ANALISIS DAYA SAING KOMODITAS PERTANIAN DAN BAHAN PANGAN INDONESIA DI PASAR KAMBOJA, LAOS, MYANMAR, DAN VIETNAM (COMPETITIVENESS ANALYSIS OF INDONESIAN AGRI-FOOD PRODUCTS IN THE CAMBODIA, LAOS, MYANMAR, AND VIETNAM MARKET)

Iwan Hermawan
| Abstract views: 659 | views: 203

Abstract

The improvements of Cambodians, Laos, Myanmar, and Vietnam (CLMV) economic have opened opportunities for expanding Indonesian non-oil and gas export market. However, the development of agri-food production is still faced with the issue of economies of scale limited, reduction of government intervention, and climate change risks. Responding to this condition, the purpose is to analyze the competitive advantages and disadvantages of Indonesia’s agri-food products on CLMV market through trading activities. Relative Trade Advantage (RTA) index approach is applied to assess the competitiveness. Required secondary data provided by Comtrade, World Integrated Trade Solution, International Monetary Fund, National Bureau of Statistics, Bank Indonesia, Indonesia Investment Coordinating Board, and Ministry of Agriculture. While the analysis period covers time series data from year 2001-2016. The subject of trade commodities based on international nomenclature for the classification of products Harmonized Sections (HS) 2012 in two digits. Agricultural products belong in HS 01-24, which for agricultural commodities is in HS 01-15 and foodstuffs is in HS 16-24. The results revealed that export of Indonesia’s agri-food products on CLMV market grew higher during 2001-2016 period compared to imports. Through RTA index, it is known that most of Indonesia’s agri-food products have the revealed trade advantages while others do not have revealed trade advantages on CLMV market. CLMV’s huge market potential remains wide open and this should be able
to be utilized by improving its competitiveness of agri-food products, determining which agri-food products to prioritize developed.

Abstrak

Perubahan positif dari ekonomi negara Cambodia, Laos, Myanmar, dan Vietnam (CLMV) membuka peluang bagi Indonesia untuk memperluas pasar ekspor nonmigasnya. Namun perkembangan produksi komoditas pertanian dan bahan pangan justru masih dihadapkan pada isu skala ekonomi usaha terbatas, penurunan bantuan pemerintah hingga risiko perubahan iklim. Resultan kondisi ini akan memengaruhi daya saing komoditas pertanian dan bahan pangan Indonesia di pasar CLMV. Untuk itu, tujuan penelitian ini adalah menganalisis daya saing komoditas pertanian dan bahan pangan Indonesia di pasar CLMV melalui aktivitas perdagangan. Pendekatan penelitian menggunakan indeks Relative Trade Advantage (RTA). Sedangkan data sekunder bersumber dari Comtrade, World Integrated Trade Solution, International Monetary Fund, Badan Pusat Statistik, Bank Indonesia, Badan Koordinasi Penanaman Modal, dan Kementerian Pertanian. Periode analisis data mencakup rentang tahun 2001-2016 dengan pertimbangan tertentu. Subjek komoditas perdagangan yang dianalisis menggunakan Harmonized Sections (HS) tahun 2012 dua digit, yaitu HS 01-24 sebagai kelompok komoditas pertanian dan bahan pangan. Secara umum hasil analisis menunjukkan bahwa ekspor komoditas pangan dan bahan pangan Indonesia di pasar CLMV tumbuh lebih tinggi selama periode tahun 2001-2016 jika dibandingkan dengan pertumbuhan impornya. Lebih lanjut dari hasil perhitungan dengan menggunakan indeks RTA memberikan gambaran di mana sebagian besar dari komoditas pertanian dan bahan pangan Indonesia di pasar CLMV memiliki keunggulan perdagangan dan sebagian lainnya tidak memiliki keunggulan tersebut. Potensi pasar CLMV yang besar harus dapat dimanfaatkan oleh Indonesia dengan meningkatkan daya saing komoditas pertanian dan bahan pangan, termasuk menentukan komoditas pertanian dan bahan pangan yang menjadi prioritasnya.

Keywords

agri-food products: CLMV: competitiveness: RTA index; komoditas pertanian; bahan pangan; daya saing; indeks RTA

Full Text:

PDF

References

Buku:

Dunn, R. M. and Mutti, J. H. (2004). International Economics, Sixth edition. London: Routledge.

Mankiw, G. N. (2003). Macroeconomics. Fifth edition.

New York: Worth Publishers.

Jurnal, Prosiding, dan Working Paper:

Amaliah, S. dan Fahmi, I. (2007). Faktor-faktor yang Memengaruhi Impor Susu Indonesia. Jurnal Manajemen dan Agribisnis, 4(2), hal. 91-92.

