The Role of the Council of Indonesian Ulama (MUI) to the Development of a Madani Society in the Democratic Landscape of Indonesia

Ramdhan Muhaimin, JM Muslimin

Abstract

Majelis Ulama Indonesia (MUI) dibentuk tahun 1975 dengan tujuan sebagai perangkat pendukung kebijakan negara dalam urusan keagamaan umat Islam. Dalam perjalanannya, fatwa MUI tidak lepas dari dinamika pro dan kontra. Lebih dari itu, kedudukan MUI juga seringkali dipersoalkan pihak-pihak tertentu yang menentang keberadaannya terkait relevansinya dengan demokrasi. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk menganalisis peran dan kedudukan MUI sebagai unsur kokoh dari masyarakat madani dalam dinamika politik demokrasi di Indonesia. Rumusan penelitian yang disusun dalam kajian ini adalah bagaiman peran Majelis Ulama Indonesia (MUI) terhadap perkembangan masyarakat madani dalam lanskap demokrasi Indonesia. Untuk menjawab rumusan tersebut, kajian ini menggunakan konsep masyarakat madani dan teori fungsionalisme struktural. Kajian ini dianalisis menggunakan metode kualitatif dengan jenis penelitian eksplanatif. Teknik yang digunakan untuk menganalisis data dan dokumen yang dihimpun adalah studi kepustakaan (library research). Hasilnya,penelitian ini melihat bahwa eksistensi MUI sebagai pilar masyarakat madani dalam sistem demokrasi Pancasila cukup kuat. Selain itu, kehadiran MUI juga melengkapi fungsi struktur dan eksistensi lembaga dan perangkat negara lainnya, seperti Kementerian Agama, DPR RI, dan ormas-ormas Islam. Karena itu, dukungan politik dari Komisi VIII DPR RI sebagai mitra legislatif menjadi keharusan agar MUI tetap tegak sebagai instrumen masyarakat madani. 


Abstract:

The Council of Indonesian Ulama (MUI) was formed in 1975 to support state policy in Muslim religious affairs. In its journey, MUI's fatwa cannot be separated from the dynamics of pros and cons. Moreover, the position of MUI is also often questioned by certain parties who oppose its existence related to democracy. Therefore, this research aims to analyze the position and role of MUI as a solid element of Madani society in the dynamics of Indonesian democracy. The research formulation in this study is how extensive is the role of MUI in the democratic landscape of Indonesia, contributing not only to the reinforcement of Pancasila's democracy but also to the development of a Madani society.  To answer the formulation, this study uses the concept of Madani society and the theory of structural functionalism. This study is analyzed using a qualitative method with an explanatory research type. The technique used to analyze the data and documents collected is library research. As a result, this study sees that the existence of MUI as a pillar of Madani society in the democracy of Pancasila system is quite strong. In addition, the presence of MUI also complements the function of structure and existence of other institutions and devices, such as the Ministry of Religious Affairs, the House of Representatives, and Islamic organizations. Therefore, political support from Commission VIII of DPR RI as a legislative partner is a must for MUI to remain upright as an instrument of Madani society.


Keywords

MUI, Fungsionalisme Struktural, Masyarakat Madani, Demokrasi, Pancasila; MUI, Structural Functionalism, Madani society, Democracy, Pancasila; Indonesian Ulama Council; tructural Functionalism; Madani society; Democracy;

Full Text:

PDF

References

Aceng, D. H. (2013). Konsep masyarakat madani. Sosial, 1–17.

Adam, W. (2004). Pola penyerapan fatwa Majelis Ulama Indonesia (MUI) dalam peraturan perundangan-undangan 1975–1997. Departemen Agama RI Bagian Proyek Peningkatan Informasi Penelitian dan Diklat Keagamaan.

Alfitri. (2020). Bureaucratizing fatwā in Indonesia: The Council of Indonesian Ulama and its quasi-legislative power. Ulumuna, 24(2), 367–397.

