HAK KEKAYAAN INTELEKTUAL SEBAGAI JAMINAN KREDIT PERBANKAN (INTELLECTUAL PROPERTY AS BANKING CREDIT GUARANTEE)
Abstract
Intellectual Property Rights (IPR) basically have an economic value. Globally, the IPR can be used as a collateral to obtain a bank loan internationally. The arrangement of the new materials related to IPR as an object of credit guarantee already arranged in Article 16 Paragraph (3) Law No. 28 Year 2014 regarding Copyright and Article 108 Paragraph (1) Law No. 13 Year 2016 regarding the Patent. This new arrangement regarding the IPR assets as a collateral of bank loan indirectly can be a motivation for the creators, inventors to be more productive in order to create new inventions. This also mean that state appreciate the inventors for their creation. Unfortunately, although its already regulated in legal act the implementation still having some obstacles. The limited protection periods of the IPR’s ownership, the lack of concepts of due diligence, the IPR’s assets appraisal, and the IPR’s appraisal institution and the absence of the juridical support in form of regulation related to the IPR as collateral and the revision of the Bank Indonesia Regulation No. 9/6/PBI/2007 concering the bank credit collateral can be consider as the major factors why bank cannot accepted the IPR assets as an object of bank credit guarantee. In order to implemented the renewal concepts, its required firm juridical support and detailed regulation about the IPR’s assets as an object of bank credit guarantaee, and the existance of the IPR’s apparaisal institution in Indonesia.
ABSTRAK
Hak Kekayaan Intelektual (HKI) pada dasarnya mempunyai nilai ekonomis. Dengan adanya perkembangan masyarakat global, HKI dapat dijadikan agunan untuk mendapatkan kredit perbankan secara internasional. Pengaturan materi baru terkait HKI sebagai objek jaminan kredit sebagaimana telah diatur di dalam Pasal 16 ayat (3) UU No. 28 Tahun 2014 tentang Hak Cipta dan Pasal 108 ayat (1) UU No. 13 Tahun 2016 tentang Paten secara tidak langsung menjadi landasan motivasi bagi para kreator, pencipta, inventor untuk lebih produktif dalam menciptakan karya-karya baru. Ini berarti juga menjadi dasar adanya pengakuan dan pelindungan bahwa negara menghargai karya mereka. Meskipun sudah dinyatakan tegas dalam peraturan perundangundangan namun pemberlakuan tersebut masih mengalami kendala. Jangka waktu pelindungan HKI yang terbatas, belum adanya konsep yang jelas terkait due diligence, penilaian aset HKI, dan lembaga appraisal HKI di Indonesia, serta belum adanya dukungan yuridis baik dalam bentuk peraturan terkait aset HKI sebagai objek jaminan kredit perbankan maupun revisi mengenai Peraturan Bank Indonesia (PBI) No. 9/6/PBI/2007 tentang Penilaian Kualitas Aktiva Bank Umum terkait agunan kredit menjadi salah satu faktor utama mengapa pihak bank belum dapat menerima HKI sebagai objek jaminan kredit perbankan. Untuk mewujudkan konsep pembaharuan tersebut, diperlukan dukungan yuridis yang tegas dan detail terkait aset HKI sebagai objek jaminan kredit perbankan, sosialisasi secara menyeluruh, serta adanya lembaga appraisal HKI di Indonesia.
Keywords
Full Text:
PDFReferences
Jurnal
Andrew, Christine and friends. “SFAS 141 (R): Global Convergence and Massive Changes In M&A Accounting”. Journal of Business & Economics Research. Vol. 7 No. 4, April 2009.
Emrizon, Joni. “Kode Etik dan Permasalahan Hukum Jasa Penilai Dalam Kegiatan Bisnis di Indonesia”. Jurnal Manajemen dan Bisnis Sriwijaya. Vol. 3, No. 5, Juni 2005.
F. Najoan, Rio. “Kajian Hukum tentang Hak Cipta Sebagai Objek Jaminan Fidusia”. Jurnal Lex et Societatis. Vol. IV, No. 7, Juli 2016.
Fanny Kusumaningtyas, Rindia. “Perkembangan Hukum Jaminan Fidusia Berkaitan dengan Hak Cipta”. Jurnal Hukum Pandecta. Vol. 11, No.1, Juni 2016.
