Pengaruh Ketimpangan Sosial Ekonomi terhadap Kemiskinan di Daerah Tertinggal Indonesia: Analisis Data Panel 2015–2021

Haris Zirtana, Muhammad Baiquni, Sudrajat Sudrajat

Abstract

Kemiskinan masih menjadi permasalahan utama di daerah tertinggal di Indonesia. Pada tahun 2021, seluruh 24 kabupaten termiskin di Indonesia dikategorikan daerah tertinggal. Tingkat ketimpangan sosial dan ekonomi di wilayah ini masih cukup tinggi, mencakup aspek pendidikan, kesehatan, dan ketenagakerjaan. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh ketimpangan sosial dan ekonomi terhadap kemiskinan di daerah tertinggal, dengan menggunakan analisis data panel dari 62 kabupaten selama periode 2015–2021. Variabel ketimpangan sosial yang digunakan meliputi Gini rata-rata lama sekolah (ketimpangan pendidikan), gap gender melek huruf, angka harapan hidup, angka kesakitan, angka beban ketergantungan, serta persentase penduduk miskin pekerja informal. Sementara itu, ketimpangan ekonomi meliputi indikator rasio Gini pendapatan dan produk domestik regional bruto (PDRB) per kapita. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ketimpangan pendidikan di daerah tertinggal berada pada kategori sedang, begitu pula dengan ketimpangan pendapatan. Selain itu, kesenjangan kesehatan masih terlihat dengan angka harapan hidup yang lebih rendah dibandingkan rata-rata nasional, terutama pada perempuan. Analisis regresi data panel menunjukkan bahwa ketimpangan pendidikan, persentase penduduk miskin pekerja informal, dan PDRB per kapita memiliki pengaruh positif terhadap tingkat kemiskinan. Sebaliknya, angka harapan hidup, ketimpangan pendapatan, dan angka beban ketergantungan memiliki pengaruh negatif terhadap kemiskinan. Penelitian ini memberikan implikasi pentingnya upaya komprehensif untuk mengatasi ketimpangan sosial dan ekonomi guna menurunkan tingkat kemiskinan. Implikasi kebijakan yang direkomendasikan untuk Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia (DPR RI) dan stakeholders terkait adalah adanya perhatian khusus pada penanganan ketimpangan sosial ekonomi melalui kurikulum pendidikan relevan, penguatan kesehatan preventif, pemberdayaan ekonomi lokal, dan adaptasi program perlindungan sosial, termasuk sinergi antarlembaga dan pemberdayaan perempuan.

Keywords

daerah tertinggal; data panel; kemiskinan; kesenjangan kesehatan; ketimpangan pendapatan; ketimpangan pendidikan

Full Text:

PDF

References

Adiningtyas, A. P., & Budyanra, B. (2020). Determinants of districts/cities' education attainment inequality in East Java Province during 2014–2016. Jurnal Dinamika Ekonomi Pembangunan, 2(3), 1–18. https://doi.org/10.14710/jdep.2.3.1-18

Alisjahbana, A. S., & Murniningtyas, E. (2018). Tujuan pembangunan berkelanjutan di Indonesia (2nd ed.). Unpad Press.

Amsal. (2018). Kebijakan pemberdayaan sektor informal perkotaan. Indocamp.

Anggadini, F. (2015). Pendapatan domestik regional bruto per kapita terhadap kemiskinan pada kabupaten/kota di Provinsi Sulawesi Tengah tahun 2010–2013. E-Jurnal Katalogis, 3(7), 40–49. http://jurnal.untad.ac.id/jurnal/index.php/Katalogis/article/view/6373

Araujo, J. A., Marinho, E., & Campêlo, G. L. (2017). Economic growth and income concentration, and their effects on poverty in Brazil. Cepal Review, 123, 34–53. https://doi.org/10.18356/F61073EF-EN

Asrol, A., & Ahmad, H. (2018). Analysis of factors that affect poverty in Indonesia. Espacios, 39(45), 14–25. https://www.revistaespacios.com/a18v39n45/18394514.html

Augusta, I. (2014). Ketimpangan wilayah dan kebijakan penanggulangan di Indonesia: Kajian isu strategis, historis, dan pragmatis sejak pra colonial. Yayasan Pustaka Obor Indonesia.

