ASPEK POLITIK PEMERINTAHAN DARI RENCANA PEMINDAHAN IBUKOTA NEGARA RI

Prayudi Prayudi
| Abstract views: 0 | views: 0

Abstract

The planning of state capital move or IKN's has long history notes for the Republic of Indonesia, even before or after 1945. The Jokowi administration's after the last elections of 2019, showed ideas to move capital stronger confirm and has appointed the State Ministry of Development Planning as an institution that coordinates the map of planning steps to realize state capital transfers. Although in years of the 2020s, the Jokowi-Ma'ruf Amien government has already made decisions to postpone the transfer of capital an idea realizations as an impact of global disaster the pandemic of Covid 19 exposure, the plan of capital transfers still considered important as the basis to develop further Indonesia's region in the future. There is an aspect of governance that is strategically related to the state capital transfer plan. It can not be separated each one another for success to achieve their goals. The governance aspect of the IKN's contain substances where related earlier: the separation center of Government and business, as a symbol of national identity, and political parties map. By using the concept of entrepreneurial governments and governability, these articles indicate that capital transfers need to manifest in the clear frameworks in their every stage. The fundamental point from that framework is about the necessity of transition periods move from Jakarta city capital to the region of the IKN area of East Kalimantan. Here need a kind of strong leadership, though, as a level of City Managers in the Authority Body of IKN's. The needs of such leadership for the Authority Body thereby are their task assignment and authority will face off not only with the technical matters city management but also with the political organizations of parties and business communities who are strong linkages ownership.


Abstrak

Rencana Pemindahan Ibukota Negara (IKN) memiliki catatan sejarah yang panjang bagi Republik Indonesia, bahkan baik sebelum kemerdekaan maupun sesudah kemerdekaan RI tahun 1945. Pemerintahan Jokowi setelah Pemilu 2019 lalu menunjukkan gagasan untuk memindahkan Ibukota semakin kuat ditegaskan dan telah menunjuk Kementerian Negara PPN/Bappenas sebagai lembaga yang mengkoordinasikan peta perencanaan langkah untuk realisasi pemindahan Ibukota Negara. Meskipun ditahun 2020, Pemerintah Jokowi-Ma’ruf Amien sudah mengambil keputusan untuk menunda realisasi gagasan pemindahan Ibukota Negara sebagai akibat terpaan bencana global pandemi Covid 19, tetapi rencana IKN masih dipandang penting sebagai basis pengembangan kewilayahan Indonesia dimasa depan. Terdapat aspek politik pemerintahan yang strategis terkait rencana pemindahan IKN yang satu sama lain tidak dapat dipisahkan satu sama lain guna keberhasilan tujuan yang ingin dicapainya. Aspek politik pemerintahan rencana IKN memiliki muatan substansi yang saling terkait tadi yaitu: pemisahan pusat pemerintahan dan bisnis, sebagai simbol identitas nasional, dan peta politik kepartaian. Penelitian ini dengan menggunakan konsep tentang pemerintahan wirausaha dan kapasitas politik memerintah menemukan indikasi bahwa rencana IKN perlu diwujudkan dalam kerangka yang jelas di setiap tahapannnya. Point mendasar dari kerangka tadi adalah mengenai keperluan periode transisi dari pemindahan Ibukota di Jakarta ketika dipindahkan di areal IKN kawasan Kalimantan Timur. Di sini membutuhkan semacam kepemimpinan politik yang kuat sekalipun level City Manager dalam Badan Otorita IKN. Kebutuhan kepemimpinan bagi Badan Otorita demikian mengingat tugas-tugas dan kewenangan mengelola IKN akan berhadapan tidak saja dengan soal-soal teknis pengelolaan kota, tetapi juga akan berhadapan dengan kepentingan politik organisasi politik kepartaian dan para pebisnis yang memiliki jaringan kuat.

Keywords

the state capital; the political governance aspects; center of governance; East Kalimantan; the plan of state capital transfers; ibukota negara; aspek politik pemerintahan; pusat pemerintahan; Kalimatan Timur; rencana pemindahan ibukota negara

Full Text:

PDF

References

Buku

Aloy, Aloysius. (2019). Semangat Dayak: Catatan Perjuangan Politik, Jakarta: Penerbit Kompas.

Chaniago, Adrianof; Yustika, Ahmad Erani; Siregar, M. Jehansyah & Mutasya, Tata. (tanpa tahun). Pemindahan Ibukota ke Kalimantan: Lorong Keluar Dari Berbagai Paradoks Pembangunan, Menuju Indonesia Yang Tertata, Jakarta: Tim Visi Indonesia 2033.

Crouch, Harold. (2010). Political Reform in Indonesia After Soeharto, Singapore: Institute of Southeast Asia Studies (ISEAS).

Denzin, Norman K., et.al. (2009). Hand Book of Qualitative Research, Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Emzir. (2014). Metodologi Penelitian Kualitatif: Analisis Data, Depok: Rajawali Press.

Hadiz, Vedi R. (2011). Localising Power in Post Authoritarian Indonesia, Singapore: Stanford University Press & Institute of Southeast Asian Studies.

Hamidi. (2008). Metode Penelitian Kualitatif: Pendekatan Praktis Penulisan Proposal dan Laporan Penelitian, Malang: Universitas Muhammadiyah Malang (UMM).

