Persepsi Kalangan Pesantren Terhadap Relasi Perempuan dan Laki-laki (Studi Di Jawa Timur Dan Jawa Tengah)
Abstract
During the time there was kind of various perceptions about the relationship of women and men according to Al Quran and hadith. It happened because of different interpretations of the religious texts. In the Quran there is knowledge about the equality of relations between women and men and the value of their roles, in domestic life and society. Even though, the interpretation of the meaning of Qur'an and hadith verses depends on the perspective, life experience, knowledge, and surrounding influences of the scholar. This study aims to identify and explain the perception of pesantren, particularly the teachers and students, to the relation of women and men based on Al Quran and hadith; and the things that influence the formation of such perceptions. Perceptions of the relations between women and men in this study could be seen from women and men relationships related to leadership in the household and in society; the opinion about stereotypes of women; and the opportunity and the purpose to gain knowledge. In general, this study used a qualitative approach with a gender perspective. The primary data collection technique was conducted by interviewing the research subjects from four pesantrens in East Java and two from Central Java. Informants representing teachers and santri are determined by purposive sampling. The research results showing that most of informants think if the Al Quran and hadith should be interpreted with historical, sociological, and anthropological, by considering certain conditions as well as sociocultural change
Selama ini, seringkali terdapat perbedaan persepsi mengenai relasi perempuan dan laki-laki dalam Al Quran dan hadis. Hal ini dikarenakan interpretasi yang berbeda terhadap teksnya. Dalam Al Quran diajarkan tentang kesetaraan relasi dan nilai peran antara perempuan dan laki-laki, pada kehidupan rumah tangga dan kemasyarakatan. Meskipun demikian, interpretasi makna dari ayat Al Quran atau hadis, sangat tergantung dengan perspektif, pengalaman hidup, pengetahuan, dan pengaruh lingkungan dari ahli tafsir/ulama. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan menjelaskan persepsi kalangan pesantren, khususnya pengajar dan santri, terhadap relasi perempuan dan laki-laki berdasarkan Al Quran dan hadis; dan hal-hal yang mempengaruhi pembentukan persepsi tersebut. Persepsi mengenai relasi perempuan dan laki-laki di sini dapat dilihat dari relasi terkait kepemimpinan dalam rumah tangga dan masyarakat; stereotipe terhadap perempuan; dan kesempatan untuk menuntut ilmu atau dalam pendidikan. Secara umum penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan perspektif gender. Teknik pengumpulan data primer dilakukan dengan wawancara terhadap subjek penelitian dari empat pesantren di Jawa Timur dan dua pesantren di Jawa Tengah. Informan penelitian adalah perwakilan pengajar dan santri di pesantren tersebut, yang ditentukan dengan cara purposive sampling. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebagian besar kalangan pesantren berpendapat hendaknya Al Quran dan hadis dapat ditafsirkan dengan pendekatan historis, sosiologis, dan antropologis, dengan mempertimbangkan kondisi tertentu dan perubahaan sosial budaya.
Keywords
Full Text:
pdfReferences
Jurnal
Baidowi, Ahmad. 2005. Tafsir Feminis: Kajian
Perempuan dalam Al-Qur’an dan Para Mufasir
Kontemporer. Bandung: Nuansa, hlm. 143. Dalam
Emawati 2010. Gender dan Islam. YinYang
Jurnal Studi Gender dan Anak, Vol.5 No.1 JanJun 2010 pp.128-142, Pusat Studi Gender STAIN
Purwokerto. ISSN: 1907-2791.
Ch. Mufidah. 2009. Pandangan Santri Ma’had Aly
tentang Pengarusutamaan Gender di Pesantren
Slafiyah Syafi’iyah Sukorejo, Situbondo, Jawa
Timur. ISLAMICA, Vol. 4 No. 1, September 2009,
hlm. 66.
Emawati. 2010. Gender dan Islam. YinYang Jurnal Studi
Gender dan Anak, Vol. 5 No. 1 Jan-Jun 2010 pp.128-
, Pusat Studi Gender STAIN Purwokerto. ISSN:
-2791.
Marhumah. 2011. Konsepsi Gender: Hegemoni
Kekuasaan, dan Lembaga Pendidikan, dalam
KARSA: Jurnal Sosial dan Budaya Keislaman, Vol.
No. 2 Tahun 2011, STAIN Pamekasan.
Wahid, Din. 2014. Nurturing Salafi Manhaj: a Studi of
Salafi Pesantren in Contemporary Indonesia, Jurnal
Wacana Vol. 15 No. 2 Tahun 2014, hlm. 367-376
Universitas Indonesia.
Buku
Departemen Agama RI. 2004. Al-Qur’an dan
Terjemahnya dengan Transliterasi Arab-Latin.
Jakarta: Karindo, hlm. 142.
Fahham, Achmad. M. 2015. Pendidikan Pesantren: Pola
Pengasuhan dan Pembentukan Karakter Santri.
Jakarta: P3DI Setjen DPR-RI dan Azza Grafika,
hlm. 1.