Badan Perencana Pembangunan Nasional [Bappenas]. (2014). Buku I agenda pembangunan nasional: Lampiran Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 2 Tahun 2015 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional 2015–2019. Kementerian PPN/Bappenas.

Badan Perencana Pembangunan Nasional [Bappenas]. (2018). Analisis wilayah dengan kemiskinan tinggi. Kedeputian Bidang Kependudukan dan Ketenagakerjaan Kementerian PPN/Bappenas.

Badan Perencana Pembangunan Nasional [Bappenas]. (2020). Rancangan teknokratik rencana pembangunan jangka menengah nasional 2020–2024. Kementerian PPN/Bappenas.

Badan Pusat Statistik [BPS]. (2021a). Data dan informasi kemiskinan kabupaten/kota tahun 2021. https://www.bps.go.id/publication/2021/11/30/9e3602ea496ecc2f4751836f/data-dan-informasi-kemiskinan-kabupaten-kota-tahun-2021.html

Badan Pusat Statistik [BPS]. (2021b). Penghitungan dan analisis kemiskinan makro Indonesia tahun 2021. https://www.bps.go.id/publication/2021/11/30/9c24f43365d1e41c8619dfe4/penghitungan-dan-anal isis-kemiskinan-makro-indonesia-tahun-2021.html

Badan Pusat Statistik [BPS]. (2022a). Produk domestik regional bruto kabupaten/kota di Indonesia 2017–2021. https://www.bps.go.id/publication/2022/06/07/59cf6a8a96b61d09c6d65260/produk-domestik-regional-bruto-kabupaten-kota-di-indonesia-2017-2021.html

Badan Pusat Statistik [BPS]. (2022b). Tabel dinamis subjek indeks pembangunan manusia. https://bps.go.id/subject/26/indeks-pembangunan-manusia.html#subjekViewTab5

Badan Pusat Statistik [BPS]. (2022c). Tabel dinamis subjek kemiskinan dan ketimpangan. https://bps.go.id/subject/23/kemiskinan-dan-ketimpangan.html#subjekViewTab5

Chambers, R. (1995). Poverty and livelihoods: Whose reality counts? Environmental and urbanization, 7(1), 173–204. https://doi.org/10.1177%2F095624789500700106

Dartanto, T., & Nurkholis. (2013). The determinants of poverty dynamics in Indonesia: Evidence from panel data. Bulletin of Indonesian Economic Studies, 49(1), 61–84. https://doi.org/10.1080/00074918.2013.772939

Febriaty, H. (2017). Pengaruh gini ratio, PDRB per kapita dan tingkat inflasi terhadap tingkat kemiskinan di Provinsi Sumatra Utara. Quantitative Economics Journal, 6(3), 173–187. https://doi.org/10.24114/qej.v6i3.17544

Firdaus, A., Dawood, T. C., & Abrar, M. (2021). Determinants of poverty in Indonesia: An empirical evidence using panel data regression. International Journal of Global Operations Research, 2(4), 124–132. https://doi.org/10.47194/ijgor.v2i4.90

Ginting, A. L. (2020). Dampak angka harapan hidup dan kesempatan kerja terhadap kemiskinan. EcceS (Economics, Social, and Development Studies), 7(1), 42–61. https://doi.org/10.24252/ecc.v7i1.13197

Hatta, M., & Azis, A. (2017). Analisis faktor determinan tingkat kemiskinan di Indonesia periode 2005–2015. Economics Bosowa Journal, 3(8), 16–32. http://economicsbosowa.unibos.id/index.php/eb/article/download/126/132

Irawan, P. B., Usman, H., Berliana, S. M., & Wicaksono, F. (2016). Official statistics: Sosial-kependudukan. In Media.

