Revitalization of Food Barns to Support Community and National Food Security

Putri Wulansari, Mhd. Rasidin, Doli Witro
| Abstract views: 0 | views: 0

Abstract

After implementing the green revolution policy and the existence of the National Logistics Agency (Bulog) as an institution whose role is to maintain food stability, the people’s food barns have lost their existence. The impact of the decline in the existence of community food barns, in the long run, causes food instability in Indonesia. This is due to several factors, including the conversion of agricultural land into industrial land, the use of inorganic fertilizers which causes soil fertility to decline resulting in reduced crop yields, Bulog’s transfer of function from a government entity to a state-owned enterprise/Perum, and an increase in demand for food caused by a surge in population that is not comparable to the existing food supply. This paper aims to dig deeper about strengthening food security through the modernization of food barns departing from the Indonesian people’s local wisdom and the extent to which the modernization of food barns can be a solution in overcoming food insecurity due to not achieving food security. This paper uses descriptive qualitative research methods based on literature data, discussing alternative concepts to revitalize community food barns to maintain community and national food security stability. The concept being offered is to modernize community food granaries in terms of both management of stored foodstuffs and managerial aspects of community food storage management. Besides, it is necessary to develop cooperation to synergize between several food barns that are close to the community so that the working area coverage becomes wider.

Keywords: management modernization, community food storage, food security

Abstrak

Pasca diterapkannya kebijakan revolusi hijau serta keberadaan Badan Urusan Logistik (Bulog) sebagai lembaga yang berperan menjaga kestabilan pangan, lumbung pangan masyarakat telah kehilangan eksistensinya. Dampak dari berkurangnya eksistensi lumbung pangan masyarakat tersebut dalam jangka panjang justru menyebabkan ketidakstabilan pangan di Indonesia. Hal ini disebabkan oleh beberapa faktor, di antaranya alih fungsi lahan pertanian menjadi lahan industri, penggunaan pupuk anorganik yang menyebabkan kesuburan lahan menurun sehingga menyebabkan hasil panen berkurang, terjadinya alih fungsi Bulog dari lembaga pemerintah menjadi BUMN/Perum, dan terjadinya peningkatan permintaan pangan yang disebabkan oleh peningkatan penduduk yang tidak sebanding dengan persediaan pangan yang ada. Tulisan ini bertujuan menggali lebih dalam tentang penguatan ketahanan pangan melalui modernisasi lumbung pangan yang bertolak dari kearifan lokal masyarakat Indonesia dan sejauh mana modernisasi lumbung pangan dapat menjadi solusi dalam mengatasi rawan pangan akibat belum tercapainya ketahanan pangan. Tulisan ini menggunakan metode penelitian kualitatif deskriptif berbasis data literatur, membahas alternatif konsep untuk merevitalisasi lumbung pangan masyarakat dalam upaya menjaga kestabilan ketahanan pangan masyarakat dan nasional. Konsep yang ditawarkan adalah memodernisasi lumbung pangan masyarakat baik dari segi pengelolaan bahan pangan yang disimpan, maupun aspek manajerial pengelolaan lumbung pangan masyarakat. Selain itu, perlu pengembangan kerja sama untuk bersinergi antar beberapa lumbung pangan masyarakat yang berdekatan dengan masyarakat sehingga cakupan wilayah kerjanya menjadi lebih luas.

Kata kunci: modernisasi pengelolaan, lumbung pangan masyarakat, ketahanan pangan

Keywords

management modernization; community food storage; food security; modernisasi pengelolaan; lumbung pangan masyarakat; ketahanan pangan

Full Text:

PDF

References

Book:

Badan Ketahanan Pangan. (2018). Indeks ketahanan pangan Indonesia 2018. Jakarta: Kementerian Pertanian.

IFPRI. (2014). Global Hunger Index: The inequalities of hunger. Washington DC.: International Food Policy Research Institute.

Pasaribu, & Rowland, B.F. (2013). Ketahanan pangan nasional. Jakarta: Gunadarma Publishing.

Syngenta, & Frontier Strategy Group (FSG). (2016). Rice Bowl Index 2016: Collective responsibility. Singapore: Syngenta Asia Pacific Pte Ltd and Frontier Strategy Group.

The Economist Intelligence Unit (EIU). (2016). Global Food Security Index 2016, an annual measure of the state of global food security. London: Dupont.

The Economist Intelligence Unit (EIU). (2017). Global Food Security Index 2017, Measuring food security and the impact of resources risks. London: Dupont.

Yunus, E. (2016). Buku manajemen strategi. Yogyakarta: Penerbit Andi.

Journals and Working Paper:

Ajibroto, K., Keizer, H. de, & Pringgabayu, D. (2018). Analisis lingkungan strategis untuk meningkatkan kompetitifitas produk perbankan. JRMSI: Jurnal Riset Manajemen Sains Indonesia, 9(1), 56–71. https://doi.org/10.21009/jrmsi.009.1.04.