Osborne, David, et.al. (1993). Reinventing Government: How The Entrepreneurial Spirit Is Transforming The Public Sector, New York: Penguin.

Indroyono, Puthut, et al. (2019). Mengukur Demokrasi Ekonomi Indonesia: Serial 2 Kasus Kabupaten Penajam Paser Utara (Kalimantan Timur) dan Bantul (Yogyakarta), Yogyakarta: Gajah Mada University Press.

Sutiyoso. (2007). Megapolitan: Pemikiran tentang Strategi Pengembangan Kawasan Terpadu dan Terintegrasi Jakarta, Bogor, Depok, Tanggerang, Bekasi, dan Cianjur, Jakarta: Penerbit PT Elex Media Komputindo Kelompok Gramedia.

Sanusi, Anwar, et.al. (2019). Governansi Nusantara: Jejak Kosmopolitanisme dalam Sejarah Kepemerintahan di Indonesia, Depok: LP3ES.

Syamtasiyah Ahyat, Ita. (2013). Kesultanan Kutai 1825-1910: Perubahan Politik dan Ekonomi Akibat Penetrasi Kekuasaan Belanda, Jakarta: Penerbit Serat Alam Media.

Taufik, Mohammad. (2010). Politik Etnis di Kalimantan Timur, Yogyakarta: Penerbit Bimotry.

Tirtosudarmo, Riwanto. (2013). From Colonization to Nation State: The Political Demography of Indonesia, Jakarta: LIPI Press.

Vincent, Andrew. (1997). Political Theory: Tradition & Diversity, Cambridge: Cambridge University.

Wasistiono, Sadu et.al. (2017). Politik Desentralisasi Di Indonesia, Sumedang: IPDN Press.

Media Massa Cetak

Hasiman, Ferdy. (2019). Ibu Kota vs. Bisnis Elit Kaltim, Kompas, 27 September.

Joni, Muhammad. (2019). Rujukan Konstitusi untuk Ibu kota Negara, Bisnis Indonesia, 3 Oktober.

Mahar, Muhammad Ikhsan dan Susilo, Nina. (2019). Omnibus Law Opsi Regulasi Ibukota Baru, Kompas, 30 November.

Wongkaren ,Turro S. (2019). Roma Bukan Dibangun Sehari, Kompas, 16 September.

Disertasi

Magenda, Burhan. (1991). East Kalimantan: The Decline of a Commercial Aristocracy, Monograph Series (Publication no. 70), New York: Cornel University, Itacha.

Jurnal

Cahyono, Heru. (2013). Rasionalitas Tuntutan Provinsi Kalimantan Timur Untuk Otonomi Khusus, Masyarakat Indonesia, LIPI, Volume 39, No. 1, Juni.

Ramses, Andy. (2009). Organisasi Pemerintah Provinsi DKI Jakarta Reformasi Birokrasi Yang Tertunda, Jurnal Ilmu Pemerintahan, Edisi: 30.

Situs Internet

CNNIndonesia. (2019). Bappenas Sebut Ibu kota Baru Akan Jadi Provinsi Sendiri, (online), (https://www.cnnindonesia.com/nasional/20191217102003-20-457612/bappenas-sebut-ibu-kota-baru-akan-jadi-provinsi-sendiri, diakses 26 Desember 2019)

Febriyanto, Fajar. (2019). Pansus Serahkan Kajian Pemindahan Ibukota ke Pimpinan DPR, (online), (https://bisnis.tempo.co/read/1254019/pansus-serahkan-kajian-pemindahan-ibu-kota-ke-pimpinan-dpr, diakses 16 September 2020)

Kusuma, Hendra. (2020). Program Pemindahan Ibukota Ditunda: Ini Alasannya, (online), (https://finance.detik.com/berita-ekonomi-bisnis/d-5164181/program-pemindahan-ibu-kota-ditunda-ini-alasannya, diakses 10 September 2020)

Sihombing, Rolando Fransiscus. (2020). Anggota Komisi II ke Tito: Kenapa Pemindahan Ibu Kota Dipimpin Bappenas, (online), (https://news.detik.com/berita/d-4869075/anggota-komisi-ii-ke-tito-kenapa-pemindahan-ibu-kota-dipimpin-bappenas, diakses 22 Januari 2020)

Makalah

Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas). (2019). Kajian Konsolidasi Penentuan Lokasi Pemindahan Ibu Kota Negara”, Jakarta: Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/Badan Perencanaan Pembangunan Nasional.

Mu’ta’ali, Lutfi. (2017). Mengapa dan Kemana Ibukota RI Harus Pindah, makalah, disampaikan dalam Seminar Fakultas Geografi UGM dengan Topik Pemindahan Ibu Kota Yogyakarta, 30 Agustus.

Rujukan Lainnya

Catatan dari dialog antara Tim Polhankam Lugri Badan Keahlian Sekretariat Jenderal DPR RI dengan jajaran pemerintahan Provinsi Kaltim, Samarinda, 7 November 2019.

Laporan Pansus DPR RI tentang Pemindahan Ibukota Negara Republik Indonesia, 30 September 2020.

Copyright (c) 2023 Kajian
Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.

Refbacks

  • There are currently no refbacks.