Azahari, D. H. dan Hadiutomo, K. (2014). Analisis Keunggulan Komparatif Beras Indonesia. Analisis Kebijakan Pertanian, 11(1), hal. 61-73.

Bergin, P. R. and Corsetti, G. (2013). International Competitiveness and Monetary Policy: Strategic Policy and Coordination with A Production Relocation Externality. NBER Working Paper Series 19356, pp. 1-29.

Bezić, H., Cerović, L., and Galović, T. (2011). Changes in the Competitive Advantages of Croatia’s Manufacturing Industry. Zb. rad. Ekon. fak. Rij. Vol. 29, Sv. 2, pp. 465-487.

Cimpoies, L. (2016). An Analysis of Moldova’s Agri- Food Products Competitiveness on the EU Market. 5th International Conference “Agriculture for Life, Life for Agriculture”. Agriculture and Agricultural Science Procedia, Vol. 10, pp. 532- 538.

Djulius, H. dan Nurdiansyah, Y. (2014). Keseimbangan Jangka Pendek dan Jangka Panjang Nilai Tukar Rupiah terhadap Dollar Amerika. Trikonomika, 13(1), hal. 13-20.

Doll, R. J. (1958). Some Implications of Monetary Policy on Agriculture. Journal of Farm Economics, 40(1), pp. 21-29.

Dradjat, B., Agustian, A. dan Supriatna, A. (2007). Ekspor dan Daya Saing Kopi Biji Indonesia di Pasar Internasional: Implikasi Strategis Bagi Pengembangan Kopi Biji Organik. Pelita Perkebunan, 23(2), hal. 159-179.

Ehinomen, C. and Charles, A. C. (2012). The Impact of Monetary Policy on Agricultural Development In Nigeria (1970-2010). Journal of Humanities and Social Science, 5(5), pp. 13-25.

Hermawan, I. (2015). Daya Saing Rempah Indonesia di Pasar ASEAN Periode Pra dan Pasca Krisis Ekonomi Global. Buletin Ilmiah Litbang Perdagangan, 9(2), hal. 153-178.

Isogai, T., Morishita, H., and Rüffer, R. (2002). Analysis of Intra- and Inter-Regional Trade in East Asia: Comparative Advantage Structures and Dynamic Interdependency in Trade Flows. International Department Working Paper Series 02-E-1. International Department Bank of Japan, pp. 1-70.

Karaalp, H. S., and Yilmaz, N. D. (2012). Assessment of Trends in the Comparative Advantage and Competitiveness of the Turkish Textile and Clothing Industry in the Enlarged EU Market. FIBRES & TEXTILES in Eastern Europe, Vol. 20, No. 3(92), pp. 8-11.

Kustiari, R., Priyanti, A. dan Erwidodo. (2007). Kebijakan Impor Susu: Melindungi Peternak dan Konsumen. Prosiding Semiloka Nasional “Prospek Industri Sapi Perah Menuju Perdagangan Bebas-2020”, hal. 484-490.

Kusuma, R. L. dan Firdaus, M. (2015). Daya Saing dan Faktor yang Memengaruhi Volume Ekspor Sayuran Indonesia terhadap Negara Tujuan Utama. Jurnal Manajemen & Agribisnis, 12(3), hal. 226-236.

Lastina, N. L. M. A. D. dan Setiawina, N. D. (2014). Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Impor Kentang di Indonesia Tahun 2005-2012. E-Jurnal Ekonomi Pembangunan Universitas Udayana, 4(1), hal. 50-56.

Liesner, H. H. (1958). The European Common Market and British Industry. The Economic Journal, 68(270), pp. 302-316.

Muslim, A. (2014). Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Nilai Impor Kedelai Indonesia. Buletin Ilmiah Litbang Perdagangan, 8(1), hal. 117-138.

Nicita, A. (2013). Exchange Rates, International Trade and Trade Policies. Policy Issues in International Trade and Commodities Study Series No. 56, United Nations Conference on Trade and Development, Geneva, pp. 1-22.

Orden, D. (2002). Exchange Rate Effects on Agricultural Trade. Journal of Agricultural and Applied Economics, 34(2), pp. 303-312.

Prafajarika, S. W., Yulianto, E., dan Wilopo. (2016). Pengaruh Nilai Tukar, Harga Dalam Negeri dan Harga Internasional terhadap Volume Impor Daging Sapi Indonesia. Jurnal Administrasi Bisnis, 34(1), hal. 65-72.

Rillo, A. D. and Sombilla, M. A. (2015). Enhancing Agricultural Productivity of CLMV Countries: Challenges and Agenda for Reforms. ADBI Working Paper 542, Asian Development Bank Institute, Tokyo.