Andjarwati, T. (2015). Motivasi dari sudut pandang Teori Hirarki Kebutuhan Maslow, Teori Dua Faktor Herzberg, Teori X Y Mc Gregor, dan Teori Motivasi Prestasi Mc Clelland. Jurnal Ilmu Ekonomi dan Manajemen, 1(1), 45-54.

Arnalte-Mur, L., Ortiz-Miranda, D., Cerrada-Serra, P., Martinez-Gómez, V., Moreno-Pérez, O., Barbu, R., et.al. (2020). The drivers of change for the contribution of small farms to regional food security in Europe. Global Food Security, 26, 1-8. https://doi.org/10.1016/j.gfs.2020.100395.

Asiah, N., Kusaumantara, K.N., & Annisa, A.N. (2019). Iradiasi bahan pangan: Antara peluang dan tantangan untuk optimalisasi aplikasinya. Jurnal Ilmiah Aplikasi Isotop dan Radiasi, 15(1), 25-36.

Backer, D., & Billing, T. (2021). Validating Famine Early Warning Systems Network projections of food security in Africa, 2009–2020. Global Food Security, 29, 1–24. https://doi.org/10.1016/j.gfs.2021.100510.

Bahua, M.I. (2011a). Strategi penguatan lumbung pangan desa dalam menunjang pemenuhan ketahanan pangan. Sosio Informa, 16(2), 117-124.

Fan, S., Teng, P., Chew, P., Smith, G., & Copeland, L. (2021). Food system resilience and COVID-19 –Lessons from the Asian experience. Global Food Security, 28, 1–7. https://doi.org/10.1016/j.gfs.2021.100501.

Faqih, A., & Rohayati, N. (2016). Hubungan program lumbung pangan padi dengan ketahanan pangan keluarga. Agrijati Jurnal Ilmiah Ilmu-Ilmu Pertanian, 28(1), 173-187.

Fauzi, M., Kastaman, R., & Pujianto, T. (2019). Pemetaan ketahanan pangan pada Badan Koordinasi Wilayah I Jawa Barat. Jurnal Industri Pertanian, 1(1), 1-10.

Hidayati, I.N., & Suryanto, S. (2015). Pengaruh perubahan iklim terhadap produksi pertanian dan strategi adaptasi pada lahan rawan kekeringan. Jurnal Ekonomi & Studi Pembangunan, 16(1), 42–52.

Kholiq, Hardiyansyah, & Djamaludin, M.D. (2008). Persepsi dan partisipasi masyarakat dalam pengembangan lumbung pangan di Kabupaten Lampung Barat. Jurnal Gizi dan Pangan, 3(3), 217-226.

Mehraban, N., & Ickowitz, A. (2021). Dietary diversity of rural Indonesian households declines over time with agricultural production diversity even as incomes rise. Global Food Security, 28, 1–9. https://doi.org/10.1016/j.gfs.2021.100502.

Meyer, M. A. (2020). The role of resilience in food system studies in low- and middle-income countries. Global Food Security, 24, 1-9. https://doi.org/10.1016/j.gfs.2020.100356.

Partiwi, A.A., & Sukamdi, S. (2015). Pengaruh dinamika penduduk terhadap ketahanan pangan di Provinsi Jawa Barat dan Jawa Timur. Jurnal Bumi Indonesia, 5(2), 1-9.

Panzone, L. A., Larcom, S., & She, P. W. (2021). Estimating the impact of the first COVID-19 lockdown on UK food retailers and the restaurant sector. Global Food Security, 28, 1–11. https://doi.org/10.1016/j.gfs.2021.100495.

Pujihastuti, I. (2009). Teknologi pengawetan buah tomat dengan metode freeze drying. Metana: Media Komunikasi Rekayasa Proses dan Teknologi Tepat Guna, 6(1), 1-8.

Purwaningsih, Y. (2008). Ketahanan pangan: Situasi, permasalahan, kebijakan, dan pemberdayaan masyarakat. Jurnal Ekonomi Pembangunan: Kajian Masalah Ekonomi dan Pembangunan, 9(1), 1-27.

Rachmat, M., Budhi, G.S., Supriyati, & Sejati, W.K. (2016). Lumbung pangan masyarakat: Keberadaan dan perannya dalam penanggulangan kerawanan pangan. Forum Penelitian Agro Ekonomi, 29(1), 43-53.

Rahmatullaila, Hidayat, K., & Ismulhadi. (2014). Institusionalisasi Lembaga Distribusi Pangan Masyarakat (LDPM), Studi kasus di Kelurahan Lampe Kecamatan Rasanae Timur Kota Bima. Habitat, 25(2), 86-95.

