Pandangan dan Perjuangan Ideologis Hizbut Tahrir Indonesia (HTI) dalam Sistem Kenegaraan di Indonesia

Syaiful Arif

Abstract

Hizbut Tahrir Indonesia (HTI) is a trans-national Islamic movement and carrying the re-establishment of a global Islamic caliphate. Theoretically, this establishment addressed for the sake of Islamic law at the level of politics and society. The problem is, when the ideas and struggles were developed in Indonesia, which has the basic form of the state and the final state, namely the Republic of Indonesia (NKRI) and the Pancasila, the struggle HTI is part of the defamation against the state. Although this political struggle will not succeed, but it is quite effective conduct of delegitimation on national awareness among Muslims that they managed to recruit a member. This article will explain the state of political ideology and agenda HTI. Therefore, this paper aims to explore the views HTI about sharia and its position for the state system of caliphate and the glory (political) Islam that sought to establish global world as well as in Indonesia nationally. In addition, HTI put ideological struggle in the context of the ideological threat on Pancasila and the Homeland, because the idea khilafahnya necessarily contradictory with the nation-state of the Republic of Indonesia. The data of this article comes from the literature. The results of the literature review were then analyzed through political discourse and the Islamic state, which raises the style Islamic political discourse in the context of political discourse HTI in Indonesia. The article concludes, HTI do delegitimation nationality, Pancasila and state buildings Homeland. It departs from the perspective of Islamic law formalist and holistic, where Sharia law is understood as the rules governing the whole life of the community, through the formalization into the constitution and state law. Cita re-establishment of the Islamic caliphate is a structural condition for the enforcement of Islamic Shari’a.

 

 

Hizbut Tahrir Indonesia (HTI) merupakan gerakan Islam transnasional dan mengusung pendirian kembali khilafah Islamiyyah secara global. Secara teoretis, pendirian ini ditujukan demi tegaknya syariat Islam pada level politik dan kemasyarakatan. Persoalannya, ketika gagasan dan perjuangan tersebut dikembangkan di Indonesia, yang memiliki bentuk negara dan dasar negara final, yakni Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) dan Pancasila, maka perjuangan HTI merupakan bagian dari upaya penistaan terhadap negara. Meskipun secara politik perjuangan ini tidak akan berhasil, namun cukup efektif melakukan delegitimasi atas wawasan kebangsaan di kalangan Muslim yang berhasil mereka rekrut menjadi anggota. Tulisan ini hendak menjelaskan ideologi politik dan agenda kenegaraan HTI. Karena itu, tulisan ini bertujuan menggali pandangan HTI tentang syariat dan posisinya bagi sistem kenegaraan khilafah dan kejayaan (politik) Islam yang ingin ditegakkan di dunia global serta di Indonesia secara nasional. Di samping itu, menempatkan perjuangan ideologis HTI dalam konteks ancaman ideologis atas Pancasila dan NKRI, karena gagasan khilafahnya tentu kontradiktif dengan negarabangsa Republik Indonesia. Data-data artikel ini berasal dari studi pustaka. Hasil dari studi pustaka itu kemudian ditelaah melalui diskursus politik dan kenegaraan Islam, sehingga memunculkan diskursus politik Islam ala HTI dalam konteks wacana politik di Indonesia. Artikel ini menyimpulkan, HTI melakukan delegitimasi kebangsaan, Pancasila dan bangunan kenegaraan NKRI. Hal ini berangkat dari pandangan tentang syariat Islam yang formalis dan holistik, di mana syariat dipahami sebagai tata aturan hukum seluruh kehidupan masyarakat, melalui formalisasi ke dalam konstitusi dan hukum negara. Cita pendirian kembali khilafah Islamiyyah merupakan kondisi struktural bagi tegaknya syariat Islam ini.

Keywords

shari’ah; caliphate; politics; constitution; ideology; ideologi; Hizbut Tahrir Indonesia; syariah; khilafah

Full Text:

pdf

References

Buku

Arif, Syaiful. 2007. Sistem Pergaulan di dalam Islam.Jakarta: HTI Press.

