Potential Social Conflict in Coal Mining Areas and Alternative Solutions in Indragiri Hulu Regency, Riau Province

Priyaji Agung Pambudi, Suyud Warno Utomo, Soemarno Witoro Soelarno, Noverita Dian Takarina

Abstract

Keberadaan perusahaan tambang di suatu kawasan memiliki dampak positif bagi pembangunan daerah, peningkatan lapangan pekerjaan, dan pertumbuhan ekonomi. Namun, keberadaan perusahaan tambang juga berisiko menimbulkan dampak negatif penurunan kualitas lingkungan dan konflik sosial. Penelitian ini bertujuan menganalisis potensi konflik sosial di kawasan tambang batu bara dan alternatif solusinya. Penelitian ini dilakukan di Indragiri Hulu, Riau menggunakan metode gabungan melalui pemberian kuesioner, wawancara mendalam, observasi fisik, dan diperkaya dengan literatur reviu. Ditemukan pemicu konflik sosial berupa isu kepemilikan lahan, perizinan dan pembebasan lahan, serta isu penggunaan fasilitas umum. Sebagai upaya penguatan kapasitas sumber daya manusia (SDM) perusahaan tambang telah memberikan program pemberdayaan masyarakat dalam bentuk beasiswa pendidikan tinggi. Peningkatan kapasitas SDM penting untuk menopang pertumbuhan wilayah dan meningkatkan daya saing melalui kegiatan produktif yang bermanfaat bagi peningkatan ekonomi guna mendorong terwujudnya ketahanan sosial dan ekonomi masyarakat lokal. Hal ini penting agar tidak banyak masyarakat yang menganggur dan mengganggu stabilitas perusahaan melalui gesekan-gesekan isu konflik lahan, konflik sosial, dan sejenisnya. Sebagai solusi diperlukan intervensi program pemberdayaan masyarakat dalam aspek pendidikan dan kegiatan produktif yang dilakukan secara optimal guna meningkatkan rasa kepemilikan masyarakat pada perusahaan. Melalui hal tersebut keberlanjutan operasional lebih mudah dicapai karena manfaat positif sosial, ekonomi, dan lingkungan dijaga secara kolaboratif. Peran komisi VII DPR RI dan Kementerian ESDM sangat besar untuk menyukseskan tujuan tersebut.

Abstract: The presence of a mining company in a region positively impacts regional development by increasing employment and economic growth opportunities. On the other hand, mining companies run the risk of causing environmental deterioration and social conflict. The purpose of this study was to analyze potential societal conflicts in coal mining areas as well as alternative solutions. This study was carried out in Indragiri Hulu, Riau, utilizing a combination of surveys, in-depth interviews, physical observations, and review literature. It was discovered that issues of property ownership, permits, and land acquisition, as well as issues of usage of public facilities, were the triggers for social conflict. Mining companies have offered community empowerment programs through higher education scholarships to develop human resources (HR) capacity. It is critical to build human resource capacity to support regional growth and competitiveness through productive activities that are advantageous to economic development to facilitate the achievement of social and economic resilience in local communities. This is crucial so that only a few people lose their jobs and undermine the company's stability due to friction over land conflicts and social issues. As a solution, a community empowerment program intervention in the areas of education and productive activities that are carried out ideally is required to strengthen the community's sense of ownership in the company. This makes operational sustainability more accessible because positive social, economic, and environmental benefits are maintained collaboratively. The role of Commission VII DPR RI and the Ministry of Energy and Mineral Resources is vast in making this goal successful.

Keywords

CSR; social conflict; local community; empowerment; mine

Full Text:

PDF

References

Ahmad, S., & Nurdin, I. (2022). Konflik pertambangan pasir besi di Kecamatan Wera Kabupaten Bima. Jurnal Academia Praja, 5(2), 278–295. https://doi.org/10.36859/ jap.v5i2.1123

Aprilia, Susmiyati, H. R., & Susanti, E. (2019). Implementasi peraturan daerah tentang tenaga kerja lokal pada perusahaan pertambangan batubara di Kabupaten Berau Provinsi Kalimantan Timur. Risalah Hukum, 15(1), 11–31. https://e-journal.fh.unmul.ac.id/index.php/risalah/article/download/82/180/

Apriyanto, D., & Harini, R. (2012). Dampak kegiatan pertambangan batubara terhadap kondisi sosial-ekonomi masyarakat di Kelurahan Loa Ipuh Darat, Tenggarong, Kutai Kartanegara. Jurnal Bumi Indonesia, 1(3), 289–298.