Rosyadi, I., & Sasongko, N. (2010). Mendesain dan menerapkan manajemen stok (cadangan) pangan sebagai upaya meningkatkan ketahanan pangan. Warta, 13(2), 128-139.

Sawitri Dj, A.A.A.W., & Sudarma, I M. (2018). Peranan lumbung pangan dalam menjaga ketahanan pangan di Kabupaten Tabanan. Jurnal Manajemen Agribisnis, 6(2), 20-23.

Suryana, A. (2014). Menuju ketahanan pangan Indonesia berkelanjutan 2025: Tantangan dan penanganannya. Forum Penelitian Agro Ekonomi, 32(2), 123–135. https://doi.org/10.21082/fae.v32n2.2014.123-135.

Witro, D. (2019). Kelompok Wanita Tani (KWT) Pelangi Kopi sebagai inovasi pemberdayaan janda guna mengentaskan kemiskinan di Desa Giri Mulyo. Komunitas, 10(2), 93-106.

Witro, D., Putri, L.A., & Oviensy, V. (2019). Kontribusi media sosial terhadap produktivitas karyawan generasi milenial PT Perkebunan Nusantara VI Kayu Aro. Jurnal Ekonomi & Bisnis, 18(2), 119-125.

Yuroh, F. (2015). Kajian aktivitas anggota kelompok dalam pengembangan lumbung pangan (studi kasus pada kelompok lumbung pangan Jambesari di Desa Sidaharja Kecamatan Pamarican Kabupaten Ciamis). Mimbar Agribisnis: Jurnal Pemikiran Masyarakat Ilmiah Berwawasan Agribisnis, 1(1), 37–44. https://doi.org/10.25157/ma.v1i1.30.

Mini-thesis/Thesis:

Andini, B.D. (2017). Pemetaan ketahanan pangan wilayah berdasarkan aspek akses pangan di Kabupaten Bantul. Skripsi. Yogyakarta: Universitas Muhammadiyah Yogyakarta.

Bahua, M.I. (2011b). Pemberdayaan masyarakat tani melalui penguatan kelembagaan lumbung pangan di Desa Huyula Kecamatan Mootilango Kabupaten Gorontalo. Tesis. Bogor: Institut Pertanian Bogor.

Mishbah, A. (2013). Studi komparatif lumbung pangan masyarakat desa dengan lumbung pangan swadaya dalam membangun ketahanan pangan di Kabupaten Karanganyar. Skripsi. Yogyakarta: Universitas Gadjah Mada.

Tias S., I.N.W. (2012). Manfaat ekonomi lumbung desa dan lumbung rumah tangga bagi petani (Kasus di Kecamatan Ambarawa Kabupaten Pringsewu dan Kecamatan Kota Agung Timur Kabupaten Tanggamus). Skripsi. Bandar Lampung: Universitas Lampung.

Utami, M.S.N. (2016). Aplikasi teknologi radiasi gamma (Radioisotop Co-60) untuk proses pengawetan buah. Skripsi. Semarang: Universitas Negeri Semarang.

Paper and Proceeding:

Prasmatiwi, F.E., Rosanti, N., & Listiana, I. (2013). Kajian cadangan pangan rumah tangga petani padi di Provinsi Lampung. Prosiding Seminar Nasional Sains & Teknologi V Satek & Indonesia Hijau. Universitas Lampung, Bandar Lampung.

Purnomo, D., Arif, M., & Indira H.M. (2018). Peran dan tingkat efisiensi lumbung pangan desa. Proceeding of the URECOL, The 7th University Research Colloquium, STIKES PKU Muhammadiyah Surakarta.

Report and Proposal:

Badan Tenaga Nuklir Nasional. (2016). Aplikasi teknik nuklir dalam pengawetan bahan pangan. Atomos: Media Informasi Ilmu Pengertahuan dan Teknologi Nuklir, Batan.

Rachmat, M., Rachman, B., Kustiari, R., Supriyati, Budi, G.S., Wahyuning, & Hidayat, D. (2010). Kajian sistem kelembagaan cadangan pangan masyarakat perdesaan untuk mengurangi 25% risiko kerawanan pangan. Proposal: Sinergi Penelitian dan Pengembangan Bidang Pertanian. Jakarta: Departemen Pertanian.

Others:

Databoks. (2020). Ketahanan pangan Indonesia semakin membaik. Retrieved October 28, 2020, from https://databoks.katadata.co.id/datapublish/2020/06/04/ketahanan-pangan- indonesia-semakinmembaik#:~:text=Ketahanan pangan Indonesia semakin membaik dari tahun ke tahun.,sebelumnya yang di posisi 65.

Santoso, S.P. (2006). Teknologi pengawetan bahan segar. Bahan Ajar Laboratorium Kimia Pangan. Malang: Universitas Widyagama.


Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.

Refbacks

  • There are currently no refbacks.