WORKPLACE WELL-BEING PADA PEGAWAI NEGERI SIPIL SETELAH REFORMASI BIROKRASI (STUDI KASUS: PEMERINTAH KOTA YOGYAKARTA)
Abstract
AbstrakReformasi birokrasi berarti perubahan paradigma dan tata kelola pemerintahan. Setiap perubahan di dalam birokrasi menimbulkan pengalaman baru bagi PNS yang ada di dalamnya. Pengalaman ini kemudian berpengaruh pada kesejahteraan pegawai itu sendiri. Workplace well-being (WWB) merupakan konsep yang menjelaskan kesejahteraan pegawai di tempat kerja. Apa saja upaya yang sudah dilakukan pemerintah untuk meningkatkan WWB PNS dan bagaimana gambaran WWB PNS pada instansi pemerintah yang sudah melakukan reformasi birokrasi menjadi pertanyaan dalam penelitian ini. Pengembangan sistem merit di dalam kebijakan dan manajemen kepegawaian menjadi upaya pemerintah mewujudkan kesejahteraan pegawai. Dengan sistem merit, akan tercipta lingkungan birokrasi yang sehat dan mendorong tercapainya sasaran reformasi birokrasi. Sebagian besar partisipan berada pada skor WWB tinggi (54,4%). Lebih spesifik lagi, rata-rata skor dimensi ekstrinsik lebih tinggi dibanding dimensi instrinsik. Apabila dilihat dari domainnya, makna kerja adalah domain dengan skor tertinggi dibanding domain yang lainnya, diikuti kemampuan dan pengetahuan di pekerjaan. Sementara upah yang merupakan bagian dari dimensi ekstrinsik adalah domain dengan skor terendah. Selain itu, tidak terdapat perbedaan skor WWB secara signifikan berdasarkan jenis kelamin, usia, status pernikahan, pendidikan terakhir, lama bekerja, dan rata-rata jam kerja per hari. Pengukuran WWB perlu dilakukan secara berkelanjutan untuk mengidentifikasi efek dari perbaikan sistem manajemen kepegawaian.
Keywords
Full Text:
PDFReferences
Buku
Guilford, J.P., & Fruchter, Benjamin. (1978). Fundamental Statistics in Psychology and Education. Singapore: McGraw Hill Book Co.
Fairhurst, D., & O’Connor, J. (2010). Employee wellbeing: taking engagement and performance to the next level, London: Towers Watson.
Harter, J.K., Schmidt, F.L., & Keyes, C.L.M. (2003). Well-Being In The Workplace and Its Relationship To Business Outcomes: A Review Of The Gallup Studies. In Keyes, Corey L.M & Haidt, Jonathan (Eds). Flourishing: Positive psychology and the life well-lived (pp.205-227). Washington DC: American Psychological Association.
Kumar, R. (1999). Research Methodology: A Step By Step Guide For Beginners. London: Sage Publications.
Little, Laura M., Gooty, Janaki., Nelson, Debra L., edited by Debra L. Nelson&Cary L. Cooper. (2007). Positive Organizational Behaviour, Positive Psychological Capital: Has positivity clouded Measurement Rigor?, London: Sage Publication.
Makmur. (2009). Patologi Birokrasi Serta Terapinya dalam Ilmu Administrasi dan Organisasi. Bandung: Refika Aditama.
Riyadini B. (2013). Responsibilitas Pelaksanaan Reformasi Birokrasi Melalui Penelitian Evaluasi. Jakarta: Banyu Nusa Atmanakarya.
Utomo TWW. (2011). Building Good Governance Through Decentralization in Indonesia (Recognizing Some Inhibiting Factors in The Implementation Stage. Limits of Good Governance in Developing Countries, Yogyakarta: Gadjah Mada Press University.
Jurnal
Danna, Karen., Griffin, Ricky W. (1999). Health and Well Being in the Workplace: A Review and Synthesis of the Literature. Journal of Management, Vol. 25, No. 3, 357-384.
Ip, P. K. (2009). Developing a concept of workplace well-being for greater China. Social Indicators Research, Vol. 91 No.1, 59-77.
Page, K. M., & Vella-Brodrick, D. A. (2009). The ‘what’,‘why’and ‘how’of employee well-being: A new model. Social Indicators Research, Vol. 90 No.3, 441-458.