Azwari, F., & Rajab, A. (2021). Dampak pertambangan batubara terhadap sosial dan ekonomi masyarakat di RT. 17, Desa Loa Duri Ulu, Kecamatan Loa Janan, Kabupaten Kutai Kartanegara. Buletin Poltanesa, 22(1), 116–121. https://doi.org/10.51967/tanesa.v22i1.478

Bakri, W., Laupe, S., & Salam, A. M. I. (2023). Pertambangan kawasan karts dan kondisi sosial masyarakat. SOSIOLOGIA : Jurnal Agama dan Masyarakat, 3(1), 139–150.

Darwanto, Raharjo, S. T., & Hendra, A. (2018). Pengembangan produksi usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) sektor pertanian berbasis potensi lokal. Jurnal Riset Ekonomi Manajemen (REKOMEN), 1(2), 27–36. https://dx.doi.org/10.31002/rn.v1i2.710

Darwis, V., & Rusastra, I. W. (2011). Optimalisasi pemberdayaan masyarakat desa melalui sinergi Program PUAP dengan Desa Mandiri Pangan. Analisis Kebijakan Pertanian, 9(2), 125–142. https://repository.pertanian.go.id/server/api/core/bitstreams/47692fda-d496-44f1-b5d3-210d30abddba/content

Dewi, R. S. (2020). Mining regulation. Jurnal Fakultas Hukum Universitas Tulungagung, 69–80. https://journal.unita.ac.id/index.php/yustitia/article/view/215

Dimas, B., Idris, A., & Fitriyah, N. (2014). Analisis konflik lahan pertambangan batubara (Studi kasus wilayah pertambangan di Kecamatan Marangkayu-Kabupaten Kutai Kartanegara). Jurnal Administrative Reform, 2(2), 227–238. http://dx.doi.org/10.52239/jar.v2i2.513

Direktorat Jenderal Perbendaharaan Kementerian Keuangan Republik Indonesia. (2022, June 27). Realisasi APBN per 31 Desember 2021. DJPb. Retrieved October 24, 2023, from https://djpb.kemenkeu.go.id/portal/en/berita/lainnya/pengumuman/153-apbn/3924-realisasi-apbn-per-31-desember-2021.html

Fachlevi, T. A., Putri, E. I. K., & Simanjuntak, S. M. H. (2016). Dampak dan evaluasi kebijakan pertambangan batubara di Kecamatan Mereubo. Risalah Kebijakan Pertanian dan Lingkungan, 2(2), 171–180. https://journal.ipb.ac.id/index.php/jkebijakan/article/view/10989

Fatmawati, Budiman, & Dyastari, L. (2017). Dampak lingkungan galian tambang batubara PT. Kaltim Prima Coal bagi kesehatan masyarakat di Kecamatan Sangatta Utara Kabupaten Kutai Timur. Ejournal Ilmu Pemerintahan, 6(2), 553–566. https://ejournal.ip.fisip-unmul.ac.id/site/?p=2798

Fitriyanti, R. (2016). Pertambangan batu bara: Dampak lingkungan, sosial, dan ekonomi. Jurnal Redoks, 1(1), 34–40. https://dx.doi.org/10.31851/redoks.v1i1.2017

Halomoan, H. (2010). Dampak sosial ekonomi kerusakan hutan cycloops pada masyarakat di Distrik Sentani, Kabupaten Jayapura. Ecotrophic, 5(2), 85–92. https://ojs.unud.ac.id/index.php/ECOTROPHIC/article/view/13587

Haq, P. A., & Har, R. (2022). Analisis sistem penyaliran tambang terbuka penambangan batubara di PT. kalimantan Prima Coal Persada Jobsite PCNS, Desa Sebamban, Kec. Sungai Loban, Kab. Tanah Bumbu, Provinsi Kalimantan Selatan. Jurnal Bina Tambang, 7(3), 53–64. https://doi.org/10.24036/bt.v7i3.120178

Hidayat. (2011). Pengelolaan sumber daya alam berbasis kelembagaan lokal. Jurnal Sejarah CITRA LEKHA, 15(1), 19–31. https://ejournal.undip.ac.id/index.php/cilekha/article/view/3412

Jasińska, E., & Jasiński, M. (2022). Mining industry corporate social responsibility to education development. Resources, 11(7), 65. https://doi.org/10.3390/resources11070065

Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral Republik Indonesia. (n.d.). Minerba One Map Indonesia. Retrieved October 24, 2023, from https://momi.minerba.esdm.go.id/gisportal/home/

Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral Republik Indonesia. (2022). Laporan kinerja Kementrian ESDM 2021. Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral Republik Indonesia. https://www.esdm.go.id/assets/media/content/content-laporan-kinerja-kementerian-esdm-2021.pdf

