Hegemoni dan Ekonomi Politik Dana Keistimewaan di Daerah Istimewa Yogyakarta [Hegemony and Political Economy of Privileged Fund in Special Region of Yogyakarta]

Anggalih Bayu Muh Kamim
| Abstract views: 0 | views: 0

Abstract

The Privileged Fund is used to financing five affairs, namely, spatial planning, land, culture, institutions and procedures for filling the positions with governor and vice governor. Various problems such as low participation, institutional problems and the interests of local authorities were identified as the cause of the Privileged Fund not being able to increase welfare. This study looks at the hegemonic perspective to show the consolidation of the ruling class since the promulgation of the Privileged Law until its implementation has an impact on the inability of the community to control the Privileged Fund. This study is a qualitative research with a case study approach. Data was collected through documentation techniques, in-depth interviews and Focus Group Discussions. Data analysis was carried out starting from extracting the problem to drawing conclusions. The results of the study show that the mass action that emerged in support of the Privileged Law did not originate from the aspirations of the citizens, but rather a form of the success of the local ruling class in strengthening the social base. The hegemony of the ruling class plays important roles in preventing the growth of critical awareness from the grassroots community and inhibits organic intellectuals from overseeing the Privileged Fund. Organic intellectuals have not been able to build alternative education and build movement alliances. The ruling class is able to mobilize resources and government structures to keep up its hegemony in the use of the Privileged Fund in the Special Region of Yogyakarta.

Abstrak

Dana Keistimewaan digunakan untuk membiayai lima urusan yakni, tata ruang, pertanahan, kebudayaan, kelembagaan dan tata cara pengisian jabatan gubernur dan wakil gubernur. Berbagai permasalahan seperti rendahnya partisipasi, masalah institusional dan kepentingan pennguasa lokal teridentifikasi menjadi penyebab Dana Keistitmewaan belum mampu membawa peningkatan kesejahteraan. Kajian ini melihat dengan perspektif hegemoni untuk menunjukan konsolidasi kelas penguasa sejak pengusulan Undang-Undang Keistimewaan sampai pelaksanaannya berdampak pada ketidakmampuan masyarakat mengawal pemanfaatan Dana Keistimewaan. Kajian ini adalah penelitian kualitatif dengan pendekatan studi kasus. Pengumpulan data dilakukan melalui teknik dokumentasi, wawancara mendalam dan Focus Group Discussion. Analisis data dilakukan mulai dari penggalian masalah sampai dengan penarikan kesimpulan. Hasil kajian menunjukan aksi massa yang muncul dalam mendukung Undang-Undang Keistimewaan bukanlah berasal dari aspirasi warga, melainkan bentuk keberhasilan kelas penguasa lokal dalam memperkuat basis sosial. Hegemoni kelas penguasa berperan erat dalam mencegah tumbuhnya kesadaran kritis dari masyarakat di akar rumput dan menghambat intelektual organik dalam mengawal penggunaan Dana Keistimewaan. Para intelektual organik belum mampu membangun pendidikan alternatif dan membangun aliansi gerakan. Kelas penguasa mampu memobilisasi sumber daya dan struktur pemerintahan untuk mempertahankan hegemoninya dalam pemanfaatan Dana Keistimewaan di Daerah Istimewa Yogyakarta.

Keywords

Hegemony; Priveleged Fund; Counter Hegemony; Organic Inttelectuals; Hegemoni; Dana Keistimewaan; Konter Hegemoni; Intelektual Organik

References

Ali, Muhammad Haidar. “Pengelolaan Dan Pertanggungjawaban Dana Keistimewaan Di Daerah Istimewa Yogyakarta Berdasarkan Undang-Undang No. 13 Tahun 2012 Tentang Keistimewaan Daerah Istimewa Yogyakarta.” Universitas Islam Indonesia Yogyakarta, 2020.

Arrozy, Ahmad M. “Perubahan Sosial Komunitas Masjid Kampung Jogokariyan Yogyakarta Tinjauan Sosiologi-Sejarah.” Jurnal Analisa Sosiologi April 5, no. 1 (2016): 92–112.

Arum, Halimatus Fadilah Sekar, and Sakir Ridho Wijaya. “Pengaruh Dana Keistimewaan Yogyakarta Terhadap Kesejahteraan Masyarakat Di Kabupaten Bantul.” Jurnal Politikom Indonesiana: Kajian Ilmu Pemerintahan, Ilmu Politik Dan Ilmu Komunikasi 6, no. 1 (2021): 62–82.