---. 2009. Dedarikalisasi Islam, Paradigma dan Strategi Islam Kultural. Depok: Koekoesan.

---. 2011. Chiefdom Madinah, Gagal Paham Negara Islam. Jakarta: Penerbit Alvabet.

---. 2016. Falsafah Kebudayaan Pancasila, Nilai dan Kontradiksi Sosialnya. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.

---. 2009. Dedarikalisasi Islam, Paradigma dan Strategi Islam Kultural. Depok: Koekoesan.

Arifin, Syamsul. 2015. Studi Islam Kontemporer: Arus Radikalisasi dan Multikulturalisme di Indonesia.Malang: Instrans Publishing

Al-Amin, Ainur Rofiq. 2012. Membongkar Proyek Khilafah ala Hizbut Tahrir Indonesia. Yogyakarta:LKiS.

Ali, As’ad Said. 2009. Negara Pancasila, Jalan Kemaslahatan Bangsa. Jakarta: LP3ES

Al-Nabhani, Taqiyudin al-Nabhani. 1991. Syakhshiyah Islam (Kepribadian Islam) Jilid I. Bogor: Pustaka Thariqul Izzah.

Aziz, Abdul Aziz. 2016. Islam versus Demokrasi, Menguak Mitos, Menemukan Solusi. Jakarta: Saadah Pustaka Mandiri.

Black, Antony. 2001.Pemikiran Politik Islam, Dari Masa Nabi hingga Masa Kini. Jakarta: Serambi.

Brown, L. Carl. 2000.Religion and State, The Muslim Approach to Politics. New York: Columbia University Press.

Cesary, Jocelyne. 2004. When Islam and Democracy Meet. NY: Palgrave Macmillan

Cox, Caroline, John Marks. 2003. The ‘West’, Islam and Islamism. London: Civitas: Institute for the Study of Civil Society.

Hizbut Tahrir (1945-2005). 2009. Konsepsi Politik Hizbut Tahrir. Jakarta: HTI-Press.

Hizbut Tahrir Indonesia. 2009. Manifesto Hizbut Tahrir untuk Indonesia: Indonesia, Khilafah dan Penyatuan Kembali Dunia Islam. Jakarta: HTI-Press.

Ismail, Faisal. 1999. Ideologi Hegemoni dan Otoritas Agama, Wacana Ketegangan Kreatif Islam dan Pancasila. Yogyakarta: Tiara Wacana

Ja’fariyah, Rasul. 2006.Sejarah Khilafah 11-35 H. Jakarta: Al-Huda

Khatab, Sayed. 2007.Democracy in Islam. London and New York: Routledge

M. Sirajuddin, “Resolusi Konflik Ideologi,” Jurnal Analisis, Vol. XII, Nomor 2, Desember 2014.

Mas’udi, Masdar Farid. 2011. Syarah Konstitusi, UUD 1945 dalam Perspektif Islam. Jakarta: Alvabet

Rahmat, M. Imdadun. 2005. Arus Baru Islam Radikal,Transmisi Revivalisme Islam Timur-Tengah ke Indonesia. Jakarta: Erlangga.

Review, Reform. Gerakan Keagamaan Transnasional di Dunia Islam dan Pemetaan Jejaknya di Indonesia, Vol. I No. 1, April-Juni 2007

Sahal, Akhmad Sahal, Aziz, Munawir (ed.). 2015.Islam Nusantara, Dari Ushul Fiqh Hingga Paham Kebangsaan. Bandung: Mizan

Thabib, Hamd Fahmi Thabib. 2008. Khilafah Rasyidah yang Telah Dijanjikan, dan Tantangantantangannya. Jakarta: HTI-Press.

Tim Penulis HTI. 2006.Syariah Islam dalam Kebijakan Publik. Jakarta: HTI Press.

Zalum, Abdul Qadim Zalum. 2009. Sistem Keuangan Negara Khilafah. Jakarta: HTI Press.

Internet

Arif, Syaiful, “Ihwal Penistanaan Negara,” dalam www.publicapos.com diakes tanggal 16 April 2016.


DOI: https://doi.org/10.46807/aspirasi.v7i1.1282

Refbacks

  • There are currently no refbacks.