Komisi Nasional Hak Asasi Manusia Republik Indonesia, JATAM, & Koalisi Advokasi Kasus Lubang Tambang Kalimantan Timur. (2017, November 20). Pelanggaran HAM dalam kasus lubang tambang di Kalimantan Timur. Jaringan Advokasi Tambang. Retrieved October 24, 2023, from https://www.jatam.org/pelanggaran-ham-dalam-kasus-lubang-tambang/

Kostruba, A. V. (2021). Corporate responsibility in the environmental protection as an element of public-private partnership in Ukraine. Public Policy and Administration, 20(1), 118–126. http://dx.doi.org/10.5755/j01.ppaa.20.1.28344

Kristiyanto, E. N. (2017). Kedudukan kearifan lokal dan peranan masyarakat dalam penataan ruang di daerah. Jurnal Rechts Vinding: Media Pembinaan Hukum Nasional, 6(2), 159–177. http://dx.doi.org/10.33331/rechtsvinding.v6i2.172

Lezak, S., Ahearn, A., McConnell, F., & Sternberg, T. (2019). Frameworks for conflict mediation in international infrastructure development: A comparative overview and critical appraisal. Journal of Cleaner Production, 239, 118099. https://doi.org/10.1016/j.jclepro.2019.118099

Maridi. (2015). Mengangkat budaya dan kearifan lokal dalam sistem konservasi tanah dan air [Pemakalah Utama 4]. In Seminar Nasional XII Pendidikan Biologi FKIP UNS 2015 (pp. 20–39). Universitas Sebelas Maret.

McIntyre, K. B., & Schultz, C. A. (2020). Facilitating collaboration in forest management: Assessing the benefits of collaborative policy innovations. Land Use Policy, 96(July 2020), 104683. https://doi.org/10.1016/j.landusepol.2020.104683

Miller, G. T., & Brewer, R. (2006). Living in the environment (15th ed.). Cengage Learning.

Nathanael, G. K. (2021). Industri Batubara Dari Sisi Ekonomi, Politik, dan Lingkungan. Parapolitika: Journal of Politics and Democracy Studies, 2(1), 20–30. https://ejournal.upnvj.ac.id/pp/article/view/5896

Nggeboe, F. (2011). Dampak sosial ekonomi penambangan batubara. Lex Specialist, 14(1), 43–51. https://dx.doi.org/10.31851/redoks.v1i1.2017

Nuradhawati, R. (2019). Dinamika sentralisasi dan desentralisasi di Indonesia. Jurnal Academia Praja, 2(1), 152–170. https://doi.org/10.36859/jap.v2i01.90

Oktorina, S. (2018). Kebijakan reklamasi dan revegetasi lahan bekas tambang (Studi kasus tambang batubara Indonesia). Al-Ard Jurnal Teknik Lingkungan, 4(1), 16–20. https://doi.org/10.29080/alard.v4i1.411

Pambudi, P. A. (2020). Pandemi Covid-19: Reflection of the importance of backyard optimization for food security and family health promote. EnviroScienteae, 16(3), 408. http://dx.doi.org/10.20527/es.v16i2.9683

Pambudi, P. A., & Fardiani, S. N. (2021). "Pawon Urip": The community local wisdom to maintaining family resilience during the covid-19 pandemic. Jurnal Kajian Lembaga Ketahanan Nasional Republik Indonesia, 9(3), 115–137. https://doi.org/10.55960/jlri.v9i3.409

Pambudi, P. A., Pramudianto, A., Saiya, H. G., Leo, S., & Hakim, M. F. (2021). Optimization of livelihoods variations in vulnerable to climate change impacts through carbon pricing. IOP Conference Series: Earth and Environmental Science, 724, 012112. https://doi.org/10.1088/1755-1315/724/1/012112

Pambudi, P. A., & Utomo, S. W. (2019). Eco-habitat approach as a strategy to increase agricultural society income. Jurnal Ekonomi dan Kebijakan Publik, 10(2), 157–170. https://jurnal.dpr.go.id/index.php/ekp/article/view/1366/783

Pambudi, P. A., Utomo, S. W., Soelarno, S. W., & Takarina, N. D. (2023a). Coal mining reclamation as an environmental recovery effort: a review. Journal of Degraded and Mining Lands Management, 10(4), 1001–1011. https://doi.org/10.15243/jdmlm.2023.104.4811

Pambudi, P. A., Utomo, S. W., Soelarno, S. W., & Takarina, N. D. (2023b). Implikasi tambang batubara pada kehidupan masyarakat lokal. HUMANIS Jurnal Ilmu-Ilmu Sosial dan Humaniora, 15(2), 48–58. http://dx.doi.org/10.52166/humanis.v15i2.3899