Junaidi, Ahmad dan Muhammad Joni. “Pemanfaatan Sertfikat HKI Sebagai Collateral Kredit”. Jurnal SMECDA. Vol. 6, No. 1, September 2011.
Mulyani, Sri. “Pengembangan Hak Kekayaan Intelektual Sebagai Collateral (Agunan) Untuk Mendapatkan Kredit Perbankan di Indonesia”. Jurnal Dinamika Hukum. Vol. 12, No. 3, September 2012.
Irawaty. “Perkembangan dan Prespektif Yuridis Rahasia Dagang Sebagai Benda Jaminan Kredit. Tesis, Universitas Indonesia, Juli 2008, lib.ui.ac.id/file?file=digital/2016- 9/20269729-T37441-Irawaty.pdf, diakses tanggal 14 Februari 2017.
Sarjana, I Made. dkk, “Menguji Asas Droit de Suite Dalam Jaminan Fidusia”. Jurnal Magister Hukum Udayana. Vol. 4, No. 3, September 2015.
Sudjana. “Hak Cipta Sebagai Jaminan Kebendaan Bergerak Dikaitkan dengan Pengembangan Objek Fidusia”. Jurnal Mimbar Hukum. Vol. 24, No. 3, Oktober 2012.
Susilowardani. “Optimalisasi Nilai Ekonomi Hak Merek Menjadi Agunan Kredit di Bank (Kajian Kritis Peraturan Perundangundangan di Bidang Hak Kekayaan Intelektual, Perbankan, dan Fidusia)”. Jurnal Repertorium. Vol. I, No.1, 2014.
Wawointana, Riedel.“Manfaat Jaminan Fidusia Dalam Pelaksanaan Perjanjian Kredit Bank”. Jurnal Lex Privatum. Vol. I, No. 3, Juli 2013.
Yuris Azmi, Muhammad. “Hak Cipta Sebagai Jaminan Fidusia Ditinjau Dari UndangUndang Nomor 28 Tahun 2014 tentang Hak Cipta dan Undang-Undang No. 42 Tahun 1999 tentang Jaminan Fidusia”. Jurnal Privat Law. Vol. IV, No. 1, Januari 2016.
Buku
Bahsan, M. Hukum Jaminan dan Jaminan Kredit Perbankan Indonesia. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 2008.
HS, Salim. Perkembangan Hukum Jaminan di Indonesia. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 2008.
Kamelo, Tan. Hukum Jaminan Fidusia Suatu Kebutuhan Yang Didambakan: Sejarah, Perkembangannya, dan Pelaksanaannya dalam Praktik Bank dan Pengadilan. Bandung: Penerbit PT. Alumni, 2004.
Mertokusumo, Sudikno. Mengenal Hukum Suatu Pengantar. Yogyakarta: Liberty, 1999.
Raharjo, Satjipto. Ilmu Hukum. Bandung: PT. Citra Aditya Bakti, 2000.
Rahmatullah, Indra. Aset Hak Kekayaan Intelektual Sebagai Jaminan Dalam Perbankan. Yogyakarta: Penerbit Deepublish, 2015.
Roisah, Kholis. Konsep Hukum Hak Kekayaan Intelektual HKI: Sejarah, Pengertian dan Filosofi Pengakuan HKI dari Masa ke Masa. Malang: Setara Press, 2015.
Sri Hadiarianti, Venantia. Memahami Hak Kekayaan Intelektual. Jakarta: Universitas AtmaJaya, 2010.
Tanya, Bernard L. Dkk. Teori Hukum Strategi Tertib Manusia Lintas Ruang dan Generasi. Yogyakarta: Genta Publishing, 2010.
Usman, Rachmadi. Hukum Hak Atas Kekayaan Intelektual. Bandung: Alumni, 2003.
Pustaka dalam Jaringan
AIPPI, “Using IP As Collateral in Thailand”, https://aippi.org/no-show/using-ip-ascollateral-in-thailand/, diakses tanggal 24 Mei 2017.