Kumaat, R. J., Rotinsulu, D. C., & Rumate, V. A. (2019). Analysis of income inequality and Its effect on poverty through economic growth (case of Talaud Islands District). Advances in Economics, Business and Management Research, 132, 178–181. https://doi.org/10.2991/aebmr.k.200331.039

Lawanson, O. I., & Umar, D. I. (2021). The life expectancy–economic growth nexus in Nigeria: The role of poverty reduction. SN Business & Economics, 1(10), 1–26. https://doi.org/10.1007/s43546-021-00119-9

Maipita, I. (2014). Mengukur kemiskinan dan distribusi pendapatan. UPP STIM YKPN.

McKay, A. (2002). Defining and measuring inequality. Briefing Paper, 1, 1-6. https://odi.org/en/publications/defining-and-measuring-inequality/

Marmujiono, S. P. (2014). Analisis faktor-faktor yang mempengaruhi tingkat kemiskinan dan strategi pengentasan kemiskinan di Kabupaten Brebes tahun 2009–2011. Economics Development Analysis Journal, 3(1), 25–38. https://doi.org/https://doi.org/10.15294/edaj.v3i1.3521

Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 63 tentang Penetapan Daerah Tertinggal Tahun 2020–2024. (2020).

Rambe, J. (2018). Kebijakan dan strategi percepatan pembangunan daerah tertinggal dalam mendukung penerapan dan pertumbuhan ekonomi Indonesia. Mitra Wacana Media.

Randa, N. A., & Sentosa, S. U. (2020). Analisis kausalitas antara ketimpangan pendidikan, ketimpangan pendapatan, dan kemiskinan di Indonesia. Jurnal Kajian Ekonomi dan Pembangunan, 2(1), 1–9. https://doi.org/http://dx.doi.org/10.24036/jkep.v2i1.8856

Riyadi, & Ghuzini, D. (2021). Ketimpangan pendidikan dan pendapatan serta pengaruhnya terhadap pertumbuhan ekonomi di daerah tertinggal, terdepan dan terluar (3T). Jurnal Kependudukan Indonesia, 16(2), 139–152. https://doi.org/10.14203/jki.v16i2.593

Schneider, F., & Williams, C. C. (2013). The shadow economy. The Institute of Economic Affairs. https://doi.org/10.4324/9780429460098-25

Setianingtias, R., Baiquni, M., & Kurniawan, A. (2019). Pemodelan indikator tujuan pembangunan berkelanjutan di Indonesia - modeling indicators of sustainable development goals in Indonesia. Jurnal Ekonomi dan Pembangunan, 27(2), 61–74. https://doi.org/https://doi.org/10.14203/JEP.27.2.2019.61-74

Spicker, P. (2002). Poverty and the welfare state: Dispelling the myths [Working paper]. Catalyst.

Soetomo. (2006). Strategi-strategi pembangunan masyarakat. Pustaka Pelajar.

Sudaryati, S., Ahmad, A. A., & Suprapto, S. (2021). The effect of average length of schooling, life expectancy, and economic growth on poverty in Banjarnegara Regency 2005–2019. Eko-Regional: Jurnal Pengembangan Ekonomi Wilayah, 16(1), 29–35. https://doi.org/10.20884/1.erjpe.2021.16.1.1677

Thomas, V., Wang, Y. & Fan X. (2001). Measuring education inequality: Gini coefficients of education [Policy research working paper series 2525]. The World Bank. https://openknowledge.worldbank.org/handle/10986/19738

Todaro, M. P., & Smith, S. C. (2015). Economic development (12th ed.). Pearson.

Tungka, E. M., Engka, D. S. M., & Tumangkeng, S. Y. L. (2022). Analisis perbandingan tingkat kemiskinan di Provinsi Sulawesi Utara dan Provinsi Gorontalo. Jurnal Berkala Ilmiah Efisiensi, 22(1), 1–12. https://ejournal.unsrat.ac.id/index.php/jbie/article/view/38176

Wibowo, T. (2012). Kemiskinan, ketimpangan dan pertumbuhan ekonomi di Indonesia (tinjauan analisis regional). Kajian Ekonomi dan Keuangan, 16(2), 24–54. https://doi.org/https://doi.org/10.31685/kek.v16i2.41


DOI: https://doi.org/10.46807/aspirasi.v16i1.3260

Refbacks

  • There are currently no refbacks.