PERAN KAPITAL DAN GAGALNYA KONSOLIDASI DEMOKRATIS INDONESIA: PENDEKATAN EKONOMI POLITIK

Poltak Partogi Nainggolan
| Abstract views: 602 | views: 4431

Abstract

Kegagalan dalam memiliki pemahaman yang lebih baik terhadap prospek demokratisasi di Indonesia telah dipertanyakan dalam tulisan ini. Dengan menggunakan pendekatan ekonomi-politik, penulis mempresentasikan sebuah analisis kritis mengenai perkembangan politik di Indonesia pasca-Soeharto. Penulis mengritik para institusionalis, khususnya Indonesianis, yang mempertahankan cara pandang mereka dalam memahami Indonesia. Dibandingkan dengan institusionalisme, pendekatan ekonomi politik, menurut penulis, lebih menolong dalam memberikan penjelasan yang lebih baik mengapa modal atau politik uang semakin dominan mengontrol perkembangan politik Indonesia pasca-1998, sehingga telah menyebabkan kegagalannya dalam mewujudkan konsolidasi demokratis dalam beberapa tahun sesudahnya. Penulis mengemukakan mengenai pentingnya sebuah solusi sosialis atas praktek demokrasi liberal Barat dan model pembangunan kapitalisnya, serta neo-feodalisme, neo-liberalisme, dan bentuk-bentuk baru oligarki yang muncul di negara demokrasi baru seperti Indonesia. Dengan demikian, solusi terhadap permasalahan sistem politik dan kekuasaan di Indonesia tidak lagi bersifat institusional di permukaan, namun efektif menjawab akar permasalahannya.

Keywords

konsolidasi demokratis; politik Indonesia; peran kapital; dominasi modal; politik uang; perwakilan politik; institusionalisme; ekonomi politik; democratic consolidation; Indonesian politics; capital role; capital domination; money politics.

Full Text:

PDF

References

Buku

Acemoglu, Daren and James Robinson. Why Nations Fail: The Origins of Power, Prosperity, and Poverty. Paperback, Crown Business, 2013.

Ambardi, Kuskridho. Mengungkap Politik Kartel: Studi tentang Sistem Kepartaian di Indonesia Era Reformasi. Jakarta: Penerbit KPG, 2009.

Almond, Gabriel A. and G. Bingham Powell, Jr. Comparative Politics Today: A World View. New York: Harper Collins, 1992.

Apter, David E. Pengantar Analisa Politik. terj. Setiawan Abadi. Jakarta: LP3ES, 1985.

Baran, Paul A. The Political Economy of Development. Penguin Books, 1974.

__________. The Political Economy of Growth. Monthly Review Press; Penguin Books, 1972.

Bell, Daniel. The End of Ideology: On the Exhaustion of Political Ideas in the Fifthies. Harvard University Press, 1960.

Berstein, Henry (Ed.). Underdevelopment and Development, the Third World Today. Penguin Books, 1976.

Budiardjo, Miriam. Dasar-dasar Ilmu Politik. Jakarta: Gramedia, 2008.

Bunte, Marco and Andreas Ufen. Democratization in Post Suharto Indonesia. Oxon: Routledge, 2009.

Chalmers, Ian and Vedy R. Hadiz (Eds.), The Politics of Economic Development in Indonesia: Contending Perspectives. Routledge: London, 2005.

Dahl, Robert A. Modern Political Analysis. New Delhi: Prentice-Hall of India, 1978.

Easton, David. A System Analysis of Political Life. New York: John Wiley, 1965.

Feith, Herbert. The Decline of Constitutional Democracy in Indonesia. Equinox Publishing, 2006.

Feith, Herbert and Lance Castle. Indonesian Political Thinking 1945-1965. Ithaca: Cornel University Press, 1970.

Frank, Andre Gunder. Capitalism and Underdevelopment in Latin America. New York: Monthly Review Press, 1967.

Fukuyama, Francis. The End of History and the Last Man. New York: Free Press, 1992.

Hadiz, Vedy R. Dinamika kekuasaan: ekonomi politik Indonesia pasca-Soeharto. Jakarta: LP3ES, 2005.

__________. Workers and the State in New Order Indonesia. London: Rotledge, 1997.

Huntington, Samuel P. Political Order in Changing Society. Yale: Yale University Press, 1968.

Kunio, Yoshihara. The Rise of Ersatz Capitalism in South-east Asia. Manila: Ateneo de Manila University,1988.

Lijphart, Arend. Electoral Systems and Party System. Oxford: Oxford University Press, 1995.

__________.Patterns of Majoritarian and Consensus Government in Twenty-One Countries. New Haven: Yale University Press, 1984.

Linz, Juan J. and Alfred Stepan, Problemes of Democratic Transition and Consolidation: Southern Europe, South America, and Post-Communist Europe. Washington DC: John Hopkins University Press, 1996.

Linz, Juan and Arturo Velenzuela (Eds). The Failure of Presidential Democracy, Johns Hopkins University Press, 1994.

Macintyre, Andrew. Business and Politics in Indonesia, Syufney: Allen & Unwinn, 1991.

Mainwaring, Scott. Presidentialism, Multipartism, and Democracy: The

Difficult Combination, http://cps.sagepub. com, Comparative Political Studies, 26, 1993.

Manwaring, Scott and Matthew Soberg Shugart. Presidentialism and Democracy in Latin America. Cambridge: Cambridge University Press, 1997.

