Dampak Sektor Pariwisata terhadap Penerimaan Daerah di Kabupaten Belitung [Impact of Tourism Sector on Regional Income in Belitung Regency]

Mandala Harefa
| Abstract views: 336 | views: 619

Abstract

In recent years tourism becomes one of the important economic sectors as a source of regional income. The local governments that are able to manage tourism objects well will have greater opportunities to increase local revenue (PAD). Belitung Regency is one of the regions that have a major income source from the tourism sector and it has also got famous since the film Laskar Pelangi. To develop the tourism sector is not easy, including how to provide a high contribution to regional income. This study aims to analyze the problem and development of the tourism sector’s contribution to local revenue in the Belitung Regency. A descriptive qualitative method is applied to answer the research. Primary data is obtained through in-depth interviews and focus group discussions (FGD) with relevant stakeholders, while secondary data is sourced from various publications. The results show that regional income from Belitung Regency’s tourism sector tend to increase. The direct impact is obtained from the construction of hotels, restaurants, and transportation procurement. While various tax revenues (hotels and restaurants) and retribution from tourism activities as an indirect impact. Based on the total of regional income, the contribution of the tourism sector’s revenue is less significant. Some points that need to be considered in order to optimize the tourism sector’s revenue in Belitung Regency are to overcome the limitations of tourism object supporting facilities, encourage the quality and quantity of tourism human resources, and encourage more intensive tourism promotion.
Keywords: local revenue, tourism, proportion, tourists, impact

Abstrak
Beberapa tahun terakhir pariwisata menjadi salah satu sektor ekonomi yang penting sebagai sumber penerimaan daerah. Pemerintah daerah yang mampu mengelola objek pariwisata dengan baik akan memiliki peluang lebih besar dalam meningkatkan penerimaan asli daerah (PAD). Kabupaten Belitung menjadi salah satu daerah yang memiliki sumber penerimaan utama dari sektor pariwisata yang semakin terkenal sejak adanya film Laskar Pelangi. Namun demikian, tantangannya tidak mudah untuk mengembangkan sektor pariwisata agar tetap memberikan kontribusi yang tinggi terhadap proporsi pada penerimaan daerah. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis masalah dan perkembangan kontribusi sektor pariwisata terhadap PAD Kabupaten Belitung. Metode kualitatif deskriptif digunakan untuk menjawab penelitian tersebut. Data primer diperoleh melalui diskusi dan focus group discussion (FGD) terhadap stakeholders terkait, sedangkan data sekunder bersumber dari berbagai terbitan yang terpercaya. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penerimaan daerah dari sektor pariwisata di Kabupaten Belitung cenderung meningkat. Dampak langsung terhadap PAD diperoleh dari pembangunan hotel, restoran dan pengadaan transportasi. Sedangkan dampak tidak langsung diperoleh dari berbagai penerimaan pajak (hotel dan restoran) dan retribusi dari kegiatan pariwisata yang dilakukan para wisatawan. Namun apabila dilihat secara total dari pendapatan daerah, kontribusi penerimaan dari sektor pariwisata tersebut dinilai masih belum signifikan. Beberapa poin yang perlu diperhatikan guna mengoptimalkan penerimaan dari sektor pariwisata di Kabupaten Belitung adalah mengatasi keterbatasan sarana pendukung objek pariwisata, mendorong kualitas dan kuantitas sumber daya manusia (SDM) pariwisata, dan mendorong promosi pariwisata yang lebih intensif.
Kata kunci: Pendapatan Asli Daerah, pariwisata, proporsi, wisatawan, dampak

Keywords

local revenue; tourism; proportion; tourists; impact; Pendapatan Asli Daerah; pariwisata; proporsi; wisatawan; dampak

Full Text:

PDF

References

Buku:

BPS. (2017). Kabupaten Belitung dalam angka tahun 2017. Kabupaten Belitung: BPS.

Halim, A., & Kusufi, M.S. (2002). Akuntansi sektor publik akuntansi keuangan daerah. Edisi 4. Jakarta: Penerbit Salemba Empat.

Harun, H. (2004). Analisis peningkatan PAD. Edisi 2. Yogyakarta: BPFE.

Kaho, R.J. (2007). Prospek otonomi daerah di Negara Republik Indonesia, Identifikasi beberapa faktor yang mempengaruhi penyelenggarannya. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.

Kodhyat, H. (1996). Sejarah pariwisata dan perkembangannya di Indonesia. Grasindo: Jakarta.

Mardiasmo. (2002). Akuntansi sektor publik. Yogyakarta: Penerbit Andi.

Pearce, D. (1983). Toursit development: Topics in applied geography. England: Longmand Group Limited.

Sihite, R. (2000). Tourism industry Kepariwisataa (Kepariwisataa). Surabaya: SIC.

Spillane, J.J. (1987). Ekonomi pariwisata sejarah dan perkembangannya. Yogyakarta: Kanisius.

Yani, A. (2013). Hubungan keuangan antara pemerintah pusat dan daerah di Indonesia. Jakarta: Rajawali Pers.

Yoeti, O.A. (1991). Pemasaran pariwisata. Bandung: Angkasa.

Zebua, M. (2016). Inspirasi pengembangan pariwisata daerah. Edisi Revisi. Yogyakarta: DEEPUBLISH.

Jurnal:

Chen, M-Hsiang. (2011). The response of hotel performance to international tourism development and crisis events. International Journal Of Hospitality Management, 30(1), 200-212.

Dewi, A.A.I.A.D.S., & Bendesa, I.K.G. (2013). Analisis pengaruh jumlah kunjungan wisatawan bruto terhadap Pendapatan Asli Daerah Kabupaten Gianyar. E-Jurnal Ep Unud, 5(2), 260-275.

