Ajeg Bali dan Modal Sosial: Studi Sosiologi terhadap Perubahan Sosial Masyarakat Bali

Ujianto Singgih Prayitno

Abstract

This research is motivated by the problems faced by the people of Bali who have traditional values that typical and relatively different than any other community in Indonesia. Disclosure Bali as one of the domestic and international tourism destination, considered by many potentially threaten the existence of the traditional values. One form of reaction that occurs is the social movement “Ajeg Bali” which requires the robustness of the values of Bali. While the social change is a necessity. Social change can take place in a positive, supported by social capital and indigenous communities, or on the contrary it weakens the local wisdom. Through a qualitative descriptive approach, it looks the Balinese community resistance to social change caused by the development of tourism, through movement of Ajeg Bali and rejection of Benoa Bay reclamation. However, there are also activities that are actually supported by the Tri Hita Karana local wisdom which comes from Hinduism to survive and thrive, such as Subak irrigation and development of Institute of Rural Creditors that prop up the economy.

 

 

Penelitian ini dilatarbelakangi oleh adanya permasalahan yang dihadapi oleh masyarakat Bali yang memiliki nilai tradisional yang khas dan relatif berbeda dibandingkan masyarakat lain di wilayah Indonesia. Keterbukaan Bali sebagai salah satu tujuan pariwisata domestik dan internasional, dinilai oleh banyak pihak mengancam keberadaan nilai tradisional tersebut. Salah satu bentuk reaksi yang muncul adalah adanya gerakan sosial “Ajeg Bali” yang menghendaki kekokohan nilai-nilai Bali. Sementara perubahan sosial merupakan keniscayaan. Perubahan sosial dapat berlangsung secara positif yang didukung oleh modal sosial dan kearifan lokal masyarakat, ataupun sebaliknya justru memperlemah kearifan lokal setempat. Melalui pendekatan deskriptif kualitatif, terlihat adanya perlawanan masyarakat Bali terhadap perubahan sosial yang diakibatkan oleh pembangunan pariwisata, melalui gerakan Ajeg Bali dan penolakan terhadap reklamasi teluk Benoa. Meskipun demikian, terdapat pula kegiatan yang justru didukung oleh kearifan lokal Tri Hita Karana yang bersumber dari Agama Hindu dapat bertahan dan berkembang, seperti pengairan Subak dan berkembangnya Lembaga Perkreditan Rakyat yang menopang perekonomian

Keywords

Ajeg Bali; social change; Tri Hita Karana; social capital; local wisdom; Ajeg Bali, perubahan sosial; Tri Hita Karana; modal sosial; kearifan lokal

Full Text:

pdf

References

Buku

Abdullah, et.al. 2008. An Empirical Study of Knowledge Management System. Implementation in Public Higher Learning Institution. IJCSNS International.

Astiti, Tjok Istri Putra. 2005. Pemberdayaan Awig-awig Menuju Ajeg Bali, Lembaga Dokumentasi dan Publikasi Hukum Universitas Udayana Biro Hukum Setda Provinsi Bali, 2001, Pedoman Penyusunan Awig-awig dan Keputusan Desa Adat.

Astra, I Gde Semadi. 2004. Revitalisasi Kearifan Lokal dalam Upaya Mempekokoh Jati Diri Bangsa dalam Politik Kebudayaan dan Identitas Etnik. Editor I Wayan Ardika dan I Nyoman Darma Putra.

Denpasar: Bali Mangsi Press kerjasama dengan FS Unud.

Atmadja, Nengah Bawa. 2005. “Bali Pada Era Globalisasi: Pulau Seribu Pura Tidak Seindah Penampilannya.” (hasil penelitian–studi kasus pada berbagai desa), Singaraja.

Burns, Tome R dkk. 1987. Manusia, Keputusan, Masyarakat. Teori Dinamika antara Aktor dan Sistem untuk Ilmuwan Sosial. Penerjemah Soewono Hadisoemarto. Jakarta: Pradnya Paramita.

Burrel, G. dan G. Morgan. 1993. Sociological Paradigms and Organizational Analysis. New York: Ashgate Publishing Company.

Coleman, James S. 1990. Foundations of Social Theory. Cambridge, MA and London: Harvard University Press.

Coulon, Alain. 2008. Etnometodologi. Jakarta: Penerbit Lengge bersama Kelompok Kajian Studi Kultural. Diterjemahkan dari L’ethnometodologie. Paris: Presses Universitaires de France.

Cox. 2004. Poverty Alleviation Programs in the AsiaPacific Region. Seminar, 3rd March, Jakarta.

Danim, Sudarman. 2002. Menjadi Peneliti Kualitatif, Bandung: CV. Pustaka Setia.