Aziz, Nyimas Latifah Letty, R. Siti Zuhro, Heru Cahyono, Dini Suryani, Dian Aulia, and Yusuf Maulana. “Pengawasan Dana Otonomi Khusus Dan Istimewa : Problematika Dan Solusi.” Jakarta, 2016.

Carroll, William K. “Restructuring Capital, Reorganizing Consent: Gramsci, Political Economy, and Canada.” Canad. Rev. SOC. & Anth. 27, no. 3 (1990): 390–416.

Daldal, Asli. “Power and Ideology in Michel Foucault and Antonio Gramsci: A Comparative Analysis.” Review of History and Political Science 2, no. 2 (2014): 149–67.

detik.com. “Forum Masyarakat Yogya ‘Usir’ George Aditjondro.” detik.com, 2011. https://news.detik.com/berita/d-1780941/forum-masyarakat-yogya-usir-george-aditjondro.

Effendi, David. “Collective Identity and Protest Tactics in Yogyakarta Under The Post-Suharto Regime.” Journal of Government and Politics 6, no. 2 (2015): 203–13.

———. “Local Politics and Local Identity: Resistance to ‘Liberal Democracy’ in Yogyakarta Special Regions Of Indonesia.” The University Of Hawai’i, 2012.

———. “Lokalisasi Demokrasi: Politik Identitas Dalam Gerakan Keistimewaan Di Yogyakarta Pasca Orde Baru, 2003-2012.” Yogyakarta, 2018.

Effendi, David, Rifki Sanahdi, and Agus Andika Putra. “Big Budget, Low Impact: An Alternative Evaluation On Benefit And Impact Of Special Fund In Di Yogyakarta, 2013-2015.” Journal of Government and Politics International Conference II, no. X (2017): 263–75.

Fontana, Benedetto. “Political Space and Hegemonic Power in Gramsci.” Journal of Power 3, no. 3 (2010): 341–63.

Gündoğan, Ercan. “Conceptions of Hegemony in Antonio Gramsci’s Southern Question and the Prison Notebooks.” New Proposals: Journal of Marxism and Interdisciplinary Inquiry 2, no. 1 (2008): 45–60.

Hadi, Aulia. “Pola Kerentanan Masyarakat Miskin Perdesaan Dan Perkotaan Terhadap Keberlangsungan Hidupnya.” In Tinjauan Kritis Ketahanan Masyarakat Miskin Perkotaan Dan Perdesaan: Ruang Sosial, Kebijakan Dan Pola Kerentanan Sosial, edited by Thung Ju Lan, 143–233. Jakarta: LIPI Press, 2019.

Hakim, Andy Ilman, and Meidy Kosandi. “Political Opportunity, Mobilizing Structure, and Framing Process in Social Movement to Demand Special Autonomy in Yogyakarta 2010-2012.” In 2nd International Conference on Social and Political Development (ICOSOP 2017), 163–73, 2017.

Kariem, Muhammad Qur’anul, and Titin Purwaningsih. “Analisis Fungsi Pengawasan DPRD Provinsi Daerah Istimewa Yogjakarta (Diy) Dalam Pelaksanaan Keistimewaan.” Politika: Jurnal Ilmu Politik 9, no. 2 (2018): 61–81.

kumparan.com. “Sultan HB X: Banyak Warga Miskin Punya Tabungan Hewan Ternak.” kumparan.com, 2019. https://kumparan.com/tugujogja/sultan-hb-x-banyak-warga-miskin-punya-tabungan-hewan-ternak-1rTqRnkbBas.

Miles, Lilian, and Richard Croucher. “Gramsci, Counter-Hegemony and Labour Union–Civil Society Organisation Coalitions in Malaysia.” Journal of Contemporary Asia, 2013, 1–15.

Morton, Adam David. “On Gramsci.” Politics 19, no. 1 (1999): 1–8.

Noviana, Devi Norita. “Analisis Tingkat Pertumbuhan Ekonomi Dan Tingkat Ketimpangan Pendapatan Antar Kabupaten/Kota Di Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta Tahun 2003-2012.” Universitas Diponegoro, 2014.