Kementerian Negara Pemberdayaan Perempuan Republik
Indonesia. 2008. Modul Pengarusutamaan Gender
dalam Pembangunan Nasional di Indonesia: Teori
dan Aplikasi, hlm. 11.
Toha, Miftah. 2003. Perilaku Organisasi Konsep Dasar
dan Aplikasinya. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.
Tong, Rosemarie Putnam. 1998. Feminist ThoughtPengantar Paling Komprehensif kepada Arus
Utama Pemikiran Feminis (Terj.). Yogyakarta:
Jalasutra, hlm. 262.
Umar, Nasaruddin. 1999. Argumen Kesetaraan Gender.
Jakarta: Paramadina, hlm. 35.
Umar, Nasaruddin. 1999. Kodrat Perempuan dalam Islam.
Jakarta: Lembaga Kajian Agama dan Gender, hlm. 23.
Nuriyah, Sinta Abdurrahman Wahid, FK3 (Forum Kajian
Kitab Kuning). 2001. Wajah Baru Relasi SuamiIstri: Telaah Kitab Uqud al-Lujjayn. Yogyakarta:
Penerbit LKiS.
Rakhmat, Jalaludin. 2007. Psikologi Komunikasi (Edisi
Revisi). Bandung: Remaja Rosda Karya, Loc.Cit.
Skripsi
Maulida, Ina. 2012. Persepsi Siswa Terhadap
Implementasi Sistem Manajemen Mutu ISO
:2008 di SMK Muhammadiyah 3 Yogyakarta.
Skripsi S1 pada Universitas Negeri Yogyakarta.
Diakses melalui http://eprints.uny.ac.id/9686/, pada
April 2016.
Winurini, Sulis. 2004. Perbedaan Quality of School Life
pada Siswa Kelas 3 SMA Swasta Plus dengan Siswa
Kelas 3 SMA Negeri Plus. Skripsi pada Fakultas
Psikologi Universitas Indonesia, Depok.
Internet
Menag Ingin 2015 Jadi Awal Tahun Emas Pondok
Pesantren. Berita pada portal Kementerian Agama
pada tanggal 10 Januari 2015, http://kemenag.go.
id/index. php?a=berita&id=232293, diakses 27
Februari 2016.
Mengapa Harus Pilih Pendidikan Pesantren? Ini
Jawabannya. http://ditpdpontren.kemenag.go.id/
berita/mengapa-harus-pilih-pendidikan-pesantrenini-jawabannya/, berita tanggal 5 November 2014,
diakses 27 Februari 2016.
Pemerintah Diminta Lebih Serius Kurangi Angka
Kematian Ibu. http://nasional.kompas.com/
read/2015/02/03/15333301/Pemerintah.Diminta.
Lebih.Serius.Kurangi.Angka.Kematian.Ibu, diakses
Februari 2016.
Faridatun. 2011. Persepsi Santri tentang Wacana Kesetaraan
Gender (Studi di Pesantren Nurul Ummah Kota Gede
Yogyakarta. Universitas Islam Negeri (UIN) Sunan
Kalijaga, Yogyakarta. http://digilib.uin-suka.ac.id/id/
eprint/6280, diakses 27 Februari 2016.
Hassan, Riffat. 2013. Members, One of Another: Gender
Equality and Justice in Islam. The Religious
Consultation on Population, Reproductive Health &
Ethics, Department of Religious Study University
of Louisville, Louisville, Kentucky, USA, dalam
http://www.religiousconsultation.org/hassan.htm,
diakses 17 Februari 2016.
Irawaty, Diah. 2009. Kematian Ibu dan Anak, Beberapa
Persoalan Mendasar Kesehatan dan Hak Reproduksi.
http://www.komnasperempuan.or.id/en/2009/08/
kematian-ibu-dan-anak-dan-beberapa-persoalanmendasar-kesehatan-dan-hak-reproduksi/, diakses
Februari 2016.
Kementerian Agama Republik Indonesia. 2012. Analisis
Interprestasi Data pada Pondok Pesantren, Madrasah
Diniyah (Madin), Taman Pendidikan Quran (TPQ)
tahun Pelajaran 2011-2012. http://pendis.kemenag.
go.id/ file/dokumen/pontrenanalisis.pdf, diakses 25
Februari 2016.
Marzuki. tt. Perempuan dalam Pandangan Feminis Muslim.
staff.uny.ac.id/system/files/penelitian/Marzuki,%20
Dr.%20M.Ag./27.%20Perempuan%20dalam%20
pandangan%20Feminis%20Muslim.pdf, diakses 17
Februari 2016.
Muhammad, Husein. 2012. Islam dan Gender. www.
komnasperempuan.or.id//Islam-dan-Gender-O,
diakses 17 Februari 2016.
Peraturan Perundang-undangan
Peraturan Menteri Agama Republik Indonesia Nomor 13
Tahun 2014 Tentang Pendidikan Keagamaan Islam
DOI: https://doi.org/10.46807/aspirasi.v8i1.1253
Refbacks
- There are currently no refbacks.