Permadi, B. S. (2019). Studi tentang pemanfaatan tenaga kerja lokal pada perusahaan nasional di bidang batu bara. EJournal Ilmu Pemerintahan, 7(2), 837–852. http://ejournal.ip.fisip-unmul.ac.id/site/wp-content/uploads/2019/05/01_format_artikel_ejournal_mulai_hlm_ganjil%20(05-21-19-11-50-58).pdf

Pranadji, T. (2005, September 20). Keserakahan, kemiskinan, dan kerusakan lingkungan. In Seminar Nasional V Ikatan Sosiologi Indonesia: Indonesia Yang Bebas Korupsi, Rukun dan Mandiri (pp. 313–325). https://dx.doi.org/10.21082/akp.v3n4.2005.313-325

Rachman, N. F. (2013). Rantai penjelas konflik-konflik agraria yang kronis, sistemik, dan meluas di Indonesia. Bhumi: Jurnal Agraria dan Pertanahan, 12(37), 1–14. https://doi.org/10.31292/jb.v0i37.148

Setyaningsih, K. (2017). Esensi tranformasi sistem sentralisasi-desentralisasi pendidikan dalam pembangunan masyarakat. El-Idare: Jurnal Manajemen Pendidikan Islam, 3(1), 76–94. https://doi.org/10.19109/elidare.v3i1.1286

Siburian, R. (2012). Pertambangan batu bara: Antara mendulang rupiah dan menebar potensi konflik. Masyarakat Indonesia, 38(1), 69–92. https://jmi.ipsk.lipi.go.id/index.php/jmiipsk/article/view/297/168

Simpen, I. N., Indriana, R. D., & Koesuma, S. (2021). Analisis karakteristik sumur bor sebagai sumber air tanah pada daerah batu karang dan tandus. Indonesian Journal of Applied Physics, 11(1), 68. https://doi.org/10.13057/ijap.v11i1.47532

Soelarno, W. S. (2022). Tambang transformatif: Seri knowledge management tekMIRA. Balai Besar Pengujian Mineral dan Batubara tekMIRA.

Stiglitz, J. E. (2000). The contributions of the economics of information to twentieth century economics. Quarterly Journal of Economics, 115(4), 1441–1478. https://doi.org/10.1162/003355300555015

Subarudi, R., Kartodihardjo, H., Soedomo, S., & Sapardi, H. (2016). Conflict resolution policy on coal mining businesses in forest areas in East Kalimantan. Jurnal Analisis Kebijakan, 13(1), 53–71. https://doi.org/10.20886/jakk.2016.13.1.53-71

Sulastri, D., Alaydrus, A., & Budiman. (2018). Studi tentang kontribusi sektor pertambangan batubara terhadap pendapatan asli daerah Kabupaten Kutai Kartanegara. EJournal Ilmu Pemerintahan, 6(3), 1–12. http://ejournal.ip.fisip-unmul.ac.id/site/?p=2927

Suparmini, Setyawati, S., & Sumunar, D. R. S. (2013). Pelestarian lingkungan masyarakat Baduy berbasis kearifan lokal. Jurnal Penelitian Humaniora, 18(1), 8–22. http://dx.doi.org/10.21831/hum.v18i1.3180

Susanto, N. N. (2019). Oranje Nassau, Pengaron: Awal batu bara di Indonesia. Balai Arkeologi Kalimantan Selatan, Banjarbaru. https://repositori.kemdikbud.go.id/10365/1/8.%20ORANJE%20NASSAU%2C%20PENGARON%20AWAL%20BATU%20BARA%20DI%20INDONESIA.pdf

Taušová, M., Čulková, K., Domaracká, L., Drebenstedt, C., Muchová, M. S., Koščo, J., Behúnová, A., Drevková, M., & Benčöová, B. (2017). The importance of mining for socio-economic growth of the country. Acta Montanistica Slovaca, 22(4), 359–367.

Yamani, A. (2012). The magnitude of erosion in the area of Coal Mine Reclamation PT Arutmin Indonesia Kotabaru District. Jurnal Hutan Tropis, 13(1), 46–54.

Zainuddin, S., Soetarto, E., Adiwibowo, S., & Panjaitan, N. K. (2010). Kontestasi kekuasaan dalam pengelolaan SDA. JURNAL ACADEMICA Fisip Untad, 2(2), 455–468. https://media.neliti.com/media/publications/28540-ID-kontestasi-kekuasaan-dalam-pengelolaan-sda.pdf


DOI: https://doi.org/10.46807/aspirasi.v14i2.3615

Refbacks

  • There are currently no refbacks.