Duija, I Nengah. 2006.Revitalisasi Modal Sosial Masyarakat Bali Berbasis Kearifan Lokal dalam Bali Bangkit Bali Kembali. Jakarta: Departemen Kebudayaan dan Pariwisata bekerjasama dengan Universitas Udayana.

Featherstone, Mike, 2001. Posmodernisme dan Budaya Konsumen. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Fukuyama, F. 1995. Trust: The Social Values and the Creation of Prosperity. New York: Free Press.

Gauthama, M. P. (Ed.). 2003. Budaya Jawa Dan Masyarakat Modern. Jakarta: P2KTPW BPPT.

Geertz, Clifford. 1989. Abangan, Santri, Priyayi dalam Masyarakat Jawa. Jakarta: Pustaka Jaya.

Geertz, Hildred. 1983. Keluarga Jawa. Jakarta: Grafiti Press.

Griadhi I Ketut. 1994. “Karakteritik Dari Otonomi Desa Adat (Suatu Kajian Teoritis)”, makalah dalam Seminar Desa Adat dalam Pembangunan Daerah Bali, dalam Lustrum VI dan HUT XXX Fakultas Hukum Unud.

Hanel, Alfred. 1988. Organisasi Koperasi. Pokok-pokok Pikiran Mengenai Organisasi Koperasi dan Kebijakan Pengembangannya di Negaranegara Berkembang. Bandung: Universitas Padjajaran.

Ife, Jim. 1995. Community Development: Creating Community Alternatives-Vision, Analysis and Practice. Australia: Longman Pty Ltd.

Institut Hindu Dharma. 1996. Keputusan Seminar XII Kesatuan Tafsir Terhadap Aspek-aspek Agama Hindu. Proyek Daerah Tingkat I Bali.

Jarvis, Robin, J. Curran, J. Kitching, & G.Lightfoot. 1995. ‘Ethno-Accounting’ in Small Firms: Some Preliminary Considerations, Occasional Paper Series. Kingston Business School, Kingston

University.

Jong. 1976. Salah Satu Sikap Hidup Jawa Orang Jawa dalam Endraswara, Suwardi. 2006. Falsafah Hidup Jawa. Yogyakarta: Cakrawala.

Korten, David, C., 2002. Menuju Abad Ke-21, Tindakan Sukarela dan Agenda Global. Jakarta: Yayasan Obor Indonesia.

Kuntowijoyo. 2006. Budaya dan Masyarakat. Yogyakarta: Tiara Wacana.

Lin, N. 2001. Social Capital. A theory of Social Structure

And Action. Cambridge: Cambridge University Press.

Marbangun, Hardjowirogo. 1995. Manusia Jawa. Jakarta: PT Toko Gunung Agung.

McLean, S, D. Schultz, dan M. Steger (eds)., 2002. Social

Capital: Critical Perspectives on community and ‘Bowling alone.,’ New York: New York University Press.

Moleong, L.J. 2000. Metodologi Penelitian Kualitatif. Cetakan Ke-13. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.

Murniatmo, G., Sumintarsih, Sukari, Ariani, C., & Nurwanti, Y. H. 2000. Aktualisasi Nilai Budaya Bangsa di Kalangan Generasi Muda di Yogyakarta. Departemen Pendidikan Dan Kebudayaan, Direktorat Sejarah Dan Nilai Tradisional. Jakarta: Depdikbud.

Neuman, L.W., 1997. Social Reseach Methodes: Qualitative & Quantitative Approach. Boston:Allyn Bacon.

Parwata, AA Gede Oka., 2007. “Memahami Awigawig Desa Pakraman”, dalam I Ketut Sudantra dan AA Gede Oka Parwata (ed): Wicara Lan Pamidanda, Pemberdayaan Desa Pakraman dalam Penyelesaian Perkara di Luar Pengadilan, Upada Sastra Denpasar.

Payne, Malcolm. 1997. Modern Social Work Theory (2nd edition). London: MacMillan Press Ltd.

Pitana, I. 1993. Subak, Sistem Irigasi Tradisional Bali.Denpasar: Upasadasastra.

Poloma, M. Margaret. 1994. Sosiologi Kontemporer. Diterjemahkan dari Contemporary Sociological Theory. Third Edition. Jakarta: Penerbit Raja Grafindo Persada.

Pranarka, A.M.W. & Moeljarto, Vindyandika. 1996. Pemberdayaan (Empowerment): Pemberdayaan, Konsep dan Implementasi. Jakarta: CSIS.

Purwita, Ida Bagus Putu. 1988. Subak di Bali Suatu Kajian Budaya. Dalam Puspanjali. Persembahan untuk Prof. Dr. Ida Bagus Mantra. Jiwa Atmaja (Editor). Denpasar: CV. Kayumas.

Putnam, Robert D. 1993. Making Democracy Work: Civic Traditions in Modern Italy. Princeton, NJ:Princeton University Press.

