Eksplorasi Sikap Pembaca terhadap Wacana Kebijakan Program Pendidikan Kejuruan Empat Tahun

Elga Andina

Abstract

The government plans to change the length of education for several vocational high schools (SMK) to four years to prepare fully equipped graduates with operational techniques. The purpose of this study is to explore the readers’ attitudes towards the discourse on the policy of a four-year vocational education program. This research uses secondary data collected from readers' comments on published discourses on electronic media from June 11 to June 15, 2020, completed with interviews with the local government offices, SMK, and Special Region of Yogyakarta’s Chamber of Commerce (KADIN). The content analysis techniques applied to the data resulted in the four-year education program’s discourses challenged three main things: employment, financing, and the impact on the age of graduates. These three issues can be managed if the development of SMK is appropriate and in line with the needs of business and industry (DUDI). However, the link and match process between SMK and DUDI is still not optimal due to the provincial government’s lack of role as the holder of vocational education authority in the region. Strengthening responsibility and concrete work, especially from the provincial education office, is the key to vocational education development. Without improving government performance, the goal of improving the quality of education by adding one year is futile. The government must be able to ensure graduate employment by requiring SMKs to form partnerships with DUDI, a guarantee of education funding until graduation, and skills that are equivalent to graduates’ age.


Abstrak

Pemerintah merencanakan mengubah lama pendidikan beberapa SMK menjadi empat tahun dalam rangka mempersiapkan lulusan yang lebih menguasai teknik operasional secara utuh. Tujuan studi ini adalah mengeksplorasi sikap masyarakat terhadap wacana kebijakan program pendidikan kejuruan dari tiga menjadi empat tahun. Penelitian ini menggunakan data sekunderyang berasal dari komen pembaca terhadap pemberitaan wacana di media elektronik dari tanggal 11 s.d. 15 Juni 2020, dilengkapi dengan wawancara dengan pemerintah daerah, SMK, dan KADIN Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta. Berdasarkan analisis konten atas data tersebut ditemukan wacana program pendidikan empat tahun menggugat tiga hal pokok: kebekerjaan, pembiayaan, dan dampaknya terhadap usia lulusan. Ketiga isu tersebut dapat ditata jika pengembangan SMK sesuai dan sejalan dengan kebutuhan dunia usaha dan/atau dunia industri (DUDI). Namun, proses link and match SMK dengan DUDI masih belum optimal, karena kurangnya peran pemerintah provinsi sebagai pemegang kewenangan pendidikan kejuruan di daerah. Penguatan tanggung jawab dan kerja konkret terutama dari dinas pendidikan provinsi merupakan kunci pengembangan pendidikan kejuruan karena tanpa perbaikan kinerja pemerintah maka tujuan peningkatan kualitas pendidikan dengan menambah satu tahun menjadi sia-sia. Pemerintah harus mampu memastikan kebekerjaan lulusan dengan mensyaratkan SMK untuk menjalin kemitraan dengan DUDI, jaminan pembiayaan pendidikan hingga lulus, dan keterampilan yang sepadan dengan usia lulusan.

Keywords

four-year education program; link and match; vocational education; vocational high school; masa pendidikan empat tahun; pendidikan kejuruan; SMK

Full Text:

PDF

References

Ajzen, I. & Fishbein, M. (2005). The influence of attitudes on behavior. In D. Albarracín, B. T. Johnson, & M. P. Zanna (Eds.), The handbook of attitudes. Mahwah, NJ: Erlbaum.

Albarracin, D., Sunderrajan, A., Lohmann, S., Chan, M. S., & Jiang, D. (2018). The Psychology of Attitudes, Motivation, and Persuasion. In Albarracin & Johnson (Eds.), Handbook of Attitudes. United Kingdom: Routledge.

Allport, G.W. (1935). Attitudes. In C. Murchison (Ed.), Handbook of Social Psychology (pp. 798-844). Worcester: Clark University Press.

Asian Development Bank [ADB]. (2016, December). Indonesia: Vocational Education Strengthening Project. Retrieved from https://www.adb.org/sites/default/files/evaluation-document/219466/files/pvr-493.pdf, on November 2, 2020.

Badan Pusat Statistik [BPS]. (2018). Persentase Usia Muda (15-24 Tahun) Yang Sedang Tidak Sekolah, Bekerja Atau Mengikuti Pelatihan. Retrieved from https://www.bps.go.id/dynamictable/2018/05/18/1328/persentase-usia-muda-15-24-tahun-yang-sedang-tidak-sekolah-bekerja-atau-mengikuti-pelatihan-2015---2018.html, on February 3, 2020.

Badan Pusat Statistik [BPS].(2020). Laporan Bulanan Data Sosial Ekonomi (Edisi 125). Retrieved from https://www.bps.go.id/publication/download.html?nrbvfeve=M2M5NWMwMjcyMjJmNGRkNTNiMjQ4ZDB m&xzmn=aHR0cHM6Ly93d3cuYnBzLmd vLmlkL3B1YmxpY2F0aW9uLzIwMjAvM TAvMTIvM2M5NWMwMjcyMjJmNGRk NTNiMjQ4ZDBmL2xhcG9yYW4tYnVsY W5hbi1kYXRhLXNvc2lhbC1la29ub21pL W9rdG9iZXItMjAyMC5odG1s&twoadfno arfeauf=MjAyMC0xMS0wMiAyMToyMD owNw%3D%3D.

