ANCAMAN ISIS/IS DI INDONESIA (ISIS/IS THREATS IN INDONESIA)

Poltak Partogi Nainggolan
| Abstract views: 487 | views: 358

Abstract

Abstract

 

The fast increasing spread of ISIS/IS influence and its international terrorist activities have raised fear, alarming security forces anticipation on its terror plan. ISIS/IS have determined Indonesia as its Southeast Asia Caliphate, currently been identified as safe haven for radical religious groups. This descriptive-analytical research was conducted by combining literature studies and in-depth interviews in its data gathering. Field researches were carried out in Talaud and Palu/Poso, and data analysis was employed qualitative method. Research finding shows that ISIS/IS terror activities have begun in 2015 and tended to intensify in 2016. Its modus operandi is actually a continuity of and follows its predecessor, Al-Qaeda. The writer argues that although ISIS/IS terror activities in Indonesia are still smaller in its scale than in Europe, security forces in Indonesia needs to improve its readiness and capability in more effectively preventing and handling the terrorist threats. Because it creates international threats and works with global networks, the writer recommends stronger cooperations among countries to respond those challenges.


Abstrak

Meluasnya dengan cepat pengaruh ISIS/IS dan aksi-aksi terorisme internasional mereka, telah menimbulkan kekuatiran dan sekaligus kewaspadaan aparat keamanan untuk merespons serangan mereka di Indonesia. Sebagai wilayah perjuangan ISIS/IS di Asia Tenggara, Indonesia selama ini potensial dengan aktivitas gerakan radikal yang keagamaan dan aksi-aksi terorisme mereka. Penelitian deskriptis analitis ini dilakukan dengan studi kepustakaan dan wawancara secara mendalam. Penelitian lapangan dilakukan di Provinsi Sulawesi Utara dan Tengah, terutama Kabupaten Kepulauan Talaud dan Kota Palu dan Kabupaten Poso Data-data dianalisis dengan menggunakan metode kualitatif. Temuan menunjukkan aksi-aksi terorisme ISIS/IS di Indonesia telah berlangsung sejak tahun 2015, dan mulai meningkat intensitasnya dalam tahun 2016 ini. Para pelaku, modus operandi, dan eksistensi mereka tidak dapat dilepaskan dari kelompok teroris internasional pro-Al-Qaeda. Penulis berpendapat, walaupun aksi-aksi mereka belum sebesar di mancanegara, namun aparat keamanan Indonesia harus meningkatkan kesiapan dan kemampuan untuk dapat melakukan tindakan pencegahan dan penanggulangan secara lebih efektif dan baik. Karena memberikan ancaman internasional dan bekerja dengan jejaring internasional, penulis merekomendasikan kerja sama internasional yang kuat untuk mengatasinya.

Keywords

ISIS/IS; international terrorism; security threat; Indonesia; terorisme internasional; ancaman keamanan

Full Text:

PDF

References

Buku

Abimayu, Bambang (2006). Teror Bom Azahari-Noor Din. Jakarta: Penerbit Republika.

Agus, SB. (2014). Merintis Jalan Mencegah Terorisme. Jakarta; Semarak Lautan Warna.

Ali, As’ád Said (2014). Al-Qaeda: Tinjauan Sosial-Politik, Ideologi dan Sepak Terjangnya. Jakarta: LP3ES.

Assad, Muhammad Haidar (2014). ISIS: Organisasi Teroris Paling Mengerikan Abad Ini. Jakarta: Zahira.

Berman, Eli. (2011). Radical, Religious, and Violent: The New Economics of Terrorism. Massachussets: MIT Press.

Djelantik, Sukawarsini. (2010). Terorisme: Tinjauan Psiko-Politis, Peran Media, Kemiskinan, dan Keamanan Nasional. Jakarta: Yayasan Obor.

Golose, Petrus Reinhard. (2009). Deradikalisasi Terorisme. Jakarta: YPKIK.