Patnaik, Arun. “The Contemporary Significance of Gramsci’s Critique of Civil Society.” WorkingUSA: The Journal of Labor and Society 15 (2012): 577–588.

perkumpulanidea.or.id. “Lobi-Lobi Merebut Dokumen Anggaran Relokasi.” perkumpulanidea.or.id, 2021. http://perkumpulanidea.or.id/lobi-lobi-merebut-dokumen-anggaran-relokasi/.

———. “Monitoring Pengadaan Barang/Jasa Di Pemerintah DIY.” perkumpulanidea.or.id, 2020. http://perkumpulanidea.or.id/monitoring-pengadaan-barang-jasa-di-pemerintah-diy/?fbclid=IwAR0J2BK4rRhNbAvyMzq2n6oReklF-PKHQpcvVsrMGewjlO4lqJM9HNbDyDA.

Sakir, and Dyah Mutiarin. “Kebijakan Anggaran Dana Keistimewaan Daerah Istimewa Yogyakarta.” Jurnal Ilmu Pemerintahan & Kebijakan Publik 2, no. 3 (2015): 462–92.

Sakir, and Riska Sarofah. “Accountability Model for Utilization of Privilege Funds Special Region of Yogyakarta 2013-2017.” Jurnal Aristo (Social, Politic, Humaniora) 8, no. 2 (2020): 328–42.

Saputra, Yulianta, and Oce Madril. “Pengawasan DPRD DIY Terhadap Pemerintah Daerah Dalam Penggunaan Dana Keistimewaan.” Jurnal Widya Pranata Hukum 1, no. 2 (2019): 86–107.

Satriawan, Bismar Harris. “Analisis Kebijakan Anggaran Dana Keistimewaan Dalam Mewujudkan Kesejahteraan Masyarakat Daerah Istimewa Yogyakarta 2013-2017.” Yogyakarta, 2017.

Sukirno, and Dwi Kuncahyo. “Penerapan Desentralisasi Asimetris Dalam Penyelenggaraan Urusan Keistimewaan Daerah Istimewa Yogyakarta Sebagai Basis Otonomi Bagi Terwujudnya Kesejahteraan Rakyat.” Cakrawala Hukum IX, no. 1 (2015): 120–51.

Tanjung, Laksmi Nurita, Dyah Mutiarin, and Eko Priyo Purnomo. “Monitoring Dan Evaluasi Pemanfaatan Dana Keistimewaan Daerah Istimewa Yogyakarta Tahun 2013-2017.” Jurnal Agregasi 6, no. 1 (2018): 60–91.

tirto.id. “Untung Pakualaman Di Tengah Nasib Buntung Petani Dari Proyek NYIA.” tirto.id, 2018. https://tirto.id/untung-pakualaman-di-tengah-nasib-buntung-petani-dari-proyek-nyia-cU5q.

tribunnews.com. “Ichlasul Amal Didemo Massa Propenetapan.” tribunnews.com, 2010. https://jogja.tribunnews.com/2010/12/23/ichasul-amal-didemo-massa-propenetapan.

viva.co.id. “HB X: Warga Tak Berhak Usir George Aditjondro.” viva.co.id, 2012. https://www.viva.co.id/berita/nasional/286664-hb-x-warga-tak-berhak-usir-george-aditjondro.

———. “Rumah Ichlasul Amal Didemo.” viva.co.id, 2010. https://www.viva.co.id/berita/politik/195427-tuduh-pki-rumah-prof-ichlasul-didemo.

Widyatama, Bastian. “Applying Kingdom’s Multiple Streams Framework in the Establishment of Law No. 13 of 2012 Concerning the Privilege of Yogyakarta Special Region.” Journal of Government and Civil Society 2, no. 1 (2018): 1–18.

Witono, Banu, Eko Ganis Sukoharsono, Roekhudin, and Nurkholis. “Hegemony Construction Of Local Government Financial Accountability In Indonesia.” International Journal Of Scientific & Technology Research 8, no. 12 (2019): 404–13.

Yalvaç, Faruk, and Jonathan Joseph. “Understanding Populist Politics in Turkey: A Hegemonic Depth Approach.” Review of International Studies, 2019, 1–19.

Yudhatama, Iranda. “Komunikasi Politik Dan Partisipasi Warga Dalam Arena Perencanaan Dan Penganggaran Dana Keistimewaan DIY.” Jurnal Ilmu Komunikasi 15, no. 3 (2017): 205–14.

Copyright (c) 2021 Jurnal Politica Dinamika Masalah Politik Dalam Negeri dan Hubungan Internasional
Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.

Refbacks

  • There are currently no refbacks.