Ritzer, G dan D.J. Goodman. 2003. Teori Sosiologi Modern. Jakarta: Penerbit Prenada Media. Diterjemahkan dari Modern Sociological Theory. Sixth Edition.

Salim, Agus. 2006. Teori dan Paradigma Penelitian Sosial: Buku Sumber untuk Penelitian Kualitatif (Edisi Kedua). Jogyakarta: Penerbit Tiara Wacana.

Serageldin, I. and C. Grootaert. 2000. Defining Social Capital: An Integrating View. Paper presented at Operations Evaluation Department Conference on Evaluation and Development: The Institutional Dimension. Washington, DC: The World Bank.

Soekanto, Soerjono. 2006. Sosiologi Suatu Pengantar.Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.

Soemardjan, S. 1962.Social Changes in Jogjakarta.New York: Cornell University Press.

Soetrisno, Loekman. 1997. Kemiskinan, Perempuan, Pemberdayaan. Yogyakarta: Kanisius.

Spradley. J.P. 1997. Metoda Etnografi. Jogyakarta:Penerbit PT Tiara Wacana. Diterjemahkan dari The Ethnographic Interview.

Srahhm H. Rudolf. 1999. Kemiskinan Dunia Ketiga,

Penerjemah Rudy Bagindo dkk., Jakarta: Pustaka Cisendo.

Sunaryo dan L. Joshi. 2003. Peranan Pengetahuan Ekologi Lokal dalam Sistem Agroforestri. Bogor, Indonesia: World Agroforestry Centre (ICRAF) Southeast Asia Regional Office.

Supadjar, Damardjati. 1989. Keserasian Agama dan Budaya

Yang Tercermin pada Beberapa Kepustakaan Jawa. Dalam Moralitas Pembangunan Perspektif Agama-agama di Indonesia. Yogyakarta: Tiara wacana.

Sutawan, Soca. 2002. Pengelolaan Sumber Daya Air Untuk Pertanian Berkelanjutan .Denpasar:Universitas Udayana.

Sutawan. N., 2002. Subak System in Bali: Its Multifunctional Roles, Problems and Challenges.

Tilaar, H.A.R. 2002. Perubahan Sosial dan Pendidikan. Jakarta: Grasindo.

Wijaya, I Nyoman. 2009. Mencintai Diri Sendiri: Gerakan Ajeg Bali dalam Sejarah Kebudayaan Bali 1910-2007. Yogyakarta:UGM.

Jurnal

Duija, I Nengah. 2006. “Pelestarian Cultural Space dan Religious Space Masyarakat Bali Dari Hegomoni Kapitalisme Pariwisata: Menyimak Kembali Kasus Reklamasi Pantai Padanggalak dan Pembongkaran Kafe di Kuta”. Jurnal Agama Hindu Pangkaja. Volume VI. No.1.

Jensen, M C. and W H. Meckling. 1976. “Theory of The Firm Managerial Behavior, Agency Cost and Capital Structure.” Journal of Finance and Economics, 3: 305 – 360.

Nas, Peter J. M. 1998. “Global, Nasional, and Lokal Perpektives Itroduction”. Globalization, Localization In Indonesia. Bijdragen Tot de Taal Land en Volkenkunda, No.154.2. KITLV.

Nyoman Wijaya. 2004. “Melawan Ajeg Bali: Antara Eksklusivitas dan Komersialisalisasi.” Jurnal Ilmu Sejarah Tantular. Jurusan Sejarah. Denpasar.

Robert D. Putnam, 1995. “Bowling Alone: America’s Declining Social Capital”. Journal of Democracy. January 1995, pp. 65-78.

Woolcock, Michael. 1998. “Social Capital and Economic Development: Towards a Theoretical Synthesis and Policy Framework,” Theory and Society 27:151-208.

Zikrullah, Y., Adam. 2000. “Struktur Ekonomi dan Pengentasan Kemiskinan,” Media Partisipatif P2KP, No. 07 Edisi Oktober.

Internet

Nyoman Wijaya dalam ujian terbuka promosi doktor Program Pascasarjana Fakultas Ilmu Budaya (FIB) UGM, Senin (11/1/2010), di Ruang Seminar Sekolah Pascasarjana UGM, dikutip dalam http://

www.ugm.ac.id/id/ post/page?id=2463, diakses 17 Oktober 2016

http://www.balipos.co.id, diakses tanggal 22 September 2016.

“Pandangan Budaya Bali terhadap Keberadan Koperasi,”

http://dokumen.tips/documents/koperasi-di-bali.html diakses 10 Agustus 2016.

Surat Kabar

Narhetali, Erita. Kemiskinan yang Kerekalanjutan

Berkelanjutan, Kompas, Rabu, 3 Maret 2003.


DOI: https://doi.org/10.46807/aspirasi.v7i2.1284

Refbacks

  • There are currently no refbacks.