Merkel, Wolfgang et al, Defekte Demokratie, Band I: Theorie. Opladen: Leske & Budrich, 2003: 113-116.

Mietzner, Marcus and Edward Aspinall (eds.). Problems of Democratization in Indonesia. Singapore: ISEAS, 2010.

Rahardjo, M. Dawam.Esei-esei Ekonomi-Politik. Jakarta, LP3ES, 1985.

Robison, Richard. The Rise of Capital. Sydney. Allen & Unwinn, 1986.

Sen, Amartya. The Idea of Justice. UK: Allen Lane, 2009.

__________. Poverty and Famine. Oxford, UK: Oxford University Press, 1981.

Sherlock, Stephen. The Indonesian Parliament after Two Elections: What Has Really Changed? Canberra: CDI, 2007.

Tocqueville, Alexis de. Democracy in America, translated by Henry Reeve, 1840.

Wallerstein, Immanuel. World System Analysis. Durham, Duke University Press, 2004.

__________. Modern Worlds System. New York: Academic Press, 1976.

Winters, Jeffrey A. Oligarchy. Cammbridge: Cambridge University Press, 2011.

Jurnal/Disertasi/Hasil Riset/Makalah Emerson, Donald K. “Singapore and the “Asian Values” Debate.” Journal of Democracy, Volume 6, Number 4, October 1995: 95-105.

Hadiz, Vedy R. “The Rise of Capital and the Necessity of Political Economy.” Journal of Contemporary Asia, 05/2013; 43(2)/

Indonesia, 01/2013.

Hadiz, Vedy R. and Richard Robison,”The Political Economy of Oligarchy and the Reorganization of Power in Indonesia.” Indonesia, Vol. 96, October 2013: 35-58.

Haris, Syamsuddin.”Sistem Proporsional yang Disempurnakan bagi Pemilu 1999.” kertas kerja pada pada Dialog Nasional Agenda

Pemilu: Visi, Tantangan, dan Prospek, di UI, 20-21 Juli 1998.

Legowo, Tomy A. “Disparitas Hubungan Parlemen dan Aspirasi Rakyat.” kertas kerja, 2011.

__________.”Pemilihan Umum dan Perwakilan Politik.” Jurnal Jentera, Edisi 16, Tahun IV, April-Juni 2007.

Lev, Daniel S. “Political Parties in Indonesia.” Journal of Southeast Asian History. Singapore: March, 1967.

“Reformasi Sistem Perwakilan Politik di Indonesia.” makalah presentasi, laporan penelitian, Jakarta: Puskapol FISIP-UI, 2015.

Sanit, Arbi. “Pematangan Demokrasi dan Sistem Politik Indonesia.” makalah presentasi di Jurusan Ilmu Politik UNI, Jakarta: Puskapol UI, 2015.

Tanjung, Akbar. “Partai Golkar dalam Pergolakan Politik Era Reformasi:

Tantangan dan Respons.” disertasi doktoral, Yogyakarta: Pasca Sarjana fisipol UGM, 2009.

Ufen, Andreas. “Party systems, Critical Junctures, and Cleavages in Southeast Asia.” Asian Survey, Volume, 01, 2012, 52, No.3: 441-464.

__________. “From aliran to dealignment: political parties in post-Suharto Indonesia.” South East Asia Research, 16, 2008, No.1: 5-41.

Suratkabar/Portal

“Cahyo Usul Parpol Disantuni Rp. 1 Trilyun.” Detik.com, 11 Maret 2015, diakses pada 3 Juni 2015.

“Era Politik Populis di Asia Tenggara.” Kompas, 9 Juni 2015: 1.

”10 Masalah Pendanaan Parpol Versi ICW,” Kompas.com, 12 Maret 2015, diakses pada 3 Juni 2015.

ICW: Idealnya Bantuan untuk Parpol Dinaikkan 10 Kali Lipat.” Kompas online, 12 Maret 2015, diakses pada 3 Juni 2015.

Keliat, Makmur. “Pelembagaan Ekonomi-Poitik,” Kompas, 14 Maret 2016: 6.

Kompas, 10 Juni 2015: 1, 6-7.

Lee, Antony “Indeks Negara Rentan: Parpol, Korupsi, dan Penguasaan Elite,” Kompas, 5 Maret 2016: 4.

“Mencegah Masyarakat Semi-kasta.” Orasi Profesor Iwan Gardono,

Kompas, 11 Juni 2015.

”Perludem: Kenaikan Dana Rp. 1 Trilyun untuk Parpol Terlalu Drastis.” Kompas.com, 12 Maret 2015, diakses pada 3 Juni 2015.

“Politik Populis Terjepit Oligarki.” Kompas, 9 Juni 2015: 6.

Rahardjo, M. Dawam. ”Pancasila dan Akhir Ideologi.” Kompas, 22 Juni 2013.

Salahudin, Asep. ”Komodifikasi Politik Wong Cilik.” Media Indonesia, 22 Maret 2016: 6.

Siregar, Herman. ”Bahtera Partai Golkar Terancam Karam.” 3 Mei 2009.

Susetyo, Benny. ”Gagal Membaca Zaman.” Kompas, 21 Maret 2016: 7.

Tanuwidjaja, Sunny. ”Multipartai dan Presidensialisme.” Kompas.com, 11 Juli 2008, diakses pada 23 Juni 2015.

Copyright (c) 2018 Jurnal Politica Dinamika Masalah Politik Dalam Negeri dan Hubungan Internasional
Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.

Refbacks

  • There are currently no refbacks.