Russel, Joyce. (2008). Promoting Subjective Well Being at Work. Journal of Career Assessment, Vol.16 No.1, 117-131.
Winurini, Sulis. (2014). Mengatasi Perilaku Kontraproduktif Aparatur Negara melalui Sistem Remunerasi (Sebuah Review Mengenai Keadilan Organisasi). Jurnal Aspirasi. Vol.5 No.1, 35-49.
Skripsi dan Thesis
Karanzia, Mayestika. (2010). Pengaruh Psychological Capital Terhadap Workplace Well-being (Studi Pada Karyawan Perusahaan Minyak Bumi dan Gas). Skripsi, Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia.
Restika. (2013). Hubungan Antara Workplace Well-being dan Work Locus of Control Pada Karyawan Perusahaan Manufaktur. Skripsi, Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia.
Ria, Mai Damai. (2016). Analisis Pengaruh Reformasi Birokrasi Terhadap Kinerja Pemerintah Daerah, Studi Kasus Pemerintah Provinsi Jawa Barat. Thesis, Bogor: Sekolah Pascasarjana IPB.
Sawitri, D., W. (2013). Hubungan Antara Perceived Organizational Support dan Workplace Well-being Pada Pekerja Pabrik. Skripsi Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia.
Dokumen Elektronik
Komisi Aparatur Sipil Negara. (2018). Pemetaan Penerapan Sistem Merit dalam Manajemen Aparatur Sipil Negara. (online), (https://www.kasn.go.id/details/item/360-pemetaan-penerapan-sistem-merit-dalam-manajemen-aparatur-sipil-negara-asn-2018, diakses pada 12 Agustus 2019).
Direktorat Evaluasi Kinerja Pembangunan Sektoral Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/ Bappenas. (2013). Evaluasi Kebijakan Reformasi Birokrasi. (online), (https://www.bappenas.go.id/files/ekps/2013/4.Evaluasi%20Kebijakan%20 Reformasi%20Birokrasi.pdf, diakses pada 12 Agustus 2019).
Jones, M. (2006). The American Pursuit of Unhappiness: Gross National Happiness (GNH)-A New Economic Metric, International Institute of Management. Excutive Journal, (online), (http://www. iimedu. org/grossnationalhappiness/, diakses 9 Agustus 2019)
Nayla, Alawiya., Aryuni, Yuliantiningsih., Tedi, Sudrajat., Dessi, Perdani Yuris Puspita Sari. (2013). Kebijakan Remunerasi Pegawai Negeri Sipil (Analisis Materi Muatan Penentuan Nilai dan Kelas Jabatan Dalam Pemberian Remunerasi). (online), (http://www.fh.unsoed.ac.id/index.php/JDH/article/viewFile/204/152, diakses 15 Agustus 2019).
Page, K. (2005). Subjective Well Being in the Workplace. Unpublished Honours Thesis, Deakin University, Melbourne, Australia. (online), (http://www.deakin.edu.au/research/acqol/instruments/index.htm, diakses 20 Agustus 2019).
Makalah
Bratakusumah DS. (2015). Administrative Reform In Indonesia: Reform and Challenges. Paper, Presented at 2015 ASEAN-KOREA International Symposium 21-22 May 2015. Bangkok.
Dokumen Perundangan
Undang-Undang No. 5 Tahun 2014 Tentang Aparatur Sipil Negara
Peraturan Presiden No. 81 Tahun 2010 tentang Grand Design Reformasi Birokrasi
Peraturan Pemerintah No. 46 Tahun 2011 tentang Penilaian Prestasi Kerja Pegawai Negeri Sipil
Permenpanrb No.11 Tahun 2015 tentang Road Map Reformasi Birokrasi 2015-2019
Permenpanrb No.13 Tahun 2014 tentang Tata Cara Pengisian Jabatan Pimpinan Tinggi di Lingkungan Instansi Pemerintah
Permenpanrb No.30 Tahun 2018 tentang Perubahan Atas Permenpanrb No.14 Tahun 2014 tentang Pedoman Evaluasi Reformasi Birokrasi Instansi Pemerintah.
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.
Refbacks
- There are currently no refbacks.