Kebijakan Penanggulangan Kejadian Luar Biasa Penyakit Demam Berdarah Dengue di Kabupaten Tangerang

Rahmi Yuningsih

Abstract

Tangerang Regency is one of the regions in Indonesia which was declared a Dengue Hemorrhagic Fever (DHF) outbreak. Some policies have been made to respond to this outbreak but they have not been effective in reducing the rate of DHF prevalence. This research is a qualitative study to learn more about DHF outbreak in Tangerang Regency; the policies to control DHF outbreak and the implementation of these policies with their constraints. From 2013 to 2015, there were 373, 412 and 371 DHF cases. In 2016 there were 1,253 DHF cases with 22 deaths. The drastic increase got Tangerang Regency the status of DHF outbreak by the Minister of Health. The implementation of DHF policy focused on mosquito controlling activities, epidemiological investigations, fogging, and handling of DHF patients. There are several obstacles such as the lack of number of health epidemiologists at primary health care and local health officer. This has an impact on the implementation of surveillance and epidemiological activities in detecting DHF outbreak in Tangerang Regency. In addition, efforts to eliminate DHF outbreaks were hampered by the awareness of the people in community who did not prioritize mosquito controlling activities over fogging.



Abstrak

Kabupaten Tangerang merupakan salah satu daerah di Indonesia yang dinyatakan Kejadian Luar Biasa (KLB) penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD). Permasalahannya, berbagai kebijakan pusat maupun daerah telah dibuat untuk merespons KLB tersebut, namun belum efektif menekan laju prevalensi penyakit DBD. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan tujuan mengetahui KLB penyakit DBD di Kabupaten Tangerang; kebijakan penanggulangan KLB di Kabupaten Tangerang; dan pelaksanaan kebijakan tersebut beserta kendalanya. Dari tahun 2013 hingga 2015, tercatat sebanyak 373, 412, dan 371 kasus DBD. Jumlah tersebut mengalami peningkatan drastis pada tahun 2016 menjadi 1.253 kasus DBD dengan kejadian meninggal sebanyak 22 orang. Peningkatan yang drastis tersebut membuat Kabupaten  Tangerang  dinyatakan  dengan  status  KLB  oleh  Menteri  Kesehatan.  Upaya penanggulangan  difokuskan  pada  kegiatan  pemberantasan  sarang  nyamuk,  penyelidikan epidemiologi, fogging,  dan  penanganan  penderita  DBD.  Dalam  pelaksanaannya,  terdapat beberapa  kendala  seperti  kurangnya  epidemiolog  kesehatan  di  tingkat  puskesmas  dan kedinasan  setempat.  Hal  ini  berdampak  pada  belum  maksimal  pelaksanaan  kegiatan penyelidikan epidemiologi dalam mendeteksi KLB penyakit DBD di Kabupaten Tangerang. Selain itu, upaya penanggulangan KLB DBD terhambat oleh kesadaran masyarakat yang belum mengutamakan kegiatan pemberantasan sarang nyamuk dibanding upaya fogging.

Full Text:

pdf

References

Jurnal

Dini, Amah Majidah Vidyah, dkk. (2010). Faktor Iklim dan Angka Insiden Demam Berdarah Dengue di Kabupaten Serang. Makara Journal of Health Research. Vol. 14, No. 1, hlm. 37-45.

Gubler, Duane. (2005). The Emergence of Epidemic Dengue Fever and Dengue Hemorrhagic Fever in The Americas: a Case of Failed Public Health Policy. Rev Panam Salud Publica. Vol 17, No.2, hlm. 221-224.

Hasyimi, H dan Mardjan Soekirno. (2004). Pengamatan Tempat Perindukan Aedes Aegypti pada Tempat Penampungan Air Rumah Tangga pada masyarakat Pengguna Air Olahan. Jurnal Ekologi Kesehatan. Vol. 3, No. 1, hlm. 37-42.

Khetarpal, Niyati dan Ira Khanna. (2016). Dengue Fever: Causes, Complications, and Vaccine Strategies. Journal of Immunology Research. Vol. 2016, hlm. 1-14.

Nedjadi, Taoufik, dkk. (2015). Tackling Dengue Fever: Current Status and Challenges. Virology Journal. Vol. 12, No. 212, hlm. 1-11.

Rothman, Alan L. dan Francis A. Ennis. (2016). Dengue Vaccine: The Need, The Challenges, and Progress. The Journal of Infectious Diseases. Vol. 214, No. 6, hlm. 825-827.

Runge-Ranzinger, dkk. (2016). Dengue Contingency Planning: From Research to Policy and Practice. Plos Neglected Tropical Diseases. Vol. 10, No. 9, hlm. 1-16.

Singh, Amerjeet dan Andrew W Taylor-Robinson. (2017). Vector Control Interventions to Prevent Dengue: Current Situation and Strategies for Future Improvements to Management of Aedesin India. Journal of Infectious Disease and Pathology. Vol. 2. No. 1, hlm. 1-8.

Buku

Agustino, Leo. (2008). Dasar-Dasar Kebijakan Publik. Bandung: Penerbit Alfabeta.

Dinas Kesehatan Kabupaten Tangerang. (2017). Profil Kesehatan Kabupaten Tangerang. Banten: Dinas Kesehatan Kabupaten Tangerang.

Dunn, William N. (2003). Pengantar Analisis Kebijakan Publik. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press.

Irianto, Koes. (2014). Epidemiologi Penyakit Menular dan Tidak Menular: Panduan Klinis. Bandung: Alfabeta.

Kementerian Kesehatan. (2011). Promosi Kesehatan di Daerah Bermasalah Kesehatan: Panduan bagi Petugas Kesehatan di Puskesmas. Jakarta: Kementerian Kesehatan.

Kementerian Kesehatan. (2016). Infodatin Situasi DBD di Indonesia. Jakarta: Pusat Data dan Informasi, Kementerian Kesehatan.

Kementerian Kesehatan. (2016). Menkes: Dibanding Fogging, PSN 3M Plus Lebih Utama Cegah DBD. Jakarta: Kementerian Kesehatan.

Kementerian Kesehatan. (2018). Profil Kesehatan Indonesia Tahun 2017. Jakarta: Kementerian Kesehatan.

Nugroho, Riant. (2012). Public Policy: Dinamika Kebijakan, Analisis Kebijakan, dan Manajemen Kebijakan. Jakarta: PT Elex Media Komputindo.

WHO. (2009). Dengue: Guidelines for Diagnosis, Treatment, Prevention and Control. France: WHO.

Internet

Orang Meninggal, Kabupaten Tangerang Tetapkan KLB DBD, https://metro.tempo.co/read/742330/13-orang-meninggal-kabupaten-tangerang-tetapkan-klb-dbd, diakses 6 September 2018.

Bersama 10 Daerah Lainnya, Kabupaten Tangerang Dinyatakan KLB Demam Berdarah, http://poskotanews.com/2016/02/05/kabupaten-tangerang-dinyatakan-klb-demam-berdarah/, diakses 6 September 2018.

Demam Berdarah Dengue (DBD), http://www.depkes.go.id/development/site/depkes/index.php?cid=1-17042500004&id=demam-berdarah-dengue-dbd-, diakses 26 September 2018.

Demam Berdarah di Kabupaten Tangerang Makin Parah, http://wartakota.tribunnews.com/2016/03/29/demam-berdarah-di-kabupaten-tangerang-makin-parah, diakses 6 September 2018.

Efek Vaksin DBD Bisa Berbahaya, Ini Penjelasan WHO dan IDAI, https://sains.kompas.com/read/2017/12/08/170000223/efek-vaksin-dbd-bisa-berbahaya-ini-penjelasan-who-dan-idai, diakses 26 September 2018.

Epidemiologi dan Pemberantasan Demam Berdarah Dengue (DBD) di Indonesia, http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/3673/3/fkm-fazidah3.pdf.txt, diakses 26 September 2018.

Implementasi Kebijakan Pemerintah mengenai Pengendalian Penyakit Demam Berdarah (DBD) dalam Rangka Meningkatkan Derajat Kesehatan Masyarakat di Kota Semarang, http://ejournal.stikestelogorejo.ac.id/index.php/ilmukeperawatan/article/viewFile/289/313, diakses 26 September 2018.

Kabupaten Tangerang Canangkan Program 1 Rumah 1 Jumantik, http://dinkes.tangerangkab.go.id/cisoka/2017/09/28/kabupaten-tangerang-canangkan-program-1-rumah-1-jumantik/, diakses 26 September 2018.

Kendalikan DBD dengan PSN 3M Plus, http://www.depkes.go.id/article/view/16020900002/kendalikan-dbd-dengan-psn-3m-plus.html, diakses tanggal 26 September 2018.

Tangerang Waspada Siklus Tiga Tahunan DBD, https://www.republika.co.id/berita/koran/urbana/16/02/03/o1ym4b-tangerang-waspada-siklus-tiga-tahunan-dbd, diakses 26 September 2018


DOI: https://doi.org/10.46807/aspirasi.v9i2.1104

Refbacks

  • There are currently no refbacks.