Koeswara, E. (2000). Menyongsong pelaksanaan otonomi daerah berdasarkan UU No. 22 Tahun 1999: Suatu telahaan dan menyangkut kebijakan, pelaksanaan dan kompleksitasnya. Analisis CSIS, 29(1), 51-52.

Kristiadi, J.B. (1998). Masalah sekitar pendapatan daerah, Prisma, No. XII, LP3ES, Jakarta, 40-57.

Kristianti, I., & Bala, M. (2019), Analisis sektor pariwisata dalam Pendapatan Asli Daerah (PAD) di Kabupaten Toraja Utara. Jurnal Akuntansi, 19(1), 35-46.

Mahi, B.R. (2000). Prospek desentralisasi di Indonesia ditinjau dari segi pemerataan antar daerah dan peningkatan efisiensi. Analisis CSIS, 29(1), 54-56.

Purwadinata, S., & Kaluge, D. (2017). Apakah inovasi pajak daerah memperlamban daya inovasi pemerintah daerah dalam pelaksanaan desentralisasi fiskal? (Studi di Kabupaten Sumbawa, Indonesia). Jurnal Ilmu Ekonomi dan Pembangunan, 17(2), 43-56.

Roostika, R. (2012). Analisis pengaruh bauran pemasaran produk cindera mata terhadap kepuasan wisatawan domestik di Yogyakarta. Jurnal Manajemen dan Akuntansi, 1(3), 104-116.

Rosa, Y.D., Sovita, I., & Idwar. (2016). Analisis dampak sektor pariwisata terhadap Pendapatan Asli Daerah (PAD) Kabupaten Pesisir Selatan tahun 2000-2014. Jurnal Ekonomi dan Bisnis Dharma Andalas, 18(1), 160-184.

Suastika, I G.Y., & Yasa, I N.M. (2017). Pengaruh jumlah kunjungan wisatawan, lama tinggal wisatawan dan tingkat hunian hotel terhadap Pendapatan Asli Daerah dan kesejahteraan masyarakat pada Kabupaten/Kota di Provinsi Bali. E-Jurnal Ekonomi Pembangunan Universitas Udayana, 6(7),1332-1363.

Udayantini, K.D., Bagia, I.W., & Suwendra, I W. (2015). Pengaruh jumlah wisatawan dan tingkat hunian hotel terhadap pendapatan sektor pariwisata di Kabupaten Buleleng Periode 2010-2013. E- Journal Bisma Universitas Pendidikan Ganesha, 3(1), 1- 10.

Widiana, I.N.W., & Sudiana, I.K. (2015). Pengaruh jumlah kunjungan wisatawan, pajak hotel restoran dan Pendapatan Asli Daerah terhadap belanja modal kabupaten/kota di Provinsi Bali. E-Jurnal Ep Unud, 4(11), 1357-1390.

Laporan:

LPEM-FEBUI. (2018). Kajian awal dampak sektor pariwisata terhadap perekonomian Indonesia. Laporan Akhir. Jakarta: Lembaga Penyelidikan Ekonomi dan Masyarakat-Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia (LPEM-FEBUI).

Website:

Bappenas. (2019). Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional IV 2020-2024. Diakses 20 November 2019 dari https://www.bappenas.go.id/files/rpjmn/Narasi%20RPJMN%20IV%202020-2024_Revisi%2028%20Juni%202019.pdf.

Biro Hukum dan Komunikasi Publik. (2015, 26 Agustus). Pariwisata kini jadi andalan pendulang devisa negara. Diakses 20 November 2019 dari http://www.kemenpar.go.id/asp/detil.asp?c= 16&id=2959, 26-Agu-2015.

Indonesia.go.id. (2019, 4 April). Profil kota, Laskar Pelangi dan kebangkitan destinasi wisata kelas dunia. Diakses 20 November 2019 dari https://www.indonesia.go.id/ragam/pariwisata/pariwisata/laskar-pelangi-dan-kebangkitan-destinasi-wisata-kelas-dunia.

Indopos.com. (2018, 6 Januari). Pariwisata dan e-commerce jadi unggulan investasi Indonesia di 2018. Diakses 20 November 2019 dari https://indopos.co.id/read/2018/01/06/122402/pariwisata-dan-e-commerce-jadi-unggulan-investasi-indonesia-di-2018/.

koran-jakarta.com. (2018, 7 Mei). Belitung fokus kembangkan sektor pariwisata. Diakses 20 November 2019 dari http://www.koran-jakarta.com/belitung-fokus-kembangkan-sektor-pariwisata/.

Sukmana, Y. (2017, 17 Oktober). 3 tahun Jokowi-JK, Pariwisata sumbang devisa terbesar kedua. Diakses 20 November 2019 dari https://ekonomi.kompas.com/read/2017/10/17/220236426/3-tahun-jokowi-jk-pariwisata-sumbang-devisa-terbesar-kedua.

Susanti, I. (2017, 17 Agustus). Targetkan ranking 20 dunia, Kontribusi pertumbuhan pariwisata di sektor ekonomi terbesar dan tercepat. Diakses 20 November 2019 dari https://ekbis.sindonews.com/read/1231216/34/kontribusi-pertumbuhan-pariwisata-di-sektor-ekonomi-terbesar-dan-tercepat-1502940648.

Dokumen Resmi:

RPJMD. (n.d). Rancangan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Belitung tahun 2013-2018. Kabupaten Belitung: Pemerintah Kabupaten Belitung.

Undang-Undang No. 28 Tahun 2009 Tentang Pajak Daerah Dan Retribusi Daerah.


Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.

Refbacks

  • There are currently no refbacks.