“Asia IP, Singapore Launched IP Manegement and Value Lab”, 5 September 2014, http://www. asiaiplaw.com/search/ article/1952, diakses tanggal 3 Maret 2017.
Danish Patent and Trandemark Office. “IP Evaluation”. http://www.ip-tradeportal. com/valuation/ip-evaluation.aspx, diakses tanggal 8 Maret 2017.
Direktorat Jenderal Hak Kekayaan Intelektual. ”Struktur Organisasi”, http://laman.dgip. go.id/tentang-kami/struktur-organisasidjki, diakses tanggal 8 Maret 2017.
Flingor, Paul and David Orozco. “Intangible Assets & Intellectual Property Valuation: A Multidisciplinary Perspective”. www. wipo.int/ sme/en/documents/ip_valuation_ fulltext.html, diakses Kamis 2 Maret 2017.
Hidayati, Endar. 29 Agustus 2014. “Komersialisasi Hak Kekayaan Intelektual (HKI) Melalui Lisensi”.eprints.uny. ac.id/20713/1/LISENSI%20DAN%20 KOMERSIALISASI%20HKI.pdf, diakses tanggal 14 Februari 2017.
Intellectual Property Office of Singapore, https:// www.ipos.gov.sg/AboutUs/Organisation Structure.aspx, diakses tanggal 3 Maret 2017.
Intellectual Property Office of Singapore, “Intellectual Property Financing Scheme Information Sheet”, https://www.ipos.gov.sg/ Portals/0/SCOPE%20IP/IPFSInformation Sheetv21July 2016.pdf, diakses tanggal 23 Mei 2017.
IPOS: The Intellectual Property Office of Singapore. https://www.ipos.gov.sg/. diakses tanggal 26 Februari 2017.
Kantor Pelayanan Jasa Publik. “Pengertian Penilaian Aset”. 2 Februari 2015, http://www. kjpptrisanti.com/index.php?option=com_ c o n t e n t & v i e w = a r t i c l e & i d = 5 0 % 3 Apenilaian-aset&catid=31%3Aumumjasa-dan-pelayanan&limitstart=2, diakses tanggal 2 Maret 2017.
KIPO: Korean Intellectual Property Office, http:// www.kipo.go.kr/kpo/user.tdf?a=user. english.html.HtmlApp&c=91010& catmenu=ek 02_03_03, diakses tanggal 8 Maret 2017.
KJPP, ”Good Valuer”, http://www.goodvaluer. com/kantor-jasa-penilai-publik-kjpp/, diakses tanggal 13 Maret 2017.
KJPP, ”Jasa Appraisal/Penilaian”, http://www. kjpp-akr.co.id/layanan/jasa-penilaian, diakses tanggal 10 Maret 2017.
Koran Sindo, ”Hak Paten Diusulkan Jadi Jaminan Bank”, 7 November 2016, http://economy.okezone.com/ read/2016/11/07/320/1534641/hak-patendiusulkan-jadi-jaminan-bank, diakses tanggal 3 Maret 2017.
MAPPI, ”Profil MAPPI”, http://www.mappi. or.id/static-291-profil.html, diakses tanggal 13 Maret 2017.
Silalahi, Anita. 12 April 2013. “Komentas Pasal 9 Uniform Commercial Code (UCC)”. https://anitasilalahi.wordpress.com/tag/ interesting-topic/. diakses tanggal 14 Februari 2017.
“The Brand Finance Report on Malaysia’s Intangible Assets and Brand”. November 2015. http://www.marketingmagazine.com. my/images/docs/Top%2050%20Report.pdf, diakses tanggal 14 Februari 2017.
UNICITRAL. 2011.“Unicitral Legislative Guide on Secured Transactions Supplement on Security Rights in Intellectual Property”. https://www.uncitral.org/pdf/english/texts/ security-lg/e/10-57126_Ebook_Suppl_SR_ IP.pdf. diakses tanggal18 Januari 2017.
Weizhen, Tan.Todayonline. 9 April 2014. “Bussiness Singapore Firms can Now Use IP Assets Collateral Bank Loan”. http://www. todayonline.com/business/singapore-firmscan-now-use-ip-assets-collateral-bankloans, diakses tanggal 14 Februari 2017.
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.
Refbacks
- There are currently no refbacks.