Jemadu, Aleksius. (2014). Politik Global dalam Teori dan Praktek, Edisi 2, Yogyakarta: Graha Ilmu.

Kahfi, Syahdatul. (2006).Terorisme di Tengah Arus Global Demokrasi. Bekasi: Spectrum.

Lister, Charles R. (2015). The Syrian Jihad. Oxford: Oxford University Press.

Mabon, Simon. (2016). Saudi Arabia and Iran: Power and Rivalry in the Middle East. London and New York: IB Tauris.

Mbai, Ansyaad. (2014). Dinamika Baru Jejaring Teror di Indonesia dan Keterkaitannya dengan Gerakan Radikalisme Transnasional. Jakarta: AS Production Indonesia 2014.

Nye, Jr., Joseph S. (2003). Understanding International Conflicts: An Introduction to Theory and History. New York: Longman.

Perwita, Anak Agung Banyu dan Yani, Yanyan Mochamad. (2011). Pengantar Ilmu Hubungan Internasional, Bandung: Remaja Rosdakarya.

Simonsen, Clifford E. and Jeremy R. Spindlove. (2004). Terrorism Today: The Past, the Players, the Future. New Jersey: Prentice-Hall.

Singh, Daljit. (2009). Terrorism in South and Southeast Asia in the Coming Decade. Singapore: ISEAS.

Smelser, Neil J. and Faith Mitchell (eds.). (2001). Terrorism: Perspectives from the Behavioral and Behavioral Sciences. Washington DC: The National Academies Press.

Snowden, Lynne L. and Bradley C. Whitsel. (2005). Terrorism: Research, Readings, and Realities. New Jersey: Prentice Hall.

Stern, Jessica and J.M. Berger (2015). ISIS: The State of Terror. Newyork: HarperCollinspublisher.

Tim Ahli Seknas Jokowi. (2014). Jalan Kemandirian Bangsa. Jakarta: Gramedia.

Viotti, Paul R. dan Mark V. Kauppi. (1993), International Relations Theory: Realism, Pluralism, Globalism. Second Edition. Massachusetts: Allyn and Bacon.

Wahid, Abdul, Sunardi, dan Muhammad Imam Sidik. (2004). Kejahatan Terorisme: Perspektif Agama, HAM, dan Hukum. Bandung: Refika Aditama.

Whitetaker, David J. (2012). Terrorist and Terrorism in the Contemporary World. London: Routledge.

White, Jonathan R. (2012). Terrorism and Homeland Security. USA: Wadsworth.

Makalah dan Majalah

Alhadar, Smith.”Isu Kontemporer Indonesia, ISIS (Suriah dan Irak), Palestina, Yerusalem, dan Iran,” makalah, disampaikan dalam FGD di DPR pada 26 Nopember 2014.

Berharap Pesantren Jalan Teduh, Majalah Tempo, 4-10 Juli 2016.

Boot, Max. Should the US Send Ground Troops to Fight ISIS?. Time, March 2015.

Crisis Group. 2005. Melemahkan Jaringan Kelompok Mujahidin di Indonesia: Pelajaran dari Maluku dan Poso. Asia Report No. 103.

Mengancam dari Seberang Mediterania, Majalah Tempo, 1 Maret 2015.

Nainggolan, Poltak Partogi. Serangan Terorisme Internasional di Paris, Info Singkat, Vol. VII, No. 22/II/P3DI/November/2015.

IPAC. 2016. Perpecahan antara Warga Indonesia Pendukung ISIS dan Resiko Meningkatnya Kekerasan. Laporan IPAC No.25.

Public Enemy No. 1, Majalah Tempo, 25-31 January 2016.

Sang Khalifah dan Bendera Hitamnya, Majalah Tempo, 1-7 Februari 2016.

Amanda Kovacs. 2014. Saudi Arabia Exporting Salafi Education and Radicalizing Indonesia’s Muslims, GIGA Focus, No.7.

Sudah Jelas Terkait ISIS, Majalah Gatra, 28 Januari- 3 Februari 2016.