Alkawy, M. B. (2020). Legitimasi majelis ulama Indonesia (MUI) dalam kontestasi Islam politik mutakhir. Al Maarief, 1(2), 102–117. 10.35905

Era Muslim. (2018, March 1). Sejarah pergantian nama 'Yatsrib' menjadi 'Madinah Al Munawarah'. Eramuslim. Retrieved December 29, 2023, from https://www.eramuslim.com/peradaban/sirah-tematik/sejarah-pergantian-nama-yatsrib-menjadi-madinah-al-munawarah/

Anwar, A. Y. (2013). Sosiologi untuk universitas. Refika Aditama.

Arifin, B. (2014). Fatwa dan demokrasi: Studi terhadap fatwa Majelis Ulama Indonesia (MUI). At-Tahdzib, 1, 71-86.

Asad, M. (2022). Ulama in Indonesian Politics: Analysis on the Attitudes of The Majelis Ulama Indonesia (MUI) on the General Elections. Akademika, 16(1). https://doi.org/10.30736/adk.v16i1.764

As'ad, M. (2010). Religion and politics in Indonesia attitudes and influences of The Indonesian Council of Ulama (MUI) on the general election. Leiden University.

Burhani, A. N. (2016). Aksi bela Islam: Konservatisme dan fragmentasi otoritas keagamaan. Ma'arif, 11(2). https://jurnal-maarifinstitute.org

Creswell, J. W. (2009). Research design: Qualitative, quantitative, and mixed methods approaches. Sage Publication.

Effendy, B. (2011). Islam dan negara: Transformasi gagasan dan praktik politik Islam di Indonesia. Democracy Project.

Fadhila, A. R. (2021). Ahmad Zain An-Najah ditangkap Densus 88, ini 7 pernyataan MUI. Detik. https://news.detik.com/berita

Fauzi, W. I. (2017). Hamka sebagai ketua umum MUI (Majelis Ulama Indonesia) dalam menghadapi masalah sosial politik pada masa orde baru 1975–1981. FACTUM: Jurnal Sejarah dan Pendidikan Sejarah, 6(2), 278–295. https://doi.org/10.17509/factum.v6i2.9984

Fazeri, A. (2017). GNPF MUI ganti nama jadi GNPF Ulama, ini alasannya. https://hidayatullah.com/berita/nasional/2017/10/30/126811/gnpf-mui-ganti-nama-jadi-gnpf-ulama-ini-alasannya.html

Hasan, H. (2015). Hubungan Islam dan negara: Merespons wacana politik Islam kontemporer di Indonesia. Al-Ahkam, 25(1), 19–42. https://doi.org/10.21580/ahkam.2015.1.25.192

Hasyim, S. (2011). The Council of Indonesian Ulama (Majelis Ulama Indonesia, MUI) and Religious Freedom. In Irasec’s Discussion Papers No. 12. Irasec. www.irasec.com

Hasyim, S. (2015). Majelis Ulama Indonesia and pluralism in Indonesia. Philosophy and Social Criticism, 41(4–5), 487–495. https://doi.org/10.1177/0191453714566547

Herdiwanto, H., Wasitaatadja, F. F., & Hamdayama, J. (2019). Kewarganegaraan dan masyarakat madani. Prenada Media Group.

Ichwan, M. N. (2012). The local politics of orthodoxy: The Majelis Ulama Indonesia in the post-new order Banten. Journal of Indonesian Islam, 6(1), 166–194. https://doi.org/10.15642/JIIS.2012.6.1

Ichwan, M. N. (2013). Towards a puritanical moderate Islam: The Majelis Ulama Indonesia and the politics of religious orthodoxy. In M. van Bruinessen (Ed.), Contemporary Developments in Indonesian Islam: Explaining the 'conservative turns' (pp. 60–104). Institute of Southeast Asian Studies.

Ilyas, M. (2009). Kekurangan dan kelebihan MUI (Majelis Ulama’ Indonesia) di era orde baru. Jurnal Sosial Humaniora, 2(1), 89–101. https://doi.org/10.12962/j24433527.v2i1.668

Johnson, D. P. (1994). Teori sosiologi klasik dan modern. Gramedia Pustaka Utama.

KBBI. (2022). Arti kata madani - Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) Online. Kemdikbud. https://kbbi.kemdikbud.go.id/

Kemenag. (2021). Sejarah Kementerian Agama. https://kemenag.go.id. https://kemenag.go.id/artikel/sejarah

Kholil, M. (2009). Dinamika politik Islam Golkar di era orde baru. Gaya Media Pratama.

Kosasih, A. (2000). Konsep masyarakat madani. Universitas Pendidikan Indonesia. http://file.upi.edu/Direktori/FPIPS/M_K_D_U/196509171990011-ACENG_KOSASIH/MASYARAKAT_MADANI.pdf

Lubis, S. (2015). Islam universal: Menebar Islam sebagai rahmatan lil’alamin. Hartomo Media Pustaka.

Mahendra, S., & Junaidi, M. (2023). The position of the Indonesian Council of Ulama in The Indonesian State Governmental legal system: The perspective of Abu Hasan al-Mawardi. Al-Ahkam: Jurnal Ilmu Syari’ah dan Hukum, 8(1), 1–16. https://doi.org/10.22515/alahkam.v8i1.6428

Mudzhar, M. A. (1993). Fatwa-fatwa Majelis Ulama Indonesia: Sebuah studi tentang pemikiran hukum Islam di Indonesia 1975–1988. INIS.

MUI. (1975). Piagam berdirinya Majelis Ulama Indonesia. Majelis Ulama Indonesia.

MUI. (2009). Himpunan fatwa MUI sejak 1975. Erlangga.

MUI. (2022). Sejarah MUI – Majelis Ulama Indonesia. https://mui.or.id. https://mui.or.id/sejarah-mui/

Mukhtar, U. (2019). 10 Fatwa MUI yang picu kontroversi menurut akademisi. Republika Online. https://khazanah.republika.co.id/berita/pv8z2w320/10-fatwa-mui-yang-picu-kontroversi-menurut-akademisi

Permana, F. E. (2021). Sudahi polemik pembubaran MUI. Republika. https://www.republika.id/posts/

Rahadjo, M. D. (1999). Demokrasi, agama dan masyarakat madani. Unisia, 22(39), 25–33. https://doi.org/10.20885/unisia.v0i39.5736

Rahardiansah, T. (2014). Pengantar ilmu politik: Paradigma, konsep dasar, dan relevansinya untuk ilmu hukum. Trisakti Press.

Rofii, M. S. (2019). Peran MUI dalam penguatan demokrasi Indonesia. Jurnal Hukum Islam. https://doi.org/10.28918/jhi.v17i1.2010

Samsinas. (2006). Masyarakat madani dalam Islam. Hunafa: Jurnal Studi Islamika, 3(1), 65–72. https://doi.org/10.24239/jsi.v3i1.247.65-72

Soekanto, S. (2018). Sosiologi: Suatu pengantar. Rajawali Press.

Suhartono, S. (2018). Eksistensi Fatwa Majelis Ulama Indonesia dalam Perspektif Negara Hukum Pancasila. Al-Ihkam: Jurnal Hukum & Pranata Sosial, 12(2), 448. https://doi.org/10.19105/al-ihkam.v12i2.1255

Sulaiman, H. (2002). Perspektif dakwah terhadap masyarakat madani. Jurnal Dakwah Tabligh.

Sunarto, K. (1993). Pengantar sosiologi. Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia.

Suryanegara, A. M. (2015). Api sejarah 1: Mahakarya perjuangan ulama dan santri dalam menegakkan Negara Kesatuan Republik Indonesia (N. Kurniawati, Ed.). Surya Dinasti.

Syam, I. (2009). Ijma Ulama: Keputusan Ijtima Ulama Komisi Fatwa se-Indonesia tahun 2009. Majelis Ulama Indonesia.

Ubaidillah, A., Hamid, F., LK, S. R., Tien, R., Rozak, A., Tanggok, M. I., Ahmad, S., & Sayuti, W. (2000). Pendidikan kewarganegaraan: Demokrasi, HAM, dan masyarakat madani. IAIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

Umari, A. D. (1999). Masyarakat madani: tinjauan historis kehidupan zaman nabi. Gema Insani Press.

Yusuf, M. (2020). Modernitas dan keindonesiaan fatwa Majelis Ulama Indonesia. Jurnal Indo-Islamika, 6(1), 1–21. https://doi.org/10.15408/idi.v6i1.14792


DOI: https://doi.org/10.46807/aspirasi.v14i2.3368

Refbacks

  • There are currently no refbacks.