Soviandre, E., Musadieq, M. A., dan Fanani, D. (2014). Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Volume Ekspor Kopi dari Indonesia ke Amerika Serikat (Studi pada Volume Ekspor Kopi Periode Tahun 2010-2012). Jurnal Administrasi Bisnis, 14(2), hal. 1-8.

Suprihatini, R. (2005). Daya Saing Ekspor Teh Indonesia di Pasar Teh Dunia. Jurnal Agro Ekonomi, 23(1), hal. 1-29.

Van der Merwe, J. D., Cloete, P. C., Van Schalkwyk, H. D., and Kleynhans, E. P. J. (2017). The Competitive Status of the South African Wheat Industry. ERSA Working Paper 676, Economic Research Southern Africa, South Africa, pp. 1-17.

Vollrath, T. L. (1991). A Theoretical Evaluation of Alternative Trade Intensity Measures of Revealed Comparative Advantage. Weltwirtschaftliches Archiv, Bd. 127, H. 2, pp. 265-280.

Zakariyah, Mochamad Y., Anindita, R., dan Baladina, N. (2014). Analisis Daya Saing Teh Indonesia di Pasar Internasional. Agrimeta, 4(8), hal. 29-37.

Zuhdi, F. dan Suharno. (2015). Analisis Daya Saing Ekspor Kopi Indonesia dan Vietnam di Pasar ASEAN 5. Habitat, 26(3), hal. 152-162.

Laporan:

Kementerian Perdagangan. (2009). “Kajian Dinamika dan Proyeksi Ekspor Indonesia ke Beberapa Negara Mitra Dagang Utama”. Jakarta: Puslitbang Perdagangan Luar Negeri, Kementerian Perdagangan.

Makalah:

Bojnec, S. and Fertő, I. (2007). “Comparative Advantages in Agro-Food Trade of Hungary, Croatia and Slovenia with the European Union”. Discussion Paper No. 106 2007. Leibniz Institute of Agricultural Development in Central and Eastern Europe. IAMO Forum 2007 “Sustainable Rural Development: What is the Role of the Agri- food Sector”, Halle (Saale), June 27-29.

Kliesen, K. L. and Poole, W. (2000). “Agriculture Outcomes and Monetary Policy Actions: Kissin’ Cousins?”. Agriculture 2000: Issues and Alternatives, ASU Convention Center, Jonesboro, Arkansas, February 16th, pp. 1-12.

Levkovych, I. and Hockmann, H. (2007). “Transition and Foreign Trade: The Case of the Ukrainian Agri-food Sector”. 104th EAAE Seminar Agricultural Economics and Transition: “What was Expected, What We Observed, The Lessons Learned”. Corvinus University of Budapest, Budapest, September 6-8.

Pavličková, V. and Urbanovičová, M. (no year). “Does Monetary Policy Affect Competitiveness of The Slovak Republic?”. Article, (http://www.slu.cz/ opf/cz/informace/acta-academica-karviniensia/ casopisy-aak/aak-rocnik-2013/docs-3-2013/Pavlickova_Urbanovicova.pdf, diakses 20 Agustus 2017), pp. 157-166.

Artikel dalam Website:

Ariyanti, F. (2016). 5 Negara Pemasok Beras Terbesar ke RI, (Online), (http://bisnis.liputan6. com/ read/2449048/5-negara-pemasok-beras- terbesar-ke-ri, diakses 26 Juli 2017).

Nugroho, F. E. (2016). Bulog Impor 1.500 Ton Bibit Bawang dari Vietnam dan Filipina, (Online (http://bisnis.liputan6.com/read/2579528/ bulog-impor-1500-ton-bibit-bawang-dari- vietnam-dan-filipina, diakses 18 Agustus 2017).

Pujiastuti, L. (2015). RI Masih Impor Benih Padi Hibrida dari China dan Filipina, (Online), (http://finance. detik.com/berita-ekonomi-bisnis/2933467/ri- masih-impor-benih-padi-hibrida-dari-china-dan- filipina, diakses 18 Agustus 2017).

Ramdan, D. M. dan Pertiwi, D. R. (2016). Alat Mesin Pertanian Indonesia Masih Andalkan Produk Impor, (Online), (http://www.tribunnews. com/bisnis/2016/11/22/alat-mesin-pertanian- indonesia-masih-andalkan-produk-impor, diakses 18 Agustus 2017).

Rochmi, M. N. (2016). Standardisasi Upah Buruh ASEAN, Negara Mana yang Untung?, (Online), (https://beritagar.id/artikel/berita/standarisasi- upah-buruh-asean-negara-mana-yang-untung, diakses 17 Juli 2017).

Copyright (c) 2020 Kajian
Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.

Refbacks

  • There are currently no refbacks.