The Face of Terror: Gunmen in Jakarta Rampage, Majalah Tempo, 18-24 January 2016.

Von Drehle, David. The ISIS Trap, Time, March 2015.

Surat kabar

Amrullah, Amri dan Halimatus Sa’diyah. Jokowi Lamban Temui Ulama, Republika, 2 Nopember 2016.

Densus 88 Ringkus Terduga Teroris Bekasi, Suara Pembaruan, 19-20 Nopember 2016.

Kelompok Radikal Ditengarai Akan Menunggangi Aksi, Koran Tempo, 2 Nopember 2016.

Maarif, Ahmad Syafii. Bom dan Masa Depan Peradaban Islam, Kompas, 5 Juli 2016.

Pelaku Bom Samarinda Jaringan Lama, Ada Kaitannya dengan Kelompok Peppy, Rakyat Merdeka, 15 November 2016.

Polisi Lacak Jejaring Online Teror Tangerang: ISIS mengklaim bertanggung jawab atas penyerangan, Koran Tempo, 22-23 Oktober 2016.

Preventing a caliphate in Indonesia, The Jakarta Post, 5 January 2016.

Rahayu, Dewi Suci. Polri Endus Rencana Teror Lanjutan, Koran Tempo, 18 Nopember 2016.

________________.Teror Pos Polisi Tangerang: Pelaku Pernah Kunjungi Nusakambangan, Koran Tempo, 22-23 Oktober 2016.

Tarigan, Mitra. TNI Waspadai Ancaman ISIS, Koran Tempo, 10 Nopember 2016.

Portal

IDN.Times.com, 16 November 2015, Update Terakhir Pasca Serangan Teroris di Paris, (online), (https://news.idntimes.com/world/xena/update-terakhir-soal-serangan-teroris-di-paris, diakses pada 14 Nopember 2016)

Detik.com, 19 Juli 2016, Kapolri Sebut Santoso Bukan Tokoh Utama, Masih ada Sel Teroris di Jawa, (online), http://news.detik.com/berita/3256800/kapolri-sebut-santoso-bukan-tokoh-utama-masih-ada-sel-teroris-di-jawa, diakses pada 20 Juli 2016)

Heavy.com, 12 Juni 2016, Omar Mateen: 5 Fast Facts You Needs to Know, (online), (http://heavy.com/news/2016/06/omar-mateen-pulse-orlando-florida-shooting-gunman-attack-name-photos-facebook-motive-terrorism/, diakses pada 7 Juli 2016)

Merdeka.com, 6 Juli 2016, 4 Fakta di Balik Sosok Nur Rohman, Bomber Mapolresta Solo, (online), (https://www.merdeka.com/peristiwa/4-fakta-di-balik-sosok-nur-rohman-bomber-mapolresta-solo/jaringan-aman-abdurachman.html, diakses pada 7 Juli 2016)

Jpnn.com, 6 Agustus 2016, Tak Terbayangkan Jika Singapura Diserang dari Batam, (online), (http://www.jpnn.com/news/tak-terbayangkan-jika-singapura-diserang-dari-batam diakses pada 6 Agustus 2016)

Tribun Jogja, 20 Nopember 2016, Tersangka Kasus Ledakan Bom di Gereja Samarinda Ternyata Pengikut ISIS/IS, (online), (http://jogja.tribunnews.com/2016/11/20/tersangka-kasus-ledakan-bom-di-gereja-samarinda-ternyata-pengikut-isis diakses pada 21 Nopember 2016).

CNN Indonesia.com, 1 Juni 2016, Indonesia dan China Kerja Sama Bendung Arus Militan Uighur, (online), (http://www.cnnindonesia.com/internasional/20160106180519-106-102677/indonesia-dan-china-kerja-sama-bendung-arus-militan-uighur/diakses pada 16 Nopember 2016)

Copyright (c) 2018 Kajian
Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.

Refbacks

  • There are currently no refbacks.