Damarjati, T. (2016, September 2). Konsep Pembelajaran di Sekolah Menengah Kejuruan. Diakses dari http://psmk.kemdikbud.go.id/konten/1869/konsep-pembelajaran-di-sekolah-menengah-kejuruan, on 28 Januari 2020.

Dharmaningtyas & Subkhan, E. (2012). Manipulasi Kebijakan Pendidikan. Jakarta: Resist Book.

Direktorat Jenderal Pembinaan SMK [Dit.PSMK]. (2017). Strategi Implementasi Revitalisasi SMK (10 Langkah Revitalisasi SMK). Jakarta: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.

Direktorat Jenderal Pembinaan SMK [Dit.PSMK]. (2018). Kilasan Dua Tahun Revitalisasi Sekolah Menengah Kejuruan September 2016–2018. Jakarta: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.

Direktorat Jenderal Pembinaan SMK [Dit.PSMK]. (2019a). Turbulensi Pendidikan Vokasi di Era Disrupsi 4.0. Jakarta: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.

Direktorat Jenderal Pembinaan SMK [Dit.PSMK]. (2019b). Analisis Potensi dan Permintaan (Demand) Pekerja Lulusan SMK Menurut Bidang Keahlian Lulusan SMK di Tingkat Provinsi. Jakarta: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.

Hoeckel, K. (2008). Costs and Benefits in Vocational Education and Training. Retrieved from http://www.oecd.org/education/innovation-education/41538706.pdf, on October 31, 2020.

Jain, V. (2014). 3D Model of Attitude. International Journal of Advanced Research in Management and Social Sciences, 3(3).

Joy, M. & Mathew, A. (2018). Emotional Maturity and General Well-being of Adolescents. IOSR Journal of Pharmacy, 8(5), 01–06.

Kamdi, W. (2017). Revitalisasi SMK: Mendongkrak Unggulan Nasional. Retrieved from https://psmk.kemdikbud.go.id/konten/2637/revitalisasi-smk-mendongkrak-unggulan-nasional, on July 28, 2020.

Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan [Kemendikbud]. (2016). Revitalisasi Pendidikan Vokasi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. Jakarta: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.

Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan [Kemendikbud]. (2019). Data Pokok SMK. Retrieved from http://datapokok.ditpsmk.net/.

Kementerian Keuangan [Kemenkeu]. (2019). Nota Keuangan beserta RAPBN 2019 (Buku II). Retrieved from https://www.kemenkeu.go.id/media/10377/nota-keuangan-dan-rapbn-2019.pdf.

Khurniawan, A. W. & Haryani, T. (Ed.). (2016). SMK dari Masa ke Masa. Jakarta: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.

Khurniawan, A. B. & Majid, M. A. (2019). Analisis Ketercukupan Pembiayaan Pendidikan Sekolah Menengah Kejuruan. Vocational Education Policy, White Paper, 1(2).

Kriyantono, R. (2014). Teknik Praktis Riset Komunikasi (Edisi Pertama). Jakarta: Kencana.

Kumparan. (2020a, June 11). Kemendikbud Akan Ubah Masa Studi SMK Jadi 4 Tahun. kumparan.com Retrieved from https://kumparan.com/millennial/kemendikbud-akan-ubah-masa-studi-smk-jadi-4-tahun-1tahxQOTmpT/full.

Kumparan. (2020b, June 11). kumparan.com. Retrieved from https://kumparan.com/millennial/polling-kamu-setuju-jika-masa-studi-smk-diubah-jadi-4-tahun-1tb3apyhBkC/full.

Miles, M. B. & Huberman, A. M. (1984). Qualitative Data Analysis: A Sourcebook of New Methods. Beverly Hill: Sage Publications.

Nurmala, Rahman, F., Nugroho, A., Erlyana, N., Laily, N., & Anhar, V. Y. (2018). Promosi Kesehatan. Surabaya: Airlangga University Press.

Panitia Kerja Pendidikan Vokasi Komisi X [Panja Pendidikan Vokasi Komisi X]. (2020). Laporan Panitia Kerja Pendidikan Vokasi Komisi X DPR RI: Masa Persidangan III Tahun Sidang 2019–2020. Retrieved from https://berkas.dpr.go.id/sipinter/files/sipinter--737-20200728121606.pdf.

P. H., Slamet. (2013) Pengembangan SMK Model untuk Masa Depan. Cakrawala Pendidikan, Th. XXXII(1). Retrieved from https://journal.uny.ac.id/index.php/cp/article/view/1256/pdf.

Rani, R. (2015). Vocational Maturity in relation to Emotional Maturity and Academic Achievement of Secondary School students. Airo International Research Journal, VI.

Setiawati, D. & Endrastuty, J. F. (2019). Emotional Maturity of Vocational School Students. Advance, Education and Humanities Research, (387), 350–353.

Slapin, J. (2018). Three Basic Steps of Quantitative Text Analysis. Retrieved from https://www.methodspace.com/three-basic-steps-quantitative-text-analysis/, on November 3, 2020.

Tentama, F. & Merdiaty, N. (2020). Analysis of factors that affect employability and its implications. Humanities and Social Sciences Reviews, 8(3), 238–254. https://doi.org/10.18510/hssr.2020.8325

Zubaidah, N. (2020, June 20). Siswa SMK Akan Sekolah 4 Tahun. Sindonews.com. Retrieved from https://edukasi.sindonews.com/berita/875305/144/siswa-smk-akan-sekolah-4-tahun


DOI: https://doi.org/10.46807/aspirasi.v11i2.1744

Refbacks

  • There are currently no refbacks.