MENUJU PENGADILAN HUBUNGAN INDUSTRIAL (PHI) YANG CEPAT, TEPAT, ADIL, DAN MURAH

Supono Supono
| Abstract views: 279 | views: 274

Abstract

One of the main goals of Law Num. 2 in 2004 on Industrial Relations Dispute Settlement (IRDS) is the implementation of institutions/agencies and mechanism of labor dispute settlement that fast, accurate, fair, and cheap, includes the Court of Industrial Relations (CIR). Principles of CIR that fast, accurate, fair, and cheap is equivalent to the principle of lustice is that fast, accurate, fair,and low cost as stipulated  in Article 4 of Law num. 48 in 2009 on Judicial Authority that determines the realization of justice that simple, fast, and low cost. This paper describes several indicators to assess the succed of CIR in applying the principles of justice that fast, accurate, fair, and cheap. As an institution that serves community for almost 10 years since the legalization in January 14, 2004 (valid after  one year - January 14 2005, but was adjourned by Perpu Num. 1 In 2005, and then CIR officially formulated in January 14, 2006 in all capitols of Indonesian provinces), the result of analysis showed that CIR could not be separated from the constraints role in manifesting judicial principles of fast, accurate, fair, and cheap that mandated by Law on Industrial Relations Disputes Settlement.

Keywords

industrial relations; law no.2/2004; the court of industrial relations; court principles

Full Text:

Untitled

References

Abdurrahman, H.R. (2009). Hukum Ketenagakerjaan (Hukum Perburuhan). Jakarta: Restu Agung.

Asyhadie, Zaeni. (2007). Hukum kerja. Jakarta: Raja Grafindo Persada.

Gultom, Binsar M. (2012). Pandangan Kritis Seorang Hakim. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.

Harahap, M. Yahya. (2009). Hukum Acara Perdata Cetakan kesembilan. Jakarta: Sinar Grafika.

Hardjoprajitno, Purbadi. (2001). Kebebasan Berserikat dan lmplikasinya. Jakarta: Purbadi Publisher.

Mu'azd, Farid. (2006). Pengadilan Hubungan Industrial Dan Alternatif PPHI di luar Pengadulan, Jakarta: lnd.­Hill. Co.

Pangaribuan, Juanda. (2010). Tuntunan Praktis Penyelesaian Perselisihan Hubungan Industrial. Jakarta: Bumi lntitama Sejahrera.

Pangaribuan, Juanda. (2012). Aneka Putusan MK Bidang Hukum Ketenagakerjaan. Jakarta: Muara llmu Sejahtera Indonesia.

Putro, Widodo Dwi. (2011). Kritik Terhadap Paradigma Positivisme Hukum. Yogyakarta: Genta Publishing.

Prasetyo, Teguh & Barkatullah, Abdul Halim. (2011). Ilmu Hukum dan Filsafat Hukum. Yogyakarta: Pustaka Pelajar, Cetakan IV.

Rahardjo, Satjipto. (2010). Penegakan Hukum Progresif. Jakarta: Penerbit Buku Kompas.

Rimdan. (2012). Kekuasaan Kehakiman Pasca-Amandemen Konstitusi. Jakarta: Kencana Prenada Media.

Saleh, M. & Mulyadi, Mulyadi. (2012). Serait Wajah Pengadilan Hubungan Industrial Indonesia. Bandung: Citra Aditya Bakti.

Samekto, FX. Adji. (2008). Justice Not For All. Yogyakarta: Genta Press.

Samekto, FX. Adji. (2012). Ilmu Hukum Dalam Perkembangan Pemikiran Menuju Post-Modernisme. Bandar Lampung: lndepth Publishing.

Simatupang, Richard Burton. (2003). Aspek hukum Dalam Bisnis (Edisi revisi). Jakarta: Rineka Cipta.

Syamsudin, M. (2012). Budaya Hukum Hakim. Jakarta: Kencana Prenada Media.

Tim Peneliti Litbang Hukum & Peradilan MA­RI. (2007). Naskah Akademis: Penyelesaian Perselisihan Hubungan Industrial. Jakarta: Puslitbang MA­RI.

Warassih, Esmi. (2011). Pranata Hukum, Sebuah Telaah Sosiologis. Semarang: BP Undip.

Wijayanti, Asri. (2009). Hukum ketenagakerjaan Pasca Reformasi. Jakarta: Sinar Grafika.

------(2011). Kedudukan Dosen Dalam Hukum Ketenagakerjaan. Jakarta: Bumi lntitama Sejahtera.

------(2012). Ilmu Hukum Dalam Perkembangan Pemikiran menuju Post Modern. Bandar Lampung lndepth Publishing.

------(2012). Aneka Putusan MK Bidang Hukum Ketenagakerjaan. Jakarta: Muara llmu Sejahtera Indonesia.

Majalah/Jurnal

Yos Johan Utama, Menggugat Fungsi PTUN sebagai Salah Satu Akses WN untuk Mendapatkan Keadilan dalam Perkara Administrasi Negara, Jurnal llmu Hukum, Vol. 10, No. 1 Maret 2007.

Peraturan Perundang-undangan

Undang­Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, hasil Amandemen I, II, Ill, IV.

Undang­Undang No. 13 Tahun 1985 Tentang Bea Materai.

Undang­Undang No. 8 Tahun 1997 Tentang Dokumen Perusahaan.

Undang­Undang No. 21 Tahun 2000 Tentang Serikat Pekerja/Serikat Buruh.

Undang­Undang No. 13 Tahun 2003 Tentang Ketenagakerjaan.

Undang­Undang No. 2 Tahun 2004 Tentang Penyelesaian Perselisihan Hubungan Industrial.

Undang­Undang No. 40 Tahun 2007 Tentang Perseroan Terbatas.

Undang­Undang No. 3 Tahun 2009 Tentang Mahkamah Agung.

Undang­Undang No. 48 Tahun 2009 Tentang Kekuasan Kehakiman.

Undang­Undang No. 49 Tahun 2009 Tentang Peradilan Umum.

Undang­Undang No.18 Tahun 2003 Tentang Advokat.

Undang­Undang No. 30 Tahun 1999 Tentang Arbitrase dan Alternatif Penyelesaian Sengketa.

Kitab Undang­Undang Hukum Perdata (Burgelijk Wetboek).

Copyright (c) 2016 Kajian
Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.

Refbacks

  • There are currently no refbacks.