project (SACDP): Issues of Segara Anakan Fisheries. Jakarta: Ditjen Pembangunan Daerah, Kemdagri.
Harahap, N. (2010). Penilaian Ekonomi Ekosistem Hutan Mangrove dan Aplikasi dalam Perencanaan Wilayah Pesisir. Cetakan Pertama. Yogyakarta: Graha Ilmu.
Hogarth, P. J. (1999). The Biology of Mangroves. Oxford: Oxford University Press.
Kitamura, S., C. Anwar, A. Chaniago, and S. Baba. (1997). Handbook of Mangroves in Indonesia; Bali & Lombok. Denpasar: The Development of Sustainable Mangrove Management Project, Ministry of Forest Indonesia and Japan International Cooperation Agency.
MacKinnon, J., K. Phillips, dan B. van Ballen. (1994). Burung-burung di Sumatera, Jawa, Bali dan Kalimantan (Termasuk Sabah, Sarawak dan Brunei Darussalam) [LIPI-Seri Panduan Lapangan]. Bogor: Puslitbang Biologi-LIPI.
Magurran, A.E. (2004). Measuring Biological Diversity. United Kingdom: Blackwell Publishing.
Miller, G. Tyler and Scott E. Spoolman. (2016). Environmental Science, 5th. Ed., Boston: Cengage Learning.
Munasinghe, Mohan. (1993). Environmental Economics and Sustainable Development. Paper presented at UNCED, Earth Summit, Rio de Janeiro, Brazil, 1992. New York: IBRD.
Mahardika, Timur. (2001). Pendidikan Politik Pemberdayaan Desa. Panduan Praktis. Jogjakarta: Pustaka Utama LAPERA.
Mubyarto, (1987). Pembangunan Pedesaan di Indonesia. Yogyakarta: Liberty dan P3PK UGM.
Nontji, A. (1993). Laut Nusantara. Jakarta: Penerbit Djambatan.
Noor, Y. R., Khazali, M., & Suryadiputra, I. N. (2006). Panduan Pengenalan Mangrove di Indonesia. Bogor: PHKA/WI-IP.
Nybakken, J.W., (1993). Marine Biology: An Ecological Approach. Terjemahan Dr. M. Eidman. Jakarta: Gramedia.
Ndraha, Taliziduhu. (1990). Pembangunan Masyarakat (Mempersiapkan Tinggal Landas). Jakarta: PT. Rineka Cipta.
Odum, E.P. (1983). Basic Ecology. USA: Saunders College Publishing.
Romimohtarto, K dan S. Juwana. (1999). Biologi Laut: Ilmu Pengetahuan Tentang Biota Laut. Jakarta: Puslitbang Osenologi-LIPI.
Sirajuddin. (2006). Hak Rakyat Mengontrol Negara; Membangun Model Partisipasi Masyarakat dalam Penyelenggaraan Otonomi Daerah. Jakarta: MCW & YAPPIKA.
Suharto, Edi. (2005). Membangun Masyarakat Memberdayakan Rakyat. Bandung: Refika Aditama.
Suwignjo. (1985). Administrasi Pembangunan Desa Dan Sumber-Sumber Pendapatan Desa. Jakarta: GI.
Sutrisno, Loekman. (995). Menuju Masyarakat Partisipatif, Yogyakarta: Penerbit Kanisius.
Jurnal
Ardli, E. R., Widyastuti, A., Yani, E. (2015). Kajian Perubahan Bioekologi pada Restorasi Ekosistem Mangrove di Segara Anakan Cilacap. Biosfera, 32(1): 19-28.
Ardli, ER & Wolf, M. (2008). Quantifying habitat and resource use changes in the SA lagoon over the past 25 years (1978-2004). Asian Journal of Water, Environmental and Pollution, 5 (4): 59-67.
Giri, C., Ochieng, E., Tiezen, L. L., Zhu, Z., Singh, A., Loveland, T., Masek, J. & Duke, N. (2011). Status on Distribution of Mangrove Forest of the World Using Earth Observation Sattelite Data. Global Ecology and Biogeography Journal. Vol. 20: 154-159.
Ismail; Sulistiono; Hariyadi, Sigid; Madduppa, Hawis. (2018). Condition and mangrove density in Segara Anakan, Cilacap Regency, Central Java Province, Indonesia. AACL Bioflux, Vol. 11 (4): 1055-1068.
Karminarsih, Emi. (2007). Pemanfaatan Ekosistem Mangrove bagi Minimasi Dampak Bencana di Wilayah Pesisir. Manajemen Hutan Tropika. Vol. 13 (3): 182-187.
Lukas, Martin C. (2014). Eroding battlefields: Land degradation in Java reconsidered. Geoforum 56 : 87-100.
Raymond, G., Harahap, N., & Soenarmo. (2010). Pengelolaan hutan mangrove berbasis masyarakat di Kecamatan Gending, Probolinggo. Agritek, Vol. 18 (2) (2010): 185-200.
Suryono, Chrisna Adhi. (2006). Struktur Populasi Vegetasi Mangrove di Laguna Segara Anakan Cilacap Jawa Tengah. Ilmu Kelautan. Vol. 11 (2) (Juni 2006): 112-118.
Setyawan, Ahmad Dwi; Winarno, Kusumo; Indrowuryatno; Wiryanto; Susilowati, Ari. (2008). Tumbuhan Mangrove di Pesisir Jawa Tengah: 3. Diagram Profil Vegetasi. Biodiversitas, Vol. 9 (4), Oktober. 315-321.
Yulianti, Amalia Rizky; Ariastita, Putu Gde. (2012). Arahan Pengendalian Konversi Hutan Mangrove Menjadi Lahan Budidaya Di Kawasan Segara Anakan. Jurnal Teknik ITS Vol. 1, No. 1, September: 2301-9271.
Laporan/Dokumen Lembaga
Bengen, D.G. (2001). Pedoman Teknis Pengenalan dan Pengelolaan Ekosistem Mangrove. Cet. Ke-3. Bogor: Pusat Kajian Sumberdaya Pesisir dan Laut. IPB.
Balai Data dan Informasi SDA, Dinas PSDA Provinsi Jabar. (tanpa tahun). SA. Konservasi dan Pengendalian Daya Rusak Laguna SA. Bandung: Dinas PSDA Provinsi Jabar.
Dokumen Pertanggungjawaban Kelompok PKWL ke PT Pertamina RU IV Cilacap.
Laporan Survei Penguatan Penyadaran Masyarakat melalui Pendekatan Seni Budaya pada Masyarakat Kecamatan Pembantu Kampung Laut Kabupaten Cilacap.
Onrizal. (2005). Teknik pembuatan herbarium. Medan: Jurusan Kehutanan, Fakultas Pertanian, Universitas Sumatera Utara.
Pemda Kab. Cilacap. (1998). Rancangan Sistem Pengelolaan Hutan Bakau di Segara Anakan. Laporan Proyek Kajian Penugasan. Cilacap: Pemda Kab. Cilacap.
Rosati, I., Prosperi, P., Latham, J. & Kainuma, M. (2008). World Atlas of Mangrove. FAO: Terrestrial Observation of Our Planet. 28-30.
Richard G. Dudley. (2001). Segara Anakan Conservation and Developmen Project (SACDP): Issues of SA Fisheries. Jakarta: Ditjen Pembangunan Daerah, Kemdagri.
Supriyanto. (2017). Perspektif Literasi Penanganan Kawasan SA dalam Mendukung Ketahanan Pangan di Kabupaten Cilacap. Makalah disampaikan dalam Seminar tentang Guarantee Food Security throught Reclaiming Land and Produce Storage and Transportation for Cilacap Area and Indonesia, Cilacap, 22 Mei 2017. Dinas Kearsipan dan Perpustakaan Kab. Cilacap, 2017.
Sukmarani, Dhuta., Ardli, Erwin Riyanto., Yani, Edy. (2009). Kajian Zonasi Vegetasi Mangrove di Area Tanah Timbul SA Cilacap. Laporan Proyek Penelitian Hibah Purwokerto: Universitas Jenderal Soedirman.
Internet
BNPB. (2017). Bencana Alam Kab/Kota (Cilacap) Tahun 2009 s.d. 2017, (online), (http://bnpb.cloud/bnpb/xdibi/xdibi_list?wilayah=4&waktu=1&jenis=2&wil2=&&wil4[]=3301&pp=33&th1=2009&th2=2017&bl1=&bl2=&tg1=&tg2=&jn1=101&jn2=&jn3=&jflag=2&start=50, diakses 22 November 2017).
Irwanto. (2006). Keanekaragaman Fauna Pada Habitat Mangrove. (online), (http://irwanto.info/files/fauna_mangrove.pdf, diakses 10 Juli 2017).
Santoso, U. (2008). Hutan Mangrove, Permasalahan dan Solusinya. (online), (http://uripsantoso.wordpress.com/2008/04/03/hutan-mangrove-permasalahan-dan-solusinya/?referer=sphere_related_content/, diakses ulang 19 Agustus 2018).
Wagino. Menelusuri Sejarah Kampung Laut. (online), (http://www.cilacapmedia.com/index.php/budaya/778-menelusuri-sejarah-kampung-laut.html, diakses 10 November 2017).
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.
Refbacks
- There are currently no refbacks.