Dinamika Hubungan Antarumat Beragama: Pola Hubungan Muslim dan Hindu di Bali

Achmad Muchaddam Fahham

Abstract

In 2015, in terms of religious harmony in Indonesia, Bali Province was ranked second. The province of Bali received a score of 81.6 percent and was under the province of NTT which obtained a value of 83.3 percent. The acquisition of the harmony index shows that generally the relationship between religious believers in Bali is harmonious. Nevertheless, this does not mean that Bali is protected from the problems of relations between religious believers. This study aims to explain the pattern of relations between Islamic and Hindu communities in Bali. This study uses a qualitative approach, the data is collected through literature studies and interviews with several informants who are selected purposively. The findings obtained show that the pattern of relations between Muslim and Hindu followers is not single, but diverse. There are associative patterns and there are also patterns of disassociative relationships. Associative relationships are divided into three, namely cooperation, accommodating, and tolerance, while associative relationships are divided into two, namely competitive and conflict. Factors that encourage the birth of associative relationships are historical factors, economic interests, and integration factors. On the other side, the determinants of the birth of a disassociative relationship are factors of economic jealousy, lack of understanding of the teachings of Islam, communication and the strong customs implemented in Bali.

Di tahun 2015, dalam hal kerukunan umat beragama di Indonesia, Provinsi Bali menempati peringkat kedua. Provinsi Bali memeroleh nilai 81,6 persen dan berada di bawah Provinsi NTT yang memeroleh nilai 83,3 persen. Perolehan indeks kerukunan tersebut menunjukkan secara umum hubungan antarumat beragama di Bali adalah harmonis. Meskipun demikian, ini bukan berarti Bali terhindar dari problema hubungan antarumat beragama. Studi ini bertujuan untuk menjelaskan pola hubungan antarumat Islam dan Hindu di Bali. Studi ini menggunakan pendekatan kualitatif, data-datanya dikumpulkan melalui studi pustaka dan wawancara dengan beberapa informan yang dipilih secara purposive. Temuan yang diperoleh menunjukkan bahwa pola hubungan antarumat Islam dan Hindu tidak tunggal, tetapi beragam. Ada pola hubungan yang asosiatif dan ada pula pola hubungan yang disasosiatif. Hubungan yang asosiatif dipilah menjadi tiga yakni kerja sama, akomodatif, dan toleransi, sementara hubungan yang diasosiatif dibagi menjadi dua, yakni kompetitif dan konflik. Faktor yang mendorong lahirnya hubungan yang asosiatif adalah faktor historis, kepentingan ekonomi, dan faktor integrasi. Sementara faktor penentu lahirnya hubungan yang disasosiatif adalah faktor kecemburuan ekonomi, ketidakemengertian terhadap ajaran agama Islam, komunikasi dan kuatnya adat yang berlaku di Bali.


Keywords

cooperation, accommodation, competition; conflict; associative; disassociative.

Full Text:

pdf

References

Buku

Atmadja, Nengah Bawa.(2010). Genealogi keruntuhan Majapahit Islamisasi, Toleransi dan Pemertahanan Agama Hindu di Bali. Yogyakarta, Pustaka Pelajar.

Atmaja, Nengah Bawa.(2010). Ajeg Bali:Gerakan, Identitas, Kultural, dan Globalisasi. Yogyakarta: LkiS.

Bales, Robert F. (1954). Social Interaction. California:The Rand Corporation.

Boer NI., van Baalen P.J., Kumar K. (2004). The Implications of Different Models of Social Relations for Understanding Knowledge Sharing. dalam: Tsoukas H., Mylonopoulos N. (eds) Organizations as Knowledge Systems. Palgrave Macmillan, London

Freese, Lee and Peter J. Burke, Persons, Identities, and Social Interaction, in B. Markovsky, et al. (eds.) Advances in Group Processes, Vol. 11.Greenwich, Conn.: JAI Press.

Khalikin, Ahsanul dan Fathuri (Ed.).(2006). Toleransi Beragama di Daerah Rawan Konflik. Jakarta: Kementerian Agama RI Badan Litbang dan Diklat Puslitbang Kehidupan Keagamaan.

Sarlan.(2009). Islam di Bali: Sejarah Masuknya Agama Islam ke Bali. Denpasar: Bidang Bimas islam dan Penyelenggaraan Ibadah Haji Kantor Wilayah Departemen Agama Provinsi Balai.

Scheinkman, José A. (2008), “Social Interactions (Theory),” in The New Palgrave Dictionary of Economics Online, Steven Durlauf and Blume Lawrence, eds. Baskingstoke, UK: Palgrave Macmillan.

Sumbulah, Umi dan Nurjannah.(2013). Pluralisme Agama Makna dan Lokalitas Pola Kerukunan Antarumat Beragama, Malang: UIN-Maliki Press.

Saidi, Saleh dan Yahya Anshori (eds). (2002). Sejarah Keberadaan Umat Islam di Bali, Denpasar: MUI.

Tunner, H. Jonathan.(1988). A Theory of Social Interaction, California: Stanford University Press.

United Nation.(1997). Defining Tolerance. Paris: United Nation.

Jurnal

Aliffiati.(2014). Interaksi Sosial Antarumat Beragama di Perumahan Bumi Dalung Permai Desa Dalung, Kuta Utara, Badung, JURNAL KAJIAN BALI, Vol. 04, Nomor 01, April.

Armini, I Gusti Ayu.(2013), Toleransi Masyarakat Multi Etnis dan Multi Agama dalam Organisasi Subak di Bali, Jurnal Patanjala Vol 6 No. 1.

Basyir, Kunawi.(2016). Membangun Kerukunan antarumat Beragama Berbasis Budaya Lokal Menyama Braya di Denpasar Bali, Religio Jurnal Studi Agama-agama Vol. 6 No. 2.

Budarsa, Gede. Karakteristik Budaya Komunitas Islam Pegayaman Buleleng Bali, Bali, Program Studi Antropologi Sastra dan Budaya Universitas Udayana, tt.

Damayana, I Wayan.(2011). Menyama Braya: Studi Perubahan Masyarakat Bali, Salatiga: Universitas Kristen Satya Wacana. disertasi

Diana, Nina.(2016). Islam Masuk ke Bali dan Dampaknya terhadap Perkembangan Islam di Bali, Jurnal Tamaddun, Vol 4 Edisi 2 Juli-Desember

Fiske, Alan Page.(1992). The Four Elementery Forms of Sociality: Framwork for a Unified Theory of Social Relations,’ Psychological Review, Vol 99 No. 4.

Ismail, Arifuddin.(2010). Refleksi Pola Kerukunan Umat Beragama: Fenomena Keagamaan di Jawa Tengah, Bali, dan Kalimantan Barat, Jurnal Analisa, Vol. XVII, No. 02, Juli - Desember.

Jannah, Siti Raudhatul.(2012). Kegalauan Identitas:Dilema Hubungan Muslimin dan Hindu di Bali, Ulumuna: Jurnal Studi Keislaman, Vol. 16 No. 2 Desember.

Karim, M. Abdul.(2016). Toleransi Umat Beragama di Desa Loloan, Jembrana, Bali Ditinjau dari Perspektif Sejarah, Jurnal Analisis, Vol. XVI, Nomor 1, Juni.

Kartini, Dinamika Kehidupan Minoritas Muslim di Bali, Jurnal Masyarakat Indonesia, Edisi XXXVII No. 2 Tahun 2011, hlm. 116.

Kymlicka, Will.(1992). Two Models of Pluralism and Tolerance, Analyse und Kritik · January. DOI: 10.1515/auk-1992-0103.

Pageh, I Made., Sugiartha, Wayan., & Artha, Ketut Sedana.(2013). Faktor Integratif Nyma Bali-Nyama Selam: Model Kerukunan Masyarakat pada Era Otonomi Daerah di Bali, Jurnal Kajian Bali, Vol. 03 Nomor 01, April.

Pamungkas, Cahyo.(2014). Toleransi Beragama dalam Praktik Sosial: Studi Kasus Hubungan Mayoritas dan Minoritas, Episteme Vol. 9, No. 2, Desember.

Parmiti, Ni Nyoman.(1998). Masyarakat Islam di Badung 1891-1990. Denpasar: Skripsi S1 Fakultas Sastra Universitas Udayana Denpasar.

Soviawan, I Putu, I Wayan Landrawan, dan Ratna Artha Windari.(2013). Menyama Braya dalam Kehidupan Masyarakat Islam dan Hindu di Desa Pegayaman Kecamatan Sukasada Kabupaten Buleleng Tahun 2013, Bali, Universitas Pendidikan Ganesha.

Sujarwanto, I. (2012). Interaksi Sosial Antar Umat Beragama: Studi Kasus Pada Masyarakat Karangmalang Kedungbanteng Kabupaten Tegal, Journal of Educational Social Studies, Vol. 1 No. 2.

Suputra, I Ketut.(2008). Efektivitas Pengelolaan Sumber Air Untuk Kebutuhan Air Irigasi Subak di Kota Denpasar.Denpasar: Program Pascasarjana Universitas Udayana.tesis.Tidak diterbitkan.

Suwindia, I Gede, Machasin, dan I Gede Parimartha.(2012). Relasi Islam dan Hindu:

Perspektif Masyarakat Bali, Jurnal al-Ulum Vol. 12 Nomor 1, Juni.

Sztompka, Piotr.(2008). The Focus on Everyday Life a New Turn in Sociology, European Review, Vol 16 No. 1.

Wildaniyati.(2018). Dinamika Kerukunan Antar Umat Beragama Eksistensi Masyarakat

Islam di Bali Pasca Bom Bali Tahun 2002-2012, Jurnal Humanis, Fakultas Ilmu Budaya Unud, Vol. 22 No. 1, Februari. DOI: 10.24843/JH.2018.v22.i01.p19.

Wulandari, Riza. 2017. Tradisi Mengibung: Studi Kasus Singkretisme Agama di Kampung Islam Kepaon Bali, Gulawentah Jurnal Studi Sosial, Vol. 2 Nomor 1 Juli.

Yuliani, Ni Putu.(1993). Kerukunan antarumat Beragama di Jembrana dan Buleleng 1856-1990: Suatu Tinjauan Sejarah. Denpasar: Skripsi S1 Fakultas Sastra Universitas Udayana Denpasar. Tidak diterbitkan.

Website

Tirthayasa, Made.(2017). Tradisi Umat Islam Islam Desa Pegayaman, dalam https://www.dewatanews.com/2015/07/tradisi-unikumat- islam-desa-pegayaman.html. diakses 2 April.

Laporan

Ulum, Raudatul dan Budiyono (Eds.,).(2016).Survey Kerukunan Umat Beragama di Indonesia Tahun 2015, Jakarta: Kementerian Agama RI Badan Litbang dan Diklat Puslitbang Kehidupan Keagamaan.

Badan Pusat Statistik Provinsi Bali.(2018). Penduduk Provinsi Bali Menurut Agama yang Dianut Hasil Sensus Penduduk 2010, hhtp://bali.bps.go.id/2018, diakses 24 Mei.


DOI: https://doi.org/10.46807/aspirasi.v9i1.1148

Refbacks